Find Us On Social Media :

Qualcomm: Hybrid AI Kombinasikan Pemrosesan AI di Cloud dan Device

By Rafki Fachrizal, Senin, 26 Juni 2023 | 10:50 WIB

Shannedy Ong, Country Director Qualcomm Indonesia, dalam acara ‘Snapdragon Academy 2023: The Future of AI Is Hybrid’.

Saat ini, teknologi AI (artificial intelligence) semakin terus berkembang dan inovasi berbasis teknologi tersebut telah banyak digunakan oleh orang-orang di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Sebagai contoh, ChatGPT, sebuah chatbot berbasis AI, yang telah memiliki 100 juta pengguna hanya dalam waktu tiga bulan pertama sejak peluncurannya–melampaui platform media sosial lainnya dan merubah lanskap teknologi.

Terkait dengan AI, perusahaan Qualcomm telah mengembangkan teknologi bernama Hybrid AI. “Hybrid AI adalah sebuah teknologi dari Qualcomm, yang mengombinasikan pemrosesan teknologi AI di cloud dan (device) perangkat,” Shannedy Ong, Country Director Qualcomm Indonesia, dalam acara ‘Snapdragon Academy 2023: The Future of AI Is Hybrid’ yang digelar beberapa waktu lalu di Jakarta.

Hybrid AI juga memungkinkan generative AI untuk menghasilkan karya digital pada perangkat.

Teknologi ini dapat secara otomatis melakukan penilaian kapan proses generative AI dapat berlangsung di cloud dan perangkat.

Penilaian tersebut didasarkan pada efisiensi dan kebutuhan kecepatan dalam pengambilan data atau keputusan.

Dalam paparannya, Shannedy turut menjelaskan bahwa ada tiga manfaat utama dari implementasi Hybrid AI di industri.

Di antaranya, meningkatkan kemampuan analisis data pada perangkat yang melahirkan banyak inovasi, mendorong transformasi digital pada berbagai sektor, dan melindungi dari kebocoran data karena data hanya berada di perangkat/on-device.

“Melihat bahwa AI yang berkembang pesat dan menjadi bagian dari kehidupan, Qualcomm berkomitmen untuk mengambil peran dalam pengembangan Hybrid AI melalui inovasi-inovasi teknologi bagi bisnis dan konsumen,” jelas Shannedy.

Lebih lanjut, Qualcomm sendiri telah memiliki AI Engine yang terdiri dari empat bagian, yaitu Kryo CPU, Adreno GPU, Hexagon, dan Sensing Hub.

Dengan teknologi dedicated AI/on-device AI Qualcomm, fitur AI dapat dilakukan dengan mengonsumsi daya yang lebih rendah, performa tinggi, dan temperatur yang lebih dingin.

Kehadiran dedicated AI Qualcomm akan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna, yaitu dengan adanya noise suppression, eye gaze correction, dan auto-framing yang bisa dilakukan dengan daya rendah

“Dedicated AI yang Qualcomm hadirkan dalam perangkat berbasis edge memungkinkan adanya konvergensi smartphone dengan PC yang dapat membawa kapabilitas AI ke laptop menjadikan aplikasi dan user experience (pengalaman pengguna) di laptop lebih baik dan mendukung produktivitas,” tutur Shannedy.

Dalam kesempatan yang sama, hadir pula mitra Qualcomm di Indonesia yaitu Prasimax. Kemitraan antara Prasimax dengan Qualcomm memungkinkan Prasimax untuk mendalami teknologi yang dihasilkan oleh Qualcomm.

”Dalam ekosistem teknologi di Indonesia, terdapat pihak yang memiliki teknologi, pihak perancang, pihak fabrikasi, dan pihak branding. Qualcomm adalah pihak yang memiliki teknologi, sedangkan Prasimax adalah pihak yang merancang teknologi tersebut hingga menjadi bentuk dasar dari produk teknologi,” papar Didi Setiadi Founder and CEO, Prasimax.

Salah satu implementasi AI yang dikembangkan oleh Prasimax dengan memakai chipset Qualcomm QCS400 Series, adalah sebuah perangkat natural language processing (NLP) atau asisten suara.

Perangkat ini mampu menangkap perintah dari pengguna yang selanjutnya dapat dianalisis secara on-device maupun on-cloud untuk menghasilkan jawaban atau melaksanakan perintah.

Baca Juga: Resmi Meluncur, Chipset Snapdragon 7-Series Hadirkan Fitur AI Canggih

Baca Juga: Toyota Pakai Teknologi AI Desain Mobil Listrik, Jangkauan Lebih Jauh