Dari sisi konektivitas, port yang tersedia sudah cukup memenuhi komputasi modern. Misalnya saja dua port USB 3.2 Gen 1, HDMI, ethernet, dan USB type-C. Tapi sayangnya, port USB type-C tidak mendukung Thunderbolt dan hanya sebatas DisplayPort saja.
Pada bagian dalamnya, MSI menggunakan sistem pendingin yang disebut dengan Cooler Boost. Pada laptop ini, MSI hanya menggunakan satu kipas pendingin saja. Bagi sebuah laptop gaming hal ini memang agak riskan karena kebanyakan laptop gaming biasanya terpasang dua kipas pendingin. Karena performa tinggi tentu membutuhkan kipas yang bekerja maksimal. Disini MSI cukup yakin dengan penggunaan satu kipas yang terhubung dengan tiga heatpipe. Sistem pendingin ini digunakan secara bersamaan oleh CPU dan GPU guna membantu memaksimalkan efisiensi performa untuk menjalankan aplikasi atau game berat dengan suhu yang terjaga.
MSI hanya menyediakan satu slot SSD NVMe PCIe 4.0 x4 (gbr.1) yang sudah terpasang kapasitas 512 GB serta RAM-nya sudah terpasang dual channel dengan kapasitas 16 GB DDR5 (gbr.2).
Guna melihat sejauh mana performanya, kami melakukan beberapa pengujian menggunakan beberapa aplikasi benchmark yang sering kami gunakan. Dengan pilihan skenario Smart Auto, kami melakukan benchmarking, salah satunya dengan menjalankan Cinebench R23 sebanyak 10x berturut-turut. Skornya menunjukkan performa yang stabil dimana menghasilkan skor tertinggi di angka 11947 dan paling rendah di angka 10341.
Dalam kondisi beban tinggi, terpantau dari Hwinfo bahwa frekuensi clock prosesor sempat mencapai 4 GHz. Intel Core i7-12560H sendiri memiliki frekuensi clock hingga 4,7 GHz dan guna meredam suhu yang meningkat akhirnya stabil di angka 2,8 GHz. Suhunya sendiri sempat mencapai angka 96 derajat celcius dan akhirnya stabil di 73 derajat. Jadi dengan performa stabil suhunya pun cukup aman untuk beban tinggi.
Beralih ke performa gaming, RTX 4050 dengan TDP 45 watt ini ternyata masih sanggup melibas game-game AAA. Kami sempat membandingkan skor salah satu laptop dengan RTX 4050 yang memiliki TDP 85 watt dan hasilnya tidak terpaut jauh. Pengujian gaming kami wakili dengan menjalankan game Shadow of the Tom Raider, Cyberpunk 2077 dan Red Dead Redemption.
Cyberpunk 2077 dengan mengaktifkan Ray Tracing Ultra dan DLSS.
Pada Shadow of the Tom Raider, pengaturan kami lakukan dengan mengaktifkan DLSS dan detail grafis High. Untuk skornya sendiri mencapai 68 fps. Dan untuk Cyberpunk 2077, kami mengaktifkan Ray Tracing Ultra dan DLSS. Hasilnya, skor bisa mencapai 47 fps. Sementara untuk Red Dead Redemption dengan pengaturan rata kanan, mampu menghasilkan skor benchmark 62 fps. Diwakili ketiga game tadi, MSI Cyborg 15 cukup nyaman menjalankan game AAA dengan pengaturan rata kanan.
MSI Cyborg 15 menggunakan baterai dengan kapasitas 53,5Wh. Dan yang kami suka adalah adaptornya yang berukuran kecil serta hanya memiliki output 120 watt saja. Cukup ringkas untuk ukuran laptop gaming yang biasanya berukuran besar dan butuh output besar.
PCMark 10 dengan skenario Modern Office serta pengaturan di mode Balanced
Dan guna melihat daya tahan baterainya, pengujian kami wakili dengan menggunakan PCMark 10 dengan skenario Modern Office serta pengaturan di mode Balanced. Hasilnya baterai mampu bertahan hingga 5 jam 35 menit. Sementara ketika menjalankan video full HD secara looping dan mengatur tingkat brightness layar ke 100%, baterai mampu bertahan sekitar 3 jam 41 menit. Bukan yang terbaik tapi cukup aman untuk penggunaan yang ringan. Apalagi penggunaan laptop gaming lebih sering menggunakan listrik dibanding baterai.
Kesimpulan
Bidik segmen entry level bagi para casual gamer, MSI Cyborg 15 menawarkan keseimbangan antara performa dan efisiensi daya. Kombinasi tersebut mampu menjalankan game AAA dengan pengaturan rata kanan dengan nyaman.
Bagi Anda yang suka dengan desain sederhana dan tidak terlalu mencolok, namun tetap ada pembeda, MSI Cyborg 15 dengan konsep Cyberpunk serta desain translucent-nya jadi salah satu daya tarik. Apalagi bobotnya yang dibawah 2 kg jadi salah satu laptop gaming paling ringan.
Pengujian | MSI Cyborg 15 (A12VE-074ID) |
3DMark Pro Edition 2.10.6799 – Time Spy | 6827 |
3DMark Pro Edition 2.10.6799 – Night Raid | 39860 |
3DMark Pro Edition 2.10.6799 – Fire Strike | 15371 |
PCMark 10 Pro Edition 2.0.2144 | 6751 |
PCMark 10 Pro Edition 2.0.2144 – Essentials | 10205 |
PCMark 10 Pro Edition 2.0.2144 – Productivity | 9196 |
PCMark 10 Pro Edition 2.0.2144 – Digital Content Creation | 8919 |
SiSoft Sandra 2020 – Aggregate Arithmetic | 290,3GOPS |
SiSoft Sandra 2020 – Aggregate Multimedia | 569MPix/s |
SiSoft Sandra 2020 – Aggregate Memory | 46,12GB/s |
Cinebench R23 – CPU (avg) | 11242 pts |
Aliens vs Predator Benchmark 1.03 (1.920 x 1.080 piksel) | 161 fps |
Transcoding video (HandBrake 1.3.0 – 64 bit)* | 1 menit 33 detik |
Transcoding audio (Lame Front-End 1.8)* | 47 detik |
Memutar video Full HD (Battery Meter)** | 3 jam 45 menit |
PCMark 10 Pro Edition 2.0.2144 Battery – Modern Office** | 5 jam 35 menit |
*lebih cepat lebih baik, **lebih lama lebih baik
Spesifikasi
Prosesor | Intel Core i7-12650H, 12 MB Smart Cache, 10-cores (6P-core + 4E-core), 16 Threads, up to 4,7 GHz |
RAM | 16 GB DDR5-4800MHz (dual-channel) |
Kartu Grafis | NVIDIA GeForce RTX 4050 with 6 GB GDDR6 (TGP 45 watt) |
Harddisk | 512 GB SSD NVMe PCIe 4.0 x4 |
Fasilitas | Wi-Fi 6 AX201, bluetooth 5.2, USB 3.2 Gen2 type-C, 2x USB 3.2 Gen 1 type-A, HDMI 2.1, audio jack, LAN, webcam 720p |
Layar | 15,6 inch IPS-level FHD (1920 x 1080), 144 Hz |
Sistem Operasi | Windows 11 Home 64-bit |
Baterai/adaptor | 53,5 Wh/120 watt |
Dimensi/bobot | 35,9 x 25,3 x 2,1~2,2 cm/1,98 kg |
Garansi | 2 tahun |
Harga kisaran | Rp18.499.000 (bonus backpack) |