Tingginya minat pelaku bisnis untuk mengadopsi teknologi artificial intelligence (AI) mendorong berbagai vendor berkolaborasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Salah satunya yang baru diumumkan adalah kerja sama antara firma konsultasi global McKinsey & Company dan penyedia software enterprise Salesforce.
Melalui kolaborasi ini, kedua perusahaan siap membantu organisasi dan perusahaan di bidang penjualan, pemasaran, commerce, dan layanan untuk mempercepat adopsi AI generatif atau generative AI.
Kolaborasi ini akan menggabungkan software customer relationship management (CRM) milik Salesforce, termasuk aplikasi Einstein dan Data Cloud, dengan model AI khusus dan data milik McKinsey.
Peran McKinsey adalah mendengarkan dan menganalisis tujuan bisnis pelanggan, menggunakan rapid solution design McKinsey, kemudian membuat proof of concept dan minimum viable product (MVP) dari tool AI yang disesuaikan untuk pelanggan.
Berbicara mengenai pengalaman AI kedua perusahaan, McKinsey telah mengembangkan AI assistant, bernama Lilli,untuk digunakan para konsultannya secara internal.
Sementara Salesforce pun terbilang agresif dalam membangun portofolio aplikasi AI-nya. Bulan Juni lalu, perusahaan yang dikomandani CEO Marc Benioff ini meluncurkan AI Cloud untuk mendukung integrasi antara Salesforce dan aplikasi Einstein dengan model bahasa besar (LLM) pihak ketiga, seperti ChatGPT dari OpenAI dan LLaMA 2 milik Meta. Bahkan akhir Agustus lalu, Salesforce baru merilis framework untuk mengadopsi AI dengan menggandeng IBM Consulting.
Dalam rilisnya yang kami kutip dari VentureBeat, McKinsey menjelaskan tim kedua perusahaan (Salesforce dan McKinsey) yang terdiri dari data scientist, solution architect, cloud engineer, UX designer, dan organization culture specialist akan bekerja sama dengan tim dari perusahaan klien.
Keduanya beharap kolaborasi ini dapat berujung pada interaksi pelanggan klien yang lebih baik, pemasaran yang lebih personal, penjualan lebih cepat, dan sebagainya.
Lareina Yee, Senior Partner at McKinsey & Company, menekankan peran AI sebagai katalisator yang kuat untuk pertumbuhan. Menurutnya, kolaborasi ini akan membantu bisnis mengubah inovasi menjadi dampak dengan mengintegrasikan teknologi AI langsung di workflow Salesforce.
Clara Shih, CEO Salesforce AI, mengamini pernyataan tersebut, dengan menyatakan bahwa “pendekatan yang mengutamakan AI yang berakar pada kepercayaan dan transparansi” sangat penting bagi perusahaan mana pun yang ingin tumbuh di pasar saat ini.
Menurut riset McKinsey, dampak AI generatif terhadap ekonomi global bisa sangat besar. Teknologi ini berpotensi menghasilkan produktivitas global sebesar US$4,4 triliun dalam beberapa dekade mendatang.
McKinsey juga meyakini AI generatif dapat meningkatkan pengeluaran pemasaran hingga 5-15% dan produktivitas penjualan sampai 3-5%.