Urusan performanya, Galaxy A54 5G menggunakan SoC satu tingkat diatas Galaxy A53 5G. Galaxy A54 5G menggunakan SoC Exynos 1380 (5 nm) Octa-core yang ditandem dengan GPU Mali-G68, sementara Galaxy A53 5G menggunakan Exynos 1280 (5 nm). Untuk pilihan memori, Galaxy A54 5G hadir dengan kapasitas 8 GB. Ini masih ditambah dengan fitur RAM Plus yang secara teori akan menambah memori utama secara virtual memanfaatkan memori internal hingga kapasitas 8 GB. Dan untuk penyimpanannya tersedia dalam dua pilihan, 128 GB dan 256 GB.
Bagian belakang terdapat 50 MP kamera utama dengan bukaan f/1.8 serta fitur OIS, 12 MP kamera ultra-wide, serta 5 MP kamera makro, sementara kamera depan punya resolusi 32 MP.
Dari pengujian yang kami lakukan, benchmark berjalan lancar dengan skor tinggi. Sebagai perbandingan, skor Antutu pada Galaxy A33 5G yang pernah kami uji dan menggunakan SoC sama dengan Galaxy A53 5G mampu menghasilkan skor hampir mencapai 400.000 poin. Sementara Galaxy A54 5G menghasilkan skor sekitar 500.000-an poin. Anda yang sering menjalankan berbagai aplikasi juga tidak akan menjumpai kendala berarti, apalagi dengan mengaktifkan fitur RAM Plus untuk multitasking. Sementara untuk game-game seperti Mobile Legends, Call Of Duty Mobile, atau PUBG Mobile juga berjalan mulus.
Sebagai penopang daya digunakan baterai dengan kapasitas 5000 mAh yang kerap digunakan pada smartphone kelas menengah. Baterainya mampu bertahan cukup lama hingga mencapai hampir 15 jam berdasarkan pengujian menggunakan PCMark for Android. Jika dibanding dengan baterai 5000 mAh lain yang pernah kami uji menggunakan metode serupa, hasilnya cukup bagus.
Fitur RAM Plus memungkinkan Anda untuk menambah kapasitas RAM virtual yang terdiri dari pilihan kapasitas 2 GB, 4 GB, 6 GB, dan 8 GB.
Sementara dari penggunaan yang dilakukan untuk aktivitas sehari-hari yang cukup intensif menggunakan internet data tanpa bermain game, baterainya bisa bertahan dari pagi sampai malam dan masih menyisakan sekitar 10 sampai 15%. Pengujian baterai juga kami coba dengan memainkan game PUBG mobile selama setengah jam. Dari kondisi 79%, baterai berkurang menjadi 73% yang artinya terjadi pengurangan sebesar 6%. Sementara kecerahan layar kami atur ke posisi 50%.
Untuk masalah pengisian daya, sebenarnya kami kurang suka dengan konsep dihilangkannya charger pada paket penjualan. Karena Anda akan direpotkan mesti membeli secara terpisah dan juga biaya tambahan untuk itu. Disebutkan bahwa Galaxy A54 5G mendukung pengisian baterai dengan teknologi fast charging 25 watt. Jika Anda ingin teknologi ini bekerja maksimal, disarankan membeli kepala charger 25 watt secara resmi dari Samsung.
Aplikasi kamera menyertakan beragam pilihan dan pengaturan lengkap, yang tidak kalah menarik, selain mode Pro untuk foto terdapat juga mode Pro Video untuk hasil yang lebih estetik.
Dan ketika menggunakan charger pihak ketiga, performanya terasa tidak konsisten dalam hal lamanya waktu pengisian. Contohnya saja ketika kami coba menggunakan charger pihak ketiga dengan teknologi fast charging 33 watt, hasilnya terasa lama bahkan hampir mencapai 2 jam. Jadi agar optimal, mau tidak mau Anda mesti membeli charger resmi Samsung, kecuali tidak bermasalah dengan lamanya waktu pengisian dari charger pihak ketiga.
Kesimpulan
Samsung Galaxy A54 5G menghadirkan pembaruan dan peningkatan yang menarik dibanding generasi sebelumnya. Dibalut dengan desain premium ala flagship, performanya tinggi tanpa lag yang disertai peningkatan suhu rendah. Kemampuan kameranya juga ciamik dengan fitur beragam dari aplikasi bawaannya. Tidak ketinggalan performa daya tahan baterainya sanggup menemani aktivitas seharian yang intensif. Dan jika merujuk harganya, Samsung masih konsisten karena dibanderol setara dengan generasi sebelumnya yaitu Galaxy A53 5G.
Plus: Desain ala flagship; performa tinggi dan adem; hasil kamera utama bagus; fitur kamera menarik seperti dukungan OIS, Pro Video, dan perekaman hingga 4K; layar Super AMOLED 120Hz dengan tingkat kecerahan tinggi; fitur tambahan seperti sertifikasi IP67, NFC, RAM Plus hingga 8 GB, serta fitur keamanan data Samsung Knox dan Secure Folder.
Minus: Tanpa charger; tanpa jack audio 3.5mm; dukungan fast charging yang kurang gegas di kelasnya.
Hasil uji
Antutu Benchmark V9.4.4 – Score | 509325 |
PCMark for Android – Work 3.0 Performance Score | 12426 |
PCMark for Android – Work 3.0 Battery Life | 14 jam 56 menit |
3DMark Android V2.2.4801 – Wild Life/Unlimited | 2818/2831 |
3DMark Android V2.2.4801 – Sling Shot/Unlimited | 5811/6185 |
GeekBench 6 – Single Core | 1002 |
GeekBench 6 – Multi Core | 2828 |
Spesifikasi
SoC | Exynos 1380 (5 nm) Octa-core (4x2.4 GHz Cortex-A78 & 4x2.0 GHz Cortex-A55) dengan GPU Mali-G68 |
RAM | 8 GB |
Media simpan internal | 128 GB |
Selot SIM | Hingga satu nano-SIM dan satu micro-SD, atau dua nano-SIM tanpa micro-SD |
Jaringan seluler | GSM/HSPA/4G/5G |
Dukungan koneksi | Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac/6, Bluetooth 5.3, NFC, USB type-C |
Sensor | Accelerometer, light, orientation, proximity, gyroscope, sound, magnetic, in-display fingerprint, face unlock |
Kamera | Belakang: 50 MP, f/1.8 (wide); 12 MP, f/2.2 (ultra-wide); 5 MP, f/2.4 (macro); LED flash, HDR, video 4K@30fps Depan: 32 MP, f/2.2 (wide), soft flash, video 4K@30fps |
Layar | 6,4″ Super AMOLED 1.080 x 2.340 pixels, 1000 nits, Gorilla Glass 5 |
Baterai | Li-Po 5.000 mAh, dukung fast-charging 25 watt |
Dimensi/bobot | 158,2 x 76,7 x 8,2 mm/202 gram |
Sistem operasi | Android 13, One UI 5.1 |
Kelengkapan | Kabel USB type-C, SIM ejector, kartu garansi, manual, stiker IMEI, kartu perdana XL |
Situs | https://www.samsung.com/id/smartphones |
Garansi | 1 tahun |
Pilihan warna | Lime, graphite, violet, dan white |
Harga (8+128GB/8+256GB) | Rp5.999.000/Rp6.399.000 |