Find Us On Social Media :

OpenAI & ChatGPT Bakal Hengkang dari Uni Eropa Kalau Begini

By Liana Threestayanti, Kamis, 25 Mei 2023 | 20:51 WIB

Wah! Bos OpenAI, Sam Altman, tak mau berbisnis di Uni Eropa jika aturan mengenai AI di kawasan tersebut terlalu memaksa. (Ilustrasi ChatGPT)

Wah! Bos OpenAI, Sam Altman, tak mau berbisnis di Uni Eropa jika aturan mengenai artificial intelligence (AI) di kawasan tersebut terlalu memaksa.

Dalam sebuah konferensi di London, Inggris, kemarin (24/05), pendiri dan CEO perusahaan pengembang ChatGPT ini menegaskan, OpenAI akan hengkang dari kawasan Uni Eropa jika perusahaannya tidak dapat mematuhi regulasi AI di kawasan itu, yang saat ini masih terus digodok. 

Seperti banyak diberitakan, Uni Eropa sedang menyusun regulasi mengenai AI. Dan sebagai bagian dari penyusunan aturan tersebut, Parlemen Eropa akan menerapkan langkah-langkah transparansi pada  “general purpose AI.”

Dalam rilisnya pada tanggal 11 Mei lalu, Parlemen Eropa memberikan persyaratan tambahan untuk model-model AI dasar generatif seperti GPT. Model AI ini harus mematuhi persyaratan transparansi, seperti mengungkapkan jika sebuah konten dibuat oleh AI, merancang model yang dapat mencegah membuat konten ilegal, dan mempublikaskian ringkasan data dengan hak cipta yang digunakan untuk melatih model AI.

Transparansi data yang dikumpulkan untuk melatih algoritma AI telah menjadi perhatian para regulator di negara-negara Eropa. Inilah salah satu alasan pemerintah Italia menerapkan larangan sementara terhadap ChatGPT di bulan Maret lalu. 

Sam Altman dikabarkan tidak bersedia menjanjikan apa pun mengenai transparansi data ini. “Jika kami dapat mematuhi, kami akan patuh, dan jika tidak bisa, kami akan hentikan operasi,” ujar Sam Altman seperti dikutip dari Time. Ia beralasan ada kendala-kendala teknis yang mungkin akan dihadapi. 

Sebelumnya, OpenAI juga telah menyatakan bahwa masing-masing negara seharusnya tidak menetapkan aturan secara sempit, seperti menentukan yang boleh dikatan oleh AI, atau menurunkan potensinya dengan menetapkan ambang batas regulasi yang terlalu rendah.