Dengan solusi cloud-native ini, tim IT dapat menganalisis data secara real-time, sehingga perusahaan dapat mengambil keputusan bisnis berdasarkan hasil analisis yang tepat waktu.
Bagi perusahaan yang masih mengadopsi sistem manual, HPE GreenLake juga menyediakan HPE Edge-to-Cloud Adoption Framework dan alat otomatisasi untuk mempercepat pengadopsian komputasi awan (cloud) dari on-premises atau di data center milik perusahaan.
Tersedia juga lebih dari 70 layanan cloud yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, mulai dari layanan containers, database, edge, hingga private cloud.
Untuk konsumsi data, HPE GreenLake menggunakan indikator meter untuk menentukan biaya berlangganan perusahaan per bulan. Dengan begitu, perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk kapasitas penyimpanan yang tidak digunakan.
Selain itu, HPE GreenLake juga menyediakan fleksibilitas dan nilai ekonomis layaknya public cloud dengan keamanan dan manfaat on-premises. Solusi ini bisa menjadi pilihan cerdas untuk menekan investasi besar di awal.
Dikutip dari riset Forrester pada 2022, pemanfaatan HPE GreenLake diketahui dapat menekan biaya implementasi hingga 40 persen, mengurangi biaya pemeliharaan hingga 90 persen, dan menghilangkan biaya end of life atau end of support hingga 40 persen per tahun.
Terkait keamanan, HPE GreenLake juga menawarkan layanan backup cloud dan disaster recovery untuk membantu perusahaan dalam menghadapi serangan ransomware dan melindungi data mereka dari edge hingga ke cloud.
Saat ini, HPE GreenLake telah digunakan oleh lebih dari 23.000 tenaga IT di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, layanan HPE GreenLake bisa dinikmati lewat dukungan HPE partner, salah satunya melalui PT Tech Data Advanced Solutions Indonesia.
Jika Anda ingin membangun strategi modernisasi data yang tepat, Anda dapat mempelajari berbagai sejumlah insight, studi kasus, serta tips dan trik dari PT Tech Data Advanced Solutions Indonesia di https://hybridit-techdata.com/