Intel memperkenalkan Thunderbolt 5 yang menawarkan peningkatan besar dalam kecepatan dan kemampuan transfer data serta layar dibandingkan dengan pendahulunya, Thunderbolt 4.
"Thunderbolt 5 memenuhi standar USB 80Gbps, yang akan mendukung layar generasi berikutnya, penyimpanan, dan konektivitas berkinerja tinggi," kata Ian LeGrow, Wakil Presiden Manajemen Produk Core OS di Microsoft Corp.
Dikutip dari Neowin, Thunderbolt 5 mampu memberikan daya kepada beberapa monitor dengan resolusi 8K, cocok bagi para kreator konten.
Selain itu, teknologi itu juga dapat menangani monitor dengan kecepatan refresh hingga 540Hz yang biasa digunakan dalam gaming kelas atas.
Intel mengumumkan bahwa Thunderbolt 5 akan menghadirkan bandwidth dua kali lipat dibandingkan dengan Thunderbolt 4 saat ini ketika digunakan untuk menghubungkan perangkat eksternal seperti SSD eksternal dan GPU eksternal.
Hal ini diharapkan akan membuka pintu bagi lebih banyak laptop untuk mengakses kartu grafis desktop terbaru.
Intel juga berbicara tentang kemampuan Thunderbolt 5 untuk menyederhanakan konektivitas dengan menyatukan kemampuan pengisian daya dan koneksi layar dalam satu kabel, menghilangkan kebutuhan akan kabel kedua untuk banyak laptop.
Selain itu, perusahaan juga menyatakan bahwa kecepatan transfer data dua arah standar Thunderbolt 5 adalah 8Gbps, tetapi mampu menghadapi kecepatan bandwidth hingga 120Gbps dalam mendukung tampilan video terbaik.
Intel mengatakan bahwa PC pertama yang dilengkapi dengan Thunderbolt 5 diperkirakan akan tersedia untuk pengiriman pada tahun 2024.
“Microsoft sangat antusias untuk berkolaborasi erat dengan Intel untuk menghadirkan standar USB4 terbaru bagi pelanggan Windows,” katanya.
Cetak Rekor
AI simplified icon gray background Hi-res image with embedded 1x1, 4x3, and 16x9 renditions for intel.com AEM usage.
Pabrikan chipset komputer Intel meraih labar yang signifikan pada kuartal ini walaupun kondisi pasar komputer PC di dunia sedang melesu.
Hal itu menyebabkan kenaikan saham sekitar 6 persen dan melebihi ekspektasi Wall Street terkait pendapatan kuartal ketiga.
Kenaikan saham Intel itu membuat nilai pasar intel sekitar 9 miliar dolar AS. Padahal, nilai pasar Intel sebelumnya telah menurun dibandingkan dengan pesaingnya seperti Nvidia, Advanced Micro Devices, dan Broadcom.
CEO Intel Pat Gelsinger mengungkapkan peningkatan penjualan chip berasal dari pengemasan canggih yang memungkinkan Intel menggabungkan potongan chip dari perusahaan lain untuk menciptakan chip yang lebih kuat.
"Pengemasan pintar ini diminati dalam industri karena krusial untuk menghadirkan komputasi dan kecerdasan buatan berkinerja tinggi," katanya.
Canalys melaporkan kondisi pasar komputer pribadi (PC) melesu dalam setahun terakhir, penurunannya mencapai 11,5 persen pada kuartal Juni, jauh lebih rendah dari penurunan 30 persen pada dua kuartal sebelumnya.
Pendapatan Intel mencapai 13,9 miliar dolar AS, melebihi perkiraan sebesar 13,23 miliar dolar AS. Intel memproyeksikan margin kotor sebesar 43 persen untuk kuartal ketiga.
Sedangkan, saham Intel telah mengalami peningkatan sebesar 30 persen sepanjang tahun ini.
“Ada banyak minat di industri untuk pengemasan pintar, karena sangat penting untuk menghadirkan komputasi dan AI berperforma tinggi,” kata Gelsinger.
Kembangkan AI
Teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan akan menjadi menu wajib di setiap produk-produk chip Intel.
CEO Intel Pat Gelsinger mengatakan Intel sangat mendukung dan akan mengimplementasikan teknologi AI dalam pemaparan pendapatan kuartal kedua (Q2) 2023.
"Kami akan memasang teknologi AI di setiap produk," katanya.
Intel akan menjual chipset Meteor Lake yang berfungsi menjalankan machine learning. Sebelumnya, Intel mengatakan chip Ultra baru premiumnya memiliki koprosesor AI dan pada akhirnya akan ada di semua produk yang dijual Intel.
Gelsinger mengungkapkan ada empat kekuatan super atau lima kekuatan super dari perusahaan teknologi termasuk mencakup AI dan cloud.
"Teknologi AI akan ada di setiap alat bantu dengar di masa depan, termasuk milik saya. Entah itu klien, entah itu platform edge untuk kasus penggunaan ritel dan manufaktur dan industri, apakah itu pusat data perusahaan, mereka tidak akan berdiri sendiri," kata Gelsinger, dikutip The Verge.
Peluncuran Chip AI
Intel Kenalkan Model Generatif AI Aurora GenAI, Lebih Canggih dari ChatGPT
Intel Corp akan memperkenalkan chip artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan pada 2025 sekaligus menantang dominasi dan bersaing dengan Nvidia Corp dan Advanced Micro Devices Inc (AMD).
Saat ini Nvidia memimpin pasar chip AI dan AMD akan menantang posisi Nvidia dengan chip bernama MI300. Intel tidak memiliki pengaruh besar di pasar AI, mengingat chip AI-nya yang bernama Ponte Vecchio mengalami penundaan selama bertahun-tahun.
Jeff McVeigh (Kepala Sistem Komputasi dan Grafis Intel) mengatakan Intel membutuhkan waktu untuk memperbaiki chip dan memutuskan strategi untuk menggabungkan unit pemrosesan grafis (GPU) dengan unit pemrosesan pusat (CPU) mereka.
"Sementara kami berkeinginan untuk memiliki CPU dan GPU terbaik di pasar, sulit untuk mengatakan bahwa satu vendor pada satu waktu akan memiliki kombinasi terbaik dari keduanya," kata McVeigh kepada Reuters.
Intel harus mengembangkan chipset yang powerful dan ukurannya yang minimalis mengikuti tren pasar. Intel mengungkapkan chip 'Falcon Shores' terbaru akan memiliki 288 gigabyte memori dan mendukung komputasi floating point 8-bit.
Intel akan mengirimkan super komputer Aurora untuk Laboratorium Nasional Argonne. Uniknya, chipset super komputer itu berdasarkan Ponte Vecchio yang kemampuannya jauh lebih baik daripada chip AI terbaru Nvidia H100.
Teknologi generative AI sendiri mulai populer belakangan ini semenjak kemunculan ChatGPT, Dall-E, Stable Diffusion dan lainnya.
Intel memperkenalkan model generative artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan Aurora genAI dalam ajang ISC23.
Aurora genAI dikembangkan khusus untuk penelitian dengan triliunan parameter, hampir enam kali lipat jika dibandingkan ChatGPT yang memiliki 175 juta parameter.
Intel bakal melatih Aurora genAI dengan teks umum, teks penelitian ilmiah, serta data terstruktur dari berbagai ilmu termasuk biologi, kimia, materi, fisika kedokteran, dan sumber-sumber lainnya.
Nantinya Aurore genAI itu akan dimanfaatkan untuk aplikasi penelitian mulai dari mencari molekul dan materi baru, hingga menyarankan eksperimen baru soal biologi, kimia, cuaca, dan lainnya.
Aurora genAI akan menggunakan supercomputer dengan tenaga 2 Exaflop, yang terdiri dari 21.248 CPU Xeon dan 63.744 GPU XEON. Supercomputer Aurora sendiri direncanakan untuk dirilis pada akhir tahun ini.