Find Us On Social Media :

Wow! Negara-negara Asia Mendominasi Riset Teknologi AI

By Adam Rizal, Jumat, 5 Mei 2023 | 13:00 WIB

futuristic artificial intelligence face technology background

Karena itulah, peningkatan kualitas dan kuantitas SDM diharapkan tidak hanya SDM bidang AI, tapi juga SDM bidang Science, Technology, Engineering dan Math (STEM).SDM unggul tidak sekedar menggunakan aplikasi, tapi juga bisa menganalisis data dan mencari informasi yang dapat berguna untuk kehidupan.

"Karakter substansi data terkait kesehatan misalnya, hanya bisa dipahami oleh dokter yang juga paham AI. Begitu juga orang bioteknologi, yang memahami data genomic, tidak bisa hanya orang AI yang memahami (data) itu, karena dia tidak tahu konteksnya," jelasnya.

Kemudian fokus kedua adalah penguatan infrastruktur; dan produksi dan repositori data. BRIN dalam hal ini mendukung penguatan infrastruktur, dengan layanan High Perfomance Computing (HPC) BRIN yang bersifat terbuka (open platfom).

"Termasuk kami juga mengelola akuisisi data melalui armada kapal riset, perangkat akuisisi data molekuler, data citra berbasis konstelasi satelit penginderaan jauh, reaktor nuklir, dan seterusnya," beber Handoko.

Fokus ketiga terkait penguatan regulasi, penegakan etika, dan edukasi ke masyarakat. AI, ungkap Handoko, memang memudahkan kehidupan manusia, namun berpotensi melanggar privasi.

"Ini yang harus kita edukasi (ke masyarakat). Kita harus aware dengan data yang kita punya, karena AI mengambil data tanpa diskriminasi," pungkasnya.

Dirinya berharap melalui diskusi ini, masyarakat dapat lebih bijak dalam memanfaatkan AI. "Kita tidak perlu takut berlebihan, tetapi harus punya awareness untuk bisa memanfaatkan AI dan mengantisipasi risikonya dengan lebih bijak," pesan Handoko.