Memanasnya kompetisi artificial intelligence (AI) belakangan ini mendorong Google untuk terus meningkatkan inovasi pada produk-produknya. Di ajang Google I/O 2023 yang berlangsung kemarin (10/5) di Moutain View, California, AS, Google membeberkan peningkatan penggunaan AI di sejumlah produk-produknya.
Dalam keynote-nya, CEO Alphabet Inc. dan Google, Sundar Pichai mengatakan, saat ini Google berada di titik perubahan (inflection point) yang menarik setelah tujuh tahun Google menjadi AI-first company. Menurutnya, Google bertekad menjadikan AI lebih bermanfaat bagi siapa saja, termasuk kalangan bisnis dan komunitas dengan mengusung tagline “making AI helpful for everyone.”
Sebagai informasi, saat ini Google memiliki 15 produk yang masing-masing melayani lebih dari setengah miliar pengguna dan bisnis. Enam di antara 15 produk tersebut bahkan masing-masing melayani lebih dari 2 miliar pengguna.
Dengan produk melimpah dengan jumlah pengguna yang mencapai miliaran, Sundar Pichai mengugungkapkan optimisme bahwa Google memiliki banyak kesempatan untuk mewujudkan misi AI-nya.
Nah inilah deretan inovasi AI pada produk-produk Google yang disampaikan CEO Google dalam keynote Google I/O 2023.
Menulis Email dengan AI
Selanjutnya, Sundar membeberkan rencana Google untuk membenamkan generative AI pada aneka produk dan solusinya.
Artificial intelligence telah disematkan pada Gmail sejak tahun 2017 untuk menghadirkan fitur Smart Reply dan Smart Compose. Kini, dengan model generatif yang lebih canggih, Gmail akan memiliki fitur “Help me write.”
Dengan fitur ini, pengguna Gmail dapat meminta AI menulis teks email. Dalam penjelasannya, Sundar mencontohkan kemampuan fitur Help me write membuat draft untuk membalas email tentang pembatalan penerbangan dari maskapai penerbangan. “Maskapai tersebut telah mengirimi Anda voucher, tetapi yang Anda inginkan adalah refund sepenuhnya. Anda dapat membalas dan menggunakan Help me write!” jelas Sundar Pichai.
Caranya, klik tombol Reply dan ikon Help me write. Lalu ketikkan prompt/instruksi sesuai hasil yang diinginkan dan tekan tombol Create. Gmail akan langsung menarik detail penerbangan yang ada di email sebelumnya.
Pengguna juga dapat menyempurnakan teks dengan menekan tombol Refine dan pilih salah satu opsi yang tersedia. Dalam contoh ini, Sundar memilih opsi Elaborate untuk membuat teks email lebih rinci memaparkan keinginan pengguna.
Fitur Help me write akan diluncurkan bersamaan dengan pembaruan (update) WorkSpace. “Dan seperti (fitur) Smart Compose, Anda akan melihatnya (Help me write) semakin baik dari waktu ke waktu,” janji Sundar Pichai.
Eksplorasi Rute Perjalanan secara Virtual di Google Maps
Produk lain yang akan ditingkatkan dengan generative AI adalah Google Maps. Artificial intelligence telah hadir di Google Maps sejak awal Street View diperkenalkan. “AI telah menyatukan miliaran gambar panorama sehingga orang dapat menjelajahi dunia di perangkatnya,” ujar Sundar.
Di ajang I/O sebelumnya, Google memperkenalkan Immersive View yang menggunakan AI untuk menciptakan representasi sebuah area dengan kualitas high fidelity sehingga pengguna memperoleh pengalaman mengenai situasi di tempat tersebut sebelum mereka mengunjunginya.
Sekarang Google Maps menyediakan fitur baru immersive views for routes yang juga berbasis artificial intelligence. Dengan fitur ini, pengguna dapat mengeksplorasi dan menikmati pemandangan/suasana dari rute yang dipilih pengguna ketika akan bersepeda, berkendara, atau berjalan kaki.
Masih dengan fitur yang sama, pengguna juga bisa memeriksa kualitas udara, kondisi kemacetan, dan cuaca di sepanjang rute tersebut. “Dan ini adalah cara benar-benar baru untuk melihat sebuah perjalanan,” Sundar menegaskan. Ia menambahkan bahwa fitur ini akan mulai dirilis di musim panas tahun ini secara bertahap. Sampai dengan akhir tahun 2023, akan ada 15 kota di dunia yang dapat dinikmati melalui immersive view for routes, termasuk London, New York, Tokyo, dan San Francisco.
Padukan Dua Kekuatan di Google Photos
Produk lain yang ditingkatkan kemampuannya dengan AI adalah Google Photos. “Kami perkenalkan Google Photos di ajang I/) 2015 dan saat itu merupakan salah satu produk native AI kami,” jelas Sundar Pichai.
Menurutnya, Google ingin melakukan lebih dari sekadar mencari foto dengan bantuan machine learning. “Kami ingin membuat foto-foto itu lebih baik. Nyatanya, setiap bulan, 1,7 miliar foto disunting di Google Photos. Kemajuan di bidang AI memberikan kami cara-cara yang lebih ampuh untuk melakukan itu,” tegasnya.
Salah satu contoh inovasi di Google Photos adalah Magic Eraser yang sebelumnya telah disematkan di Pixel. Fitur ini memanfaatkan fotografi komputasional berbasis AI untuk menghilangkan gangguan yang tidak diinginkan pada gambar atau foto.
Di ajang I/O 2023 yang berlangsung di Shoreline Amphitheatre, Mountain View, California, AS, Google memperkenalkan fitur Magic Editor yang akan segera dirilis tahun ini. Fitur ini akan memadukan kekuatan semantic understanding dan generative AI untuk menghasilkan foto yang lebih baik.
Selain memaparkan produk-produk Google yang akan membekal artificial intelligence, Sundar Pichai juga menjelaskan empat cara Google mewujudkan misinya untuk membuat AI bermanfaat bagi semua orang (making AI helpful for everyone).
“Pertama, dengan meningkatkan pengetahuan dan pembelajaran Anda, serta memperdalam pemahaman Anda tentang dunia. Kedua, dengan meningkatkan kreativitas dan produktivitas sehingga Anda dapat mengekspresikan diri dan menyelesaikan pekerjaan Anda. Ketiga, dengan memungkinkan pengembang dan bisnis membangun sendiri produk dan layanan yang transformatif. Dan terakhir, dengan membangun dan menerapkan AI secara bertanggung jawab sehingga semua orang dapat memperoleh manfaat yang sama. Kami sangat senang dengan peluang-peluang yang menanti di depan!” pungkas Sundar Pichai.