Pendiri BitMEX Arthur Hayes memproyeksikan bitcoin akan menjadi mata uang artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di masa depan karena Bitcoin adalah uang paling logis untuk menghitung keputusan ekonomi mereka, dan jalur pembayaran terbaik untuk melaksanakannya.
"AI membutuhkan sistem pembayaran yang tersedia setiap saat, digital, dan sepenuhnya otomatis dan sektor perbankan saat ini tidak dapat menyediakan layanan 24/7 semacam ini, tetapi sistem berbasis blockchain bisa," katanya.
Hayes mengatakan sistem pembayaran berbasis blockchain memungkinkan AI dapat menerima pembayaran secara elektronik dengan peningkatan yang sangat kecil jika diperlukan.
"Pembayaran untuk AI juga harus tahan sensor, didukung dengan aturan jelas serta transparan. Ini untuk menghindari risiko deplatforming, yang tinggi dan tidak diinginkan," ujarnya.
Sementara itu mata uang fiat dan emas secara teknis dapat beredar di jaringan digital terdesentralisasi menggunakan stablecoin, cadangan yang mendukung token tersebut harus dipegang oleh entitas terpusat.
Masalahnya,stablecoin dapat dibekukan dan disensor oleh penerbitnya, seperti ketika Circle membekukan USDC yang terkait dengan Tornado Cash menyusul sanksi Departemen Keuangan terhadap protokol privasi tahun lalu.
Karena itu, Hayes berpendapat Bitcoin paling cocok untuk mempertahankan nilainya dari waktu ke waktu terhadap tenaga listrik AI. Tidak hanya aset yang secara terprogram dibatasi hingga 21 juta koin, tetapi juga ditambang secara langsung menggunakan listrik, yang karenanya menentukan nilai Bitcoin dari waktu ke waktu.
Tips Investasi Bitcoin
Hari ini, Selasa (21/3/23) pukul 11.00 WIB Bitcoin berada di angka 428 juta rupiah berdasarkan market Indodax. Momen kenaikan harga yang dialami oleh Bitcoin sudah berlangsung sejak minggu lalu pasca pengumuman kasus Silicon Valley Bank yang menggemparkan dunia perbankan Amerika. Kenaikan harga Bitcoin ini tentu sangat disambut baik oleh para investor kripto.
Berdasarkan market Indodax, harga Bitcoin naik sebesar 65% jika dibandingkan dengan harga di tanggal 1 Januari 2023 dimana harga Bitcoin masih bertengger di angka 260 juta rupiah.
Bitcoin pun sudah naik sebesar 14% jika dibandingkan dengan harga di tanggal yang sama pada bulan Februari 2023 yang bertengger di angka 376 juta rupiah. Dari pergerakan harga Bitcoin ini, kita bisa melihat bahwa harga Bitcoin cenderung naik di awal tahun 2023.
CEO Indodax Oscar Darmawan menyoroti bahwa kenaikan harga Bitcoin ditengarai masih disebabkan oleh kasus SVB, Silvergate dan Signature Bank yang jatuh beberapa minggu terakhir. Ditambah kabar mengenai Kasus Credit Suisse yang diambil alih oleh UBS juga sedikit banyak berpengaruh pada harga Bitcoin.