Find Us On Social Media :

Didorong SoC Flagship dan Premium, Pendapatan MediaTek Terus Bertumbuh

By Cakrawala Gintings, Senin, 26 Juni 2023 | 09:00 WIB

MediaTek menyampaikan bahwa bisnisnya terus bertumbuh antara lain berkat pertumbuhan dari lini SoC smartphone flagship dan premiumnya. Besarnya pendapatan MediaTek pada tahun 2022 pun mencapai sekitar US$18,5 miliar.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, MediaTek belum lama ini membagikan informasi terkini perihal bisnisnya di dunia kepada media-media di Indonesia. Kali ini digelar secara luring di Jakarta dan bukannya daring berhubung pandemi bisa dibilang sudah mereda, MediaTek menyampaikan bahwa bisnisnya terus bertumbuh. MediaTek mengeklaim pendapatannya pada tahun 2022 bertumbuh dibandingkan tahun 2021. Sebelumnya, MediaTek juga mengeklaim memiliki pendapatan yang meningkat untuk tahun 2021 dan 2020, masing-masing dibandingkan tahun sebelumnya.

MediaTek menambahkan bahwa peningkatan pendapatannya pada tahun 2022 antara lain berkat pertumbuhan dari lini SoC (system on a chip) smartphone flagship dan premiumnya, seperti Dimensity 9200 dan Dimensity seri 8000. Sesuai yang InfoKomputer sampaikan di sini, MediaTek meyakini tahun 2022 adalah peluangnya untuk menambah pangsa pasar SoC — populer disebut chipsetsmartphone flagship dan premium yang dimiliki. Sedikit banyak hal yang disampaikan oleh MediaTek pada tahun lalu tersebut berhasil diwujudkan. Adapun besarnya pendapatan MediaTek secara global pada tahun 2022 diklaim sekitar US$18,5 miliar, meningkat dari tahun 2021 yang sekitar US$17,6 miliar. Pada tahun 2020 dan 2019 sendiri, pendapatan MediaTek adalah sekitar US$10,9 miliar dan US$8 miliar.

“Kami meluncurkan flagship [Dimensity] 9200 pada bulan November tahun lalu. Kami telah melihat tingkat kesuksesan yang cukup bagus. Memang hal itu baru untuk sejumlah pasar, belum secara global, tetapi di pasar tertentu, kami contohnya di pasar Cina tahun lalu, kami percaya kami berhasil mengambil sekitar 20% dari pasar flagship Android, yang dibandingkan tahun sebelumnya kami kemungkinan memiliki pangsa pasar 0%, sudah menjadi suatu pertumbuhan dari tahun ke tahun yang sangat baik,” ujar Finbarr Moynihan (Vice President, Corporate Marketing, MediaTek).

Cedric Chang (Deputy Director of Corporate Sales, Southeast Asia, MediaTek; kiri), Finbarr Moynihan (Vice President, Corporate Marketing, MediaTek; kedua dari kiri), dan Chinlin Low (Technical Account Manager, APAC, MediaTek) berfoto bersama usai menyampaikan informasi terkini perihal bisnis dan inovasi MediaTek kepada sejumlah media di tanah air belum lama ini.

“Seri Dimensity 8000, termasuk 8200 di sini, yang kami luncurkan pada bulan Desember [Dimensity 8000 dan Dimensity 8100 pada bulan Maret 2022], di tingkat/kelas premium, telah menjadi suatu area sukses yang sangat besar untuk MediaTek yang, saya pikir kami datang ke pasar tersebut dan kami menghantarkan solusi-solusi yang benar-benar dioptimalkan untuk, sebagian orang mengatakan sub-flagship, kami mengatakan premium, dari pada menggunakan cip-cip flagship secara utuh dan kami telah mengambil banyak pangsa pasar di area itu,” tambah Finbarr Moynihan.

MediaTek pun menegaskan bahwa dirinya tetap menjadi vendor SoC telepon seluler dengan pangsa pasar terbesar di dunia. Meski tren pangsa pasar MediaTek itu menurun, pada tahun 2022, berdasarkan data IDC, MediaTek mengeklaim memiliki pangsa pasar SoC/application processor telepon seluler global sebesar lebih dari 35%. Pada tahun 2021 sendiri, pangsa pasar yang dimaksud berkisar dari 41% sampai 42%. Berkurangnya pangsa pasar bersangkutan diatribusikan MediaTek kepada aneka tantangan dan hambatan yang dialami pasar telepon seluler belakangan ini. Salah satunya adalah keterbatasan suplai semikonduktor sehubungan 4G di dunia.

Dari Smartphone ke Smart Edge

Bicara tantangan dan hambatan, MediaTek juga menyebutkan perihal permintaan akan telepon seluler seperti smartphone yang menurun secara global. Bersama yang lain, hal tersebut dikatakan MediaTek membuat segmen telepon seluler tidak lagi menjadi kontributor terbesar untuk pendapatannya pada kuartal pertama tahun ini. Bila pada tahun 2022 telepon seluler masih menjadi kontributor terbesar dengan 54%, pada kuartal pertama tahun 2023 telepon seluler menjadi nomor dua dengan 46%. Adapun yang menjadi kontributor terbesar adalah platform smart edge dengan 47%. Namun, ke depannya hal itu bisa berubah bila keadaan pasar telepon seluler membaik — MediaTek meyakini hal bersangkutan sedang terjadi. Besarnya pendapatan MediaTek pada kuartal pertama tahun 2023 adalah sekitar US$3,3 miliar.

Meski panga pasar MediaTek menurun, MediaTek pada tahun 2022 tetap menjadi vendor dengan pangsa pasar SoC/application processor telepon seluler global terbesar.

Platform smart edge sendiri mencakup berbagai perangkat/bisnis, antara lain smart TV, Chromebook, ruter Wi-Fi retail, smart speaker, smart display, dan komputer tablet. MediaTek menjelaskan bahwa yang masuk ke dalam platform smart edge bisa dibilang seluruh perangkat yang terkoneksi ke jaringan di luar telepon seluler. Sejalan dengan proporsi kontribusi platform smart edge yang bertambah besar, MediaTek memastikan bahwa dirinya berinvestasi pada berbagai pasar baru, pasar-pasar yang merupakan area pertumbuhan baru. MediaTek pun mencontohkan notebook dan IoT (internet of things). Secara spesifik notebook yang dimaksud MediaTek adalah Chromebook, sedangkan IoT adalah aneka kelas perangkat baru yang emerging sehingga tidak mencakup perangkat-perangkat yang sudah “mapan” seperti smart TV, smartphone, dan komputer tablet.

Bila untuk smartphone MediaTek menawarkan Dimensity dan Helio, untuk Chromebook dan IoT MediaTek menawarkan Kompanio dan Genio. Berbasiskan Arm, Chromebook yang ditengai SoC MediaTek Kompanio diklaim bisa memberikan antara lain daya tahan baterai yang lebih lama, kinerja multitasking yang lebih baik, serta dimensi yang lebih tipis dan bobot yang lebih ringan dari Chromebook yang ditenagai SoC Intel. MediaTek menambahkan pula bahwa dirinya adalah vendor nomor wahid untuk SoC Chromebook yang berbasiskan Arm dan nomor dua untuk keseluruhan setelah Intel.

Sementara, MediaTek Genio disebutkan memiliki fitur-fitur yang membuatnya unggul untuk IoT, seperti menawarkan kinerja komputasi yang mumpuni dengan efisiensi yang bagus, koneksi Wi-Fi dan 5G, cyber security yang baik, SDK (software development kit) yang unified, serta ketersediaan cip dan dukungan yang lama. SDK yang unified menekan biaya dan waktu yang diperlukan untuk pengembangan produk, sedangkan ketersediaan cip dan dukungan yang lama adalah penting berhubung produk-produk IoT tertentu sering kali digunakan untuk waktu yang lama.

Peluang di Tanah Air

Tak hanya pada aneka pasar baru, MediaTek menegaskan bahwa dirinya terus berfokus pada pasar dunia, termasuk Asia Tenggara dan Indonesia. Khusus di tanah air, MediaTek mengatakan bahwa dirinya melihat peluang-peluang bisnis yang ada dan siap maupun sedang bekerja sama dengan berbagai pihak untuk membantu menghadirkan aneka produk yang ditenagai MediaTek demi mengonversi berbagai peluang itu. Salah satu yang dikedepankan MediaTek adalah peluang pada bidang pendidikan, secara spesifik Chromebook untuk pelajar yang harus memiliki TKDN (tingkat komponen dalam negeri) tertentu. Dua SoC utama yang ditawarkan MediaTek untuk pendidikan di Indonesia yang dimaksud adalah Kompanio 520 dan Kompanio 528.

MediaTek menambahkan bahwa dirinya sedang bekerja sama dengan Google dan para vendor Chromebook lokal tanah air untuk menghadirkan aneka Chromebook yang ditenagai Kompanio. MediaTek meyakini aneka Chromebook yang dimaksud segera meluncur di Indonesia. Namun, MediaTek tidak membagikan lebih lanjut detail mengenai berbagai Chromebook tersebut, seperti SoC Kompanio yang digunakan. Adapun merek-merek Chromebook lokal yang bekerja sama antara lain adalah SPC, EVERCOSS, dan Advan.

OPPO Find N2 Flip adalah salah satu smartphone yang ditenagai SoC smartphone flagship MediaTek, yakni Dimensity 9000+.

“MediaTek, Anda tahu, kami memiliki MediaTek Kompanio dan saya pikir Chromebook berbasis MediaTek saat ini sedang dalam pengembangan oke, melalui usaha bersama oke, dari Google, dari MediaTek, dari para OEM lokal oke,” kata Cedric Chang (Deputy Director of Corporate Sales, Southeast Asia, MediaTek). “Kami percaya sebentar lagi para lokal OEM ini oke, dengan kapabilitas pemanufakturan lokal, mereka akan membawa Chromebook berbasis MediaTek Kompanio ke Indonesia dalam waktu yang sangat dekat,” tegasnya.

Selain, pendidikan, MediaTek juga mengedepankan IoT. Melalui Genio, MediaTek meyakini bisa bekerja sama dengan aneka perusahaan lokal di tanah air, baik besar maupun kecil, untuk membantu mereka mengembangkan perangkat-perangkat IoT dan berbagai pemanfaatannya; seperti untuk di rumah, di toko, maupun di pabrik. MediaTek pun menawarkan Genio 700 EVK yang merupakan kit untuk evaluasi. MediaTek Genio 700 EVK ini bisa dibeli oleh para perusahaan di Indonesia untuk membantu mereka dalam mengembangkan produk IoT-nya yang ditenagai MediaTek Genio 700, utamanya untuk proof of concept. Mendukung AI (artificial intelligence), MediaTek Genio 700 EVK juga bisa digunakan untuk AIoT (artificial intelligence of things).

Inovasi AI pada 5G

Terus berinovasi pada 5G, MediaTek pada kesempatan yang sama turut mengedepankan inovasi-inovasinya sehubungan 5G. Salah satunya adalah AI. AI, khususnya generative AI alias AI generatif, kini memang sedang heboh. Namun, teknologi-teknologi AI sudah dihadirkan MediaTek pada berbagai produknya sejak sebelum kehebohan yang dimaksud terjadi. Adapun inovasi AI pada 5G yang dikedepankan MediaTek kali ini adalah sehubungan modem. MediaTek membawa AI ke modem 5G-nya. Dengan AI yang diproses secara langsung pada modem 5G alias edge AI, MediaTek mengeklaim peningkatan berupa respons yang real-time, konsumi daya yang lebih baik, pemrosesan yang terisolasi, dan tidak bersaing dengan yang lain untuk pemrosesan AI.

Dengan MediaTek Genio 700 EVK, perusahaan-perusahaan di Indonesia bisa melakukan proof of concept terhadap produk IoT-nya yang ditenagai MediaTek Genio 700.

Khusus konsumi daya, MediaTek menambahkan bahwa AI pada modem 5G bersangkutan akan mempelajari perilaku pengguna smartphone sehubungan modem 5G alias koneksi 5G. Alhasil besarnya penghematan daya yang akan diperoleh berkat AI yang dimaksud akan menjadi lebih baik seiring waktu, berhubung dioptimalkan sesuai dengan pembelajaran yang dilakukan. Tak hanya konsumi daya yang lebih optimal, MediaTek menegaskan pula bahwa koneksi bisa lebih cepat didapatkan dan lebih andal. Dengan kata lain, tidak sekadar konsumsi daya melainkan juga memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik. Sejalan dengan pemrosesan yang terisolasi, data-data yang dikumpulkan pun diklaim MediaTek akan disimpan secara lokal dan tidak akan di-sharing sehingga privasi lebih terjaga.

“Kami membagun algoritma, algoritma AI pada modem 5G kami untuk meningkatkan proses pencarian jaringan, recovery jaringan yang lebih cepat untuk jadwal menara [tower schedule], dan juga kami mencoba untuk mempelajari perilaku pengguna dan membawa ke pengguna bersangkutan suatu pengalaman pengguna yang terpersonalisasi, sebagai contoh seperti kami memiliki mode kecepatan tinggi nya, nyata kami, mode lift kami, mode bandara kami. Semua dari hal ini, semua mode AI ini akan membantu Anda untuk terkoneksi ke jaringan secara lebih cepat, andal, dan latensi rendah,” pungkas Chinlin Low (Technical Account Manager, APAC, MediaTek).