Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO meminta semua pihak berhati-hati menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk kesehatan publik. Hal itu dikarenakan data-data yang digunakan teknologi AI untuk pengambilan keputusan sangat mudah disalahgunakan
WHO juga khawatir dengan peran teknologi AI dalam meningkatkan akses ke informasi kesehatan, sebagai alat pendukung pengambilan keputusan dan untuk meningkatkan perawatan diagnostik.
"Bisa saja data yang digunakan teknologi AI salah atau tidak akurat," kata WHO dari laman VOA Indonesia.
WHO menilai sangat penting mengetahui risiko penggunaan alat model bahasa besar (LLM) yang dihasilkan, seperti ChatGPT, untuk melindungi dan mempromosikan kesejahteraan manusia dan melindungi kesehatan masyarakat, kata WHO.
Teknologi AI adalah istilah yang sekarang ini cukup sering diperbincangkan. Teknologi satu ini mempelajari bagaimana membuat mesin atau sistem komputer untuk melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia. Bahkan, lebih baik dari yang dilakukan manusia.
Bot Jahat
Ilustrasi Artificial Intelligence (AI).
Perusahaan keamanan siber Imperva melaporkan hasil riset terbaru bahwa penggunaan teknologi artificial intelligence (AI) generatif mendorong kemunculan bot yang membanjiri traffic atau lalu lintas Internet. Laporan bertajuk Imperva Bad Bot 2023 mengungkapkan traffic internet mencapai hampir setengah atau 47,4 persen adalah bot, meningkat 5,1 persen dari tahun sebelumnya.
Tentunya, angka aktivitas bot akan terus meningkat lebih tinggi lagi pada tahun ini, menyusul kehadiran platform AI generatif seperti ChatGPT dari OpenAI dan Bard dari Google.
"Kemunculan AI generatif akan membuat bot berkembang dengan cepat dan lebih mengkhawatirkan selama 10 tahun ke depan." kata Karl Triebes (Wakil Presiden Senior di Imperva).
Tentunya pertumbuhan bot yang masif itu akan berdampak buruk dalam kehidupan manusia karena para penjahat siber dapat menggunakan bot-bot jahat itu melancarkan serangan siber.
"Penjahat siber akan menyerang titik akhir API dan bisnis aplikasi dengan otomatisasi yang canggih. Akan terjadi, gangguan bisnis dan dampak finansial yang terkait dengan bot yang buruk akan menjadi lebih signifikan di tahun-tahun mendatang," tambahnya.