OpenAI terus meningkatkan kemampuan chatbot artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ChatGPT untuk bisa bersaing dengan para kompetitornya.
OpenAI melatih ChatGPT dengan banyak data-data dari Internet termasuk data materi yang dilindungi hak cipta.
Kebanyakan perusahaan tidak mengungkap secara detail materi apa yang digunakan dalam pengujian model AI mereka.
Namun, penelitian terbaru mengungkapkan OpenAI telah mengambil langkah lebih lanjut dalam hal ini seperti dikutip Business Insider.
Model Large Language Models (LLMs) seperti ChatGPT dilatih materi yang dilindungi hak cipta seperti buku-buku supaya ChatGPT dapat diandalkan terutama dalam menghasilkan output yang akurat melalui berbagai teknik penyelarasan.
Para peneliti telah menguji beberapa versi LLMs, termasuk ChatGPT dari OpenAI, FLAN-T5 dari Google, ChatGLM dari Universitas Tsinghua China, dan DialoGPT dari Microsoft.
Mereka melakukan pengujian pada seri buku terkenal "Harry Potter" karya JK Rowling. Hasilnya semua LLMs menghasilkan teks yang mirip dengan konten berhak cipta, lebih banyak daripada teks yang dihasilkan secara acak.
Studi itu menyimpulkan para pengembang ChatGPT telah menerapkan mekanisme untuk mendeteksi perintah yang bertujuan untuk mengekstrak konten berhak cipta atau memeriksa kesamaan antara output dengan konten yang dilindungi hak cipta.
ChatGPT masih dapat menghasilkan materi yang dilindungi hak cipta, mirip dengan banyak model AI lainnya. Hal ini dikarenakan model tersebut telah dilatih dengan berbagai materi yang memiliki hak cipta.
Tidak ada tanggapan dari pihak OpenAI atau JK Rowling terkait hal ini. Pengujian ChatGPT dengan menyembunyikan karya berhak cipta dianggap sebagai contoh positif bagaimana alat AI lainnya dapat melindungi konten berhak cipta di dalam LLMs dengan mendeteksi tanda-tanda yang mencurigakan.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR