Saat ini, teknologi AI (artificial intelligence) semakin terus berkembang dan inovasi berbasis teknologi tersebut telah banyak digunakan oleh orang-orang di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Sebagai contoh, ChatGPT, sebuah chatbot berbasis AI, yang telah memiliki 100 juta pengguna hanya dalam waktu tiga bulan pertama sejak peluncurannya–melampaui platform media sosial lainnya dan merubah lanskap teknologi.
Terkait dengan AI, perusahaan Qualcomm telah mengembangkan teknologi bernama Hybrid AI. “Hybrid AI adalah sebuah teknologi dari Qualcomm, yang mengombinasikan pemrosesan teknologi AI di cloud dan (device) perangkat,” Shannedy Ong, Country Director Qualcomm Indonesia, dalam acara ‘Snapdragon Academy 2023: The Future of AI Is Hybrid’ yang digelar beberapa waktu lalu di Jakarta.
Hybrid AI juga memungkinkan generative AI untuk menghasilkan karya digital pada perangkat.
Teknologi ini dapat secara otomatis melakukan penilaian kapan proses generative AI dapat berlangsung di cloud dan perangkat.
Penilaian tersebut didasarkan pada efisiensi dan kebutuhan kecepatan dalam pengambilan data atau keputusan.
Dalam paparannya, Shannedy turut menjelaskan bahwa ada tiga manfaat utama dari implementasi Hybrid AI di industri.
Di antaranya, meningkatkan kemampuan analisis data pada perangkat yang melahirkan banyak inovasi, mendorong transformasi digital pada berbagai sektor, dan melindungi dari kebocoran data karena data hanya berada di perangkat/on-device.
“Melihat bahwa AI yang berkembang pesat dan menjadi bagian dari kehidupan, Qualcomm berkomitmen untuk mengambil peran dalam pengembangan Hybrid AI melalui inovasi-inovasi teknologi bagi bisnis dan konsumen,” jelas Shannedy.
Lebih lanjut, Qualcomm sendiri telah memiliki AI Engine yang terdiri dari empat bagian, yaitu Kryo CPU, Adreno GPU, Hexagon, dan Sensing Hub.
Dengan teknologi dedicated AI/on-device AI Qualcomm, fitur AI dapat dilakukan dengan mengonsumsi daya yang lebih rendah, performa tinggi, dan temperatur yang lebih dingin.
Kehadiran dedicated AI Qualcomm akan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna, yaitu dengan adanya noise suppression, eye gaze correction, dan auto-framing yang bisa dilakukan dengan daya rendah
“Dedicated AI yang Qualcomm hadirkan dalam perangkat berbasis edge memungkinkan adanya konvergensi smartphone dengan PC yang dapat membawa kapabilitas AI ke laptop menjadikan aplikasi dan user experience (pengalaman pengguna) di laptop lebih baik dan mendukung produktivitas,” tutur Shannedy.