Grup band Coldplay akhirnya mengumumkan secara resmi bahwa mereka bakal menggelar konser di Indonesia akhir tahun ini.
Hal itu terungkap dari posting-an video yang diunggah akun resmi band Coldplay (@coldplay) di media sosial Twitter.
“Asia & Australia dates announced for November 2023”, tulis caption di posting-an tersebut dilanjuti dengan daftar kota yang akan disambangi Coldplay untuk menggelar konsernya selama November 2023.
Di Indonesia, Coldplay bakal menggelar konser pada 15 November 2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Konser itu sendiri menjadi bagian dari tur dunia Coldplay bertajuk “Music of the Spheres World Tour”.
Nah berbicara mengenai konser Coldplay, hal yang menarik dari setiap gelaran konser dari band yang dipentoli Chris Martin sebagai vokalis itu adalah teknologi canggih yang digunakan selama konser berlangsung.
Salah satu penggunaan teknologi yang paling menonjol dalam konser Coldplay adalah penggunaan gelang LED.
Gelang ini dibagikan kepada setiap penonton sebelum konser dimulai, dan gelang ini akan menyala selaras dengan musik yang dimainkan, menciptakan tampilan visual yang memukau.
Penggunaan gelang LED itu pun telah menjadi bagian penting dari konser Coldplay sejak tur "Mylo Xyloto" tahun 2011, dan sejak itu telah menjadi tren yang turut digunakan musisi-musisi lainnya saat menggelar konser.
Teknologi di balik gelang LED ini cukup menarik. Tiap gelang berisi lampu LED dan penerima radio, yang memungkinkannya dikendalikan dari jarak jauh.
Selama konser, seorang teknisi akan mengirimkan sinyal ke gelang untuk menyala selaras dengan musik, menciptakan pertunjukan cahaya yang memukau yang disinkronisasikan dengan pertunjukan.
Konser Coldplay.
Teknologi canggih lain yang digunakan Coldplay dalam konsernya adalah efek visual. Seperti diketahui, desain panggung Coldplay sering kali menyertakan layar besar yang menampilkan cuplikan video dan animasi untuk melengkapi musik.
Sebagai contoh, selama tur "A Head Full of Dreams", Coldplay menggunakan layar raksasa yang menutupi seluruh panggung, yang menampilkan visual yang menakjubkan yang sesuai dengan energi musik yang mereka mainkan.
Salah satu penggunaan efek visual yang paling mengesankan dalam konser Coldplay adalah penggunaan teknologi AR (Augmented Reality).
Selama peluncuran album "Everyday Life" pada tahun 2019, Coldplay juga menggunakan aplikasi di smartphone yang memungkinkan penggemar berinteraksi dengan dunia virtual.
Penggemar dapat mengarahkan smartphone mereka ke objek tertentu, dan aplikasi akan menampilkan animasi dan visual yang disinkronisasikan dengan musik.
Penggunaan teknologi oleh band Coldplay tidak berhenti sampai di situ. Mereka juga menggunakan teknik pencahayaan yang canggih untuk menciptakan tampilan visual yang memukau selama konser mereka.
Misalnya, selama tur "A Head Full of Dreams", mereka menggunakan lampu laser yang bercahaya dari atas panggung dan menciptakan tampilan warna dan pola yang memukau.
Selain teknologi yang digunakan selama konser mereka, Coldplay juga menggunakan teknologi untuk terhubung dengan para penggemarnya.
Mereka aktif di media sosial dan secara teratur mem-posting berita terbaru tentang konser dan tur mereka, seperti kabar mereka akan konser di Indonesia.
Mereka juga memiliki situs web resmi yang menampilkan konten eksklusif, seperti cuplikan di balik layar, wawancara, dan merchandise.
Secara keseluruhan, penggunaan teknologi dalam konser Coldplay merupakan bukti kreativitas dan inovasi yang mereka lakukan.
Dari gelang LED hingga teknologi AR, mereka selalu mendorong batas-batas dari apa yang mungkin dilakukan dan menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi para penggemarnya.
Tidak heran jika konser mereka merupakan salah satu konser yang paling ditunggu-tunggu di dunia musik.
Jadi, kira-kira seperti apa ya canggihnya teknologi yang bakal digunakan Coldplay saat konser di Indonesia pada November mendatang? Menarik untuk disaksikan jika Anda memang penggemar sejati Coldplay.
Baca Juga: Pasti Dapat! Ini Tips Ampuh Memenangkan 'War' Tiket Konser Coldplay