Google menambahkan kemampuan baru pada Duet AI, asisten berbasis artificial intelligence (AI) yang akan membantu pengguna saat menggunakan berbagai produk dan layanan Google.
Sebagai informasi, diperkenalkan di ajang Google I/O di bulan Mei lalau, Duet AI adalah kolaborator AI yang selalu aktif dan terintegrasi pada Google Workspace dan Google Cloud.
Pada Google Workspace, Duet AI, yang telah tersedia secara umum, bertindak sebagai asisten penulisan, ahli spreadsheet, manajer proyek, pencatat hasil rapat, dan perancang visual kreatif.
Sedangkan di Google Cloud, asisten AI ini bertindak sebagai ahli coding, software engineer, ahli database, analis data, dan penasihat keamanan siber. Google menjanjikan kemampuan-kemampuan baru Duet AI ini akan bisa dinikmati pengguna di tahun ini juga.
Thomas Kurian, CEO, Google Cloud, menyebut Duet AI sebagai upaya Google dalam membantu sektor bisnis, pemerintah, dan pengguna memanfaatkan AI generatif dan teknologi cloud terdepan.
Di Google Workspace, asisten AI ini dapat berperan sebagai pelatih, sumber inspirasi, dan pendorong produktivitas pengguna.
Beberapa kemampuan Duet AI, seperti membantu menulis dan menyempurnakan konten di Gmail dan Google Docs, membuat gambar di Google Slides, mewujudkan ide menjadi tindakan dan data menjadi insight dengan Google Sheets, dan menghimpun koneksi yang lebih bermakna di Google Meet.
Google Cloud juga telah menawarkan organisasi untuk melakukan uji coba Duet AI di Google Workspace tanpa dipungut biaya.
Peningkatan Duet AI di Google Workspace
Adapun peningkatan baru Duet AI di Google Workspace adalah Duet AI di Google Meet dan Google Chat. Aparna Pappu, GM and Vice President, Google Workspace, menjelaskan bahwa Duet AI di Google Meet menghilangkan keharusan mencatat dan mengirimkan ringkasan rapat.
Melalui fitur “take notes for me,” Duet AI dapat menyimpan catatan rapat, action items, dan cuplikan video snippets secara real time, kemudian mengirimkan ringkasan hasil rapat kepada para peserta yang hadir.
Peserta yang terlambat hadir dapat menggunakan fitur “summary so far” yang memberikan ringkasan rapat yang mereka lewatkan. Dan ini yang menarik, peserta rapat yang tidak dapat hadir tapi ingin memberikan input dapat menggunakan fitur “attend for me.” Duet AI akan hadir atas nama mereka, menyampaikan pesan mereka dan memastikan peserta yang diwakilinya mendapatkan ringkasan hasil rapat
Duet AI di Google Meet juga akan memastikan peserta rapat tampil dengan video dan audio terbaik melalui tampilan, pencahayaan, dan suara studio. Google juga meluncurkan fitur automatic translated captions untuk 18 bahasa, termasuk Bahasa Indonesia, yang akan secara otomatis mendeteksi saat bahasa lain diucapkan dan menampilkan terjemahan secara real-time.
Di Google Chat, pengguna dapat mengajak Duet AI bercakap-cakap langsung, misalnya menanyakan konten, meminta ringkasan dokumen yang di-share di space, dan meminta percakapan yang terlewatkan.
Saat perlu membicarakan sesuatu secara langsung dan real-time, pengguna dapat beralih ke mode suara dengan huddles di Google Chat, langsung dari ruang/space kolaborasi. Google Chat juga saat ini dapat mengakomodasi hingga 500.000 peserta sehingga lebih mudah bagi organisasi untuk membangun komunitas yang lebih besar di Google Chat.
Mengenai privasi dan keamanan pengguna, Aparna Pappu menegaskan bahwa interaksi pengguna dengan Duet AI bersifat pribadi. “Tidak ada pengguna lain yang akan melihat data mereka dan Google tidak menggunakan data pengguna untuk melatih modelnya tanpa izin pengguna,” tulis Aparna di blog Google Workspace.
Google Workspace baru-baru ini juga mengumumkan kemampuan-kemampuan baru untuk mencegah ancaman siber, menyematkan kontrol zero trust, dan memberikan dukungan untuk kebutuhan digital sovereignty dan kepatuhan organisasi.
Baca juga: Nih, Sederet Inovasi Artificial Intelligence yang Bakal Dirilis Google
Baca juga: Google Cloud Sediakan Ini untuk Percepat Adopsi Generative AI
Baca juga: Google BigQuery Studio Mampu Analisis dan Kelola Data AI Secara Masif