Industri data center atau pusat data di kawasan Asia Pasifik mengalami pertumbuhan yang pesat selama beberapa tahun terakhir. Namun industri ini juga menghadapi tantangan besar, yaitu kelangkaan sumber daya manusia profesional.
Data Center Report yang dirilis Knight Frank bersama DC Byte mengungkapkan adanya kenaikan total pasokan data center di kawasan Asia Pasifik dalam lima tahun terakhir. Laporan yang berdasarkan data kuartal ke-3 tahun 2022 itu menyebutkan bahwa total pasokan di sembilan kota di Asia Pasifik meroket hingga 300%, dari 700 megawatt menjadi 3.000 megawatt dalam lima tahun terakhir.
Ekonomi raksasa Tiongkok dan India memimpin dorongan digital di kawasan ini bersama dengan kawasan ekonomi dengan pertumbuhan tinggi di Asia Tenggara, seperti Indonesia dan Vietnam. Asia juga memimpin permintaan infrastruktur digital yang sangat tinggi akibat dari kecepatan adopsi cloud di seluruh dunia.
Namun, pertumbuhan ini diiringi dengan kurangnya tenaga profesional yang terampil untuk mengoperasikan dan memelihara fasilitas-fasilitas data center tersebut.
Peningkatan tajam pada data center juga diikuti peningkatan tenaga kerja yang cepat. Menurut Survei Uptime Institute, diperkirakan pada tahun 2025 saja, jumlah staf yang dibutuhkan akan mencapai hampir 2,3 jutan orang di seluruh dunia.
Lebih dari separuh (53%) responden Survei Pusat Data Global 2022 dari Uptime melaporkan bahwa organisasi mereka mengalami kesulitan dalam menemukan kandidat yang memenuhi syarat, dibandingkan dengan 47% pada tahun 2021 dan 38% pada tahun 2018.
EdgeConneX® , pelopor dalam Solusi Pusat Data Hyperlocal hingga Hyperscale global, melihat tantangan kesenjangan SDM di industri data center ini sebagai sebuah masalah yang serius jika tidak ditangani dengan baik.
“Menarik tenaga kerja pusat data yang berkualitas telah menjadi tantangan utama industri selama bertahun-tahun dan menjadi semakin sulit di tengah meningkatnya kapasitas pusat data. Kuncinya terletak pada kreativitas pada pendekatan yang perlu dilakukan saat ini dan menggandakan upaya untuk menarik dan mempertahankan SDM di sektor ini,” ujar Thiam Chye Sim, Head of Operations, Asia Pacific, EdgeConneX®.
Untuk itu, EdgeConneX® telah menyusun beberapa solusi untuk menarik dan mempertahankan SDM di pusat data, di antaranya adalah:
1. Merekrut SDM dengan keahlian yang saling melengkapi
Data center secara tradisional mengandalkan tenaga kerja dengan latar belakang khusus di bidang teknik elektro atau mekanik, dengan pengalaman di sektor pusat data. Namun, di tengah persaingan memperebutkan SDM teknisi secara global saat ini, yang luar biasa, hampir separuh SDM teknisi di dunia diperkirakan akan pensiun pada tahun 2025, menurut Survei Uptime Institute baru-baru ini, ada kebutuhan untuk merekrut berdasarkan keahlian yang lebih beragam.
Dalam keterangan tertulisnya, EdgeConneX® menjelaskan bahwa pihaknya telah merekrut tenaga kerja dari berbagai sektor seperti penerbangan, minyak dan gas, dan bahkan Angkatan Laut. Karakter SDM ini menjadi sangat penting dalam menjalankan misi, yaitu harus mampu menghindari downtime dan memprioritaskan keselamatan.