Find Us On Social Media :

Teknologi AI Mampu Buat Desain Rancangan Robot dalam 26 Detik

By Adam Rizal, Jumat, 13 Oktober 2023 | 10:30 WIB

Ilustrasi AI (Artificial Intelligence).

Perkembangan pembuatan robot berbasis artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan semakin memukau dengan pembuatan rancangan awal robot yang dapat diselesaikan hanya dalam hitungan detik.

Meskipun para ilmuwan telah lama berusaha untuk mengembangkan AI dalam perancangan robot, biasanya memerlukan berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk menyelesaikan sebuah desain robot.

Northwestern University berhasil menciptakan desain robot menggunakan AI dalam waktu yang luar biasa singkat, yaitu hanya 26 detik, sebuah prestasi yang mengejutkan dan akan segera dipublikasikan dalam jurnal ilmiah.

Keberhasilan itu berasal dari pengembangan AI yang inovatif yang memungkinkan pembuatan robot dimulai dari desainnya.

Algoritma yang digunakan dalam AI ini berbeda dari yang umumnya digunakan dan memerlukan daya komputasi yang sangat besar.

Northwestern University menjelaskan bahwa AI yang mereka kembangkan tidak terbatas oleh batasan kreativitas manusia. Para peneliti hanya perlu memberikan model robot yang diinginkan dan mengklik tombol untuk membuat robot tersebut.

"Teknologi AI ini memiliki kemampuan untuk melampaui kendala-kendala yang ada dalam evolusi robot dan tidak bergantung pada desain manusia," katanya.

Program AI yang mereka ciptakan akan menghasilkan desain robot dalam bentuk cetakan biru yang sulit dijelaskan.

Setelah cetakan kecil ini dihasilkan, AI akan menganalisis kembali desain, mengidentifikasi kekurangan, dan mengukir struktur yang perlu diperbaiki.

CEO AI

Jadi Boss Perusahaan, Robot AI ini Mampu Bekerja 24 Jam Non-Stop

Sebuah perusahaan minuman asal Polandia Dictador melakukan uji coba dengan mengangkat seorang robot berbasis artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan (AI) bernama Mika menjadi kepala eksekutif (CEO).

Namanya robot, Mika mampu bekerja tanpa henti selama 24 jam.

"Saya sebenarnya tidak memiliki waktu libur. Saya selalu siap 24 jam sehari, 7 hari seminggu untuk membuat keputusan eksekutif dan menghadirkan keajaiban AI," kata Mika seperti dikutip Reuters.

Sebagai pemimpin perusahaan, Mika memiliki tugas termasuk membantu dalam mencari klien potensial dan memilih seniman untuk merancang desain botol bagi produsen minuman beralkohol.

Mika menegaskan setiap keputusan yang ia buat didasarkan pada analisis data yang mendalam dan diselaraskan dengan tujuan strategis perusahaan.

"Keputusan-keputusan ini tidak dipengaruhi oleh bias pribadi, dan mereka didasarkan pada pertimbangan yang obyektif serta strategis yang mengutamakan kepentingan terbaik bagi perusahaan," ujarnya.

Meskipun perusahaan telah menyerahkan sejumlah tugas kepada robot ini, Dictador memastikan bahwa Mika tidak terlibat dalam pemecatan karyawan. "Keputusan penting dalam perusahaan akan tetap diambil oleh eksekutif manusia," kata Presiden Dictador Eropa Marek Szoldrowski.

Selain memimpin proyek organisasi otonom terdesentralisasi Arthouse Spirits, Mika juga terlibat dalam kumpulan NFT dan berkomunikasi dengan komunitas DAO, sesuai dengan informasi yang tertera di situs web perusahaan. Mika dikenal sebagai versi yang lebih canggih dari Sophia, saudara perempuannya yang juga merupakan prototipe robot AI.

Mika sendiri merupakan karya dari Hanson Robotics, perusahaan di balik robot AI Sophia, yang telah mendapatkan perhatian global melalui berbagai wawancara media. Dictador bukanlah perusahaan pertama yang mengangkat seorang robot sebagai CEO.

Pada tahun sebelumnya, sebuah perusahaan game asal China menunjuk robot humanoid virtual yang didukung oleh kecerdasan buatan bernama Tang Yu sebagai kepala eksekutif anak perusahaan mereka, Fujian NetDragon Websoft.

Baca Juga: Duh! Tim AI Microsoft Bocorkan Data Rahasia ke Forum Terbuka

Baca Juga: Ini Daftar Detektor Teks AI untuk Mengetahui Tulisan Buatan GPT