Berbagai sektor mulai gencar memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI), termasuk sektor pendidikan.
Di ranah pendidikan, AI berpotensi meningkatkan dan memberikan akses ke pendidikan berkualitas bagi siswa di mana saja mereka berada.
Bahkan, menurut organisasi Dunia di bidang pendidikan, yaitu UNESCO, percaya bahwa kecerdasan buatan atau AI memiliki potensi mengatasi beberapa tantangan terbesar di bidang pendidikan saat ini, menginovasi cara mengajar dan belajar. AI juga dapat mempercepat kemajuan ke arah SDG 4, yaitu menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup untuk semua orang. Google memberikan saran pemanfaatan teknologi AI yang dapat memberikan kontribusi pada dunia pendidikan.
1. AI dan teknologi adaptif membuat modul belajar lebih dipersonalisasi
Kehadiran dan kemajuan AI telah membuka peluang bagi siswa untuk mendapatkan umpan balik (feedback) secara 1-on-1 dan real-time pada saat mereka belajar. Ada dua hal yang bisa difasilitasi AI untuk kebutuhan pembelajaran, yaitu memanfaatkan AI dan teknologi adaptif untuk menjadikan pembelajaran lebih personal.
Google sendiri menghadirkan Practice Sets yang tersedia dalam Google Classroom yang memungkinkan pengajar untuk mengubah sebuah konten pembelajaran menjadi tugas interaktif.
2. Membantu siswa mengakses informasi dengan cara yang paling sesuai
Setiap siswa memiliki cara belajar sendiri dan tingkat pemahaman siswa ketika belajar di kelas pun tidak bisa disamakan. Kini, teknologi memberikan peluang bagi siswa untuk belajar secara mandiri sesuai dengan kemampuan.
Contohnya melalui aplikasi Read Along, siswa dapat meningkatkan keterampilan membaca dengan teman membaca virtual bernama Diya. Aplikasi ini dapat mendengarkan siswa membaca dengan lantang maupun menawarkan dukungan saat mereka kesulitan. Aplikasi ini menggunakan teknologi text-to-speech dan pengenalan suara yang canggih untuk memberikan dukungan yang dipersonalisasi kepada siswa.
Read Along memperlihatkan cara AI membantu meningkatkan literasi dalam skala global.
3. Membuka peluang bagi guru hadirkan sistem mengajar yang baru
Situasi pandemi telah mendorong percepatan penggunaan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari. Saat ini, peran guru lebih efektif dan tidak lagi hanya untuk memberikan materi di kelas. Guru diharapkan dapat memiliki waktu lebih untuk membantu siswa mengevaluasi, berkolaborasi, dan mencari berbagai sumber informasi dan pengajaran.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR