Adapun Indonesia masih berada di atas Singapura dan Taiwan yang memperlihatkan kesenjangan tindakan terbesar di antara negara-negara Asia lainnya, dengan keduanya mencapai 59%, dan rata-rata regional (51%).
Roberto Rossi, Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, mengatakan, "Kami sangat senang dengan meningkatnya kesadaran dan komitmen di antara perusahaan-perusahaan di Asia termasuk Indonesia untuk menetapkan tujuan-tujuan sustainability. Bahkan Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat komitmen yang tinggi bersama dengan Filipina dan Thailand.”
“Namun, temuan survei mengenai kesenjangan antara niat dan tindakan menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan. Sangat penting bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk menerjemahkan aspirasi keberlanjutan mereka ke dalam tindakan nyata, mengatasi tantangan implementasi, dan menerapkan strategi jangka Panjang,” lanjut Rossi.
Di sisi lain, Rossi juga menilai bahwa Pemerintah Indonesia juga perlu menciptakan ekosistem untuk mendorong akselerasi aksi sustainability dengan peraturan dan kebijakan yang memadai dan program insentif.
“Seiring dengan kebutuhan mendesak akan sustainability, perusahaan dan pemerintah perlu mengambil aksi kolektif untuk mengambil peran kepemimpinan dalam mendorong perubahan, berkolaborasi, dan memanfaatkan solusi inovatif untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi kawasan dan planet kita," jelas Rossi.
Motivasi dan Tantangan
Alasan utama pemimpin perusahaan di Indonesia melakukan investasi sustainability adalah inovasi dan daya saing (50%) dan peningkatan peluang bisnis (48%), dan manajemen risiko (40%).
Peluang penghematan biaya dan pemenuhan kepatuhan atas regulasi pemerintah melengkapi lima faktor pendorong teratas yang dipertimbangkan perusahaan ketika membuat keputusan seputar strategi sustainability.
Sebagian besar pemimpin bisnis di Indonesia mengatakan bahwa memberikan lebih banyak insentif lebih efektif daripada menerapkan hukuman untuk mendorong kepatuhan sektor swasta terhadap tujuan sustainability pemerintah.
Di sisi lain, birokrasi peraturan dan kebijakan yang belum memadai menjadi tantangan utama yang membuat mereka menahan diri untuk berinvestasi lebih pada inisiatif sustainability.
Fokus Utama Inisiatif Sustainability
Berbicara mengenai fokus utama dalam inisiatif sustainability-nya, pemimpin perusahaan di Indonesia menyebutkan kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja (34%), privasi dan keamanan data (31%), serta kesetaraan dan manajemen SDM (28%).