Baru-baru ini OpenAI memperkenalkan GPTBot, sebuah perangkat perayap web inovatif yang dapat meningkatkan performa ChatGPT di masa depan.
GPTBot yang dikenal sebagai web crawler atau web spider adalah jenis bot yang mampu menjelajahi berbagai konten yang ada di situs-situs web di seluruh internet.
GPTBot bertugas mengumpulkan data yang tersedia untuk publik dari berbagai sumber di internet, kecuali data-data konten berbayar, informasi pribadi, atau materi yang melanggar kebijakan OpenAI.
"GPTBot mampu memperbaiki akurasi model dan memperluas kapabilitasnya dalam iterasi yang akan datang," tulis OpenAI seperti dilansir laman cloudbooklet.
Hasil jelajah GPTBot dapat meningkatkan perkembangan model-model AI di masa mendatang. Pengguna ChatGPT akan memiliki pilihan untuk menonaktifkan web crawler itu dengan menambahkan perintah "larang" ke dalam file standar pada server.
Keberadaan GPTBot itu muncul tiga minggu setelah OpenAI mengajukan permohonan merek dagang untuk "GPT-5," yang merupakan kelanjutan dari model GPT-4 yang ada saat itu. Permohonan ini diajukan ke Kantor Paten dan Merek Dagang Amerika Serikat pada tanggal 18 Juli.
Istilah "GPT-5" dalam permohonan tersebut mencakup berbagai fungsi, termasuk perangkat lunak berbasis AI untuk memproses teks dan ucapan manusia, mengubah audio menjadi teks, serta teknologi pengenalan suara dan ucapan.
Sebagai catatan, perayap web atau spiderbot, yang juga sering disebut perayap, adalah jenis bot internet yang dirancang untuk menyisir World Wide Web secara sistematis.
Biasanya, perayap web digunakan oleh mesin pencari untuk mengindeks konten-konten web. Namun, kekhawatiran seputar pengumpulan data oleh OpenAI telah mulai timbul, terutama terkait isu hak cipta dan privasi.
Pada Juni, pengawas privasi Jepang memberikan peringatan kepada OpenAI terkait pengumpulan data sensitif tanpa izin.
Pada April, otoritas Italia bahkan sementara melarang penggunaan ChatGPT dari OpenAI atas dugaan pelanggaran undang-undang privasi Uni Eropa.
Pada akhir Juni, OpenAI juga menghadapi gugatan dari sejumlah individu yang mendakwa perusahaan ini telah mengakses informasi pribadi dari interaksi pengguna ChatGPT.
Baca Juga: Makin Akurat, OpenAI Latih ChatGPT dengan Konten Novel Harry Potter
Baca Juga: Kuasai Keterampilan ChatGPT, Bantu Anda Cepat Dapat Kerjaan