Find Us On Social Media :

Begini Cara Microsoft Gunakan Teknologi AI untuk Cybersecurity

By Liana Threestayanti, Kamis, 19 Oktober 2023 | 16:45 WIB

Dalam cyber security, AI bisa menjadi

Dalam dunia cyber security, teknologi artificial intelligence (AI) bisa menjadi "pisau" bermata dua. AI bisa digunakan sebagai tool maupun “senjata.” Bagaimana Microsoft mendukung para cyber defender dengan AI?

Tak dapat dipungkiri, AI memiliki kemampuan yang bisa dimanfaatkan oleh banyak pihak, termasuk para threat actor. Generative AI atau AI generatif, misalnya, dapat digunakan para penjahat maya untuk membuat pesan email phishing yang lebih meyakinkan dan personal.

“Kemudian juga dari attack pattern-nya juga dibuat semakin sophisticated dengan bantuan AI di dalamnya sehingga semakin sulit dideteksi. Variasi (serangannya pun) semakin banyak,” jelas Panji Wasmana, National Technology Officer, Microsoft Indonesia dalam kesempatan diskusi terbatas di Jakarta.  

Namun di sisi lain, AI memiliki kemampuan mumpuni yang dapat memperkuat postur keamanan siber, terutama di tengah meningkatnya serangan siber dalam hal jumlah dan skala. Menurut Panji, AI dibutuhkan dalam cybersecurity karena proses-proses dalam keamanan siber membutuhkan keahlian dan kecermatan terhadap data. 

Ia mengilustrasikan kebutuhan terhadap AI ini dengan keberadaan CCTV di lingkungan perumahan. “Dengan semakin banyaknya jumlah CCTV, apakah kita mempunyai kekuatan dan kemampuan untuk selama 24x7 melihat CCTV tersebut? Nah inilah yang kami lihat, AI membantu untuk melakukan automating. Kita bisa menerapkan pattern recognition dari sisi video, misalkan kalau ada gerakan sedikit saja, akan otomatis muncul alert,” papar Panji Wasmana. 

Yang dilakukan Microsoft dengan AI, jelas Panji, adalah menyematkan artificial intelligence pada solusi-solusi cybersecurity sehingga solusi-solusi tersebut mampu berperilakuk lebih cerdas dan membantu analisis terhadap kemungkinan ancaman siber dan memberikan respons yang lebih cepat dari sebelumnya. 

Bagaimana AI membantu para defender meningkatkan kemampuan dan sumber daya melalui aspek-aspek (detect, response, protect) dalam cybersecurity?

Deteksi berbasis AI memungkinkan proses monitoring dan analisis Kemampuan AI untuk memantau dan menganalisis data bervolume besar. Cara ini dapat membantu tenaga ahli mengidentifikasi anomali, pola, dan indikator ancaman, serta mengumpulkan intelligence ancaman dengan lebih cepat. “AI juga dapat membantu para defender mendeteksi ancaman yang belum dikenali,” Panji menambahkan. 

Dalam aktivitas response, AI dapat digunakan untuk mengotomatisasi dan melengkapi proses respons insiden, seperti membuat peringatan, menentukan prioritas tindakan, melakukan testing dan validasi tindakan, serta menerapkan langkah-langkah perbaikan. 

“AI juga dapat memberikan informasi dan rekomendasi kontekstual sehingga membantu para ahli untuk merespons insiden lebih cepat dan lebih efektif,” jelas Panji dalam diskusi terbatas yang berjudul Securing Our Digital World Together with the Support of AI. 

Pada aspek perlindungan, para defender dapat menggunakan AI untuk melindungi pengguna dan asetnya dari serangan siber dengan menegakkan kebijakan, aturan, dan kontrol. AI juga dapat membantu para defender melindungi pengguna dengan memverifikasi data perilaku serta mencegah kebocoran atau ekstraksi data. 

“Tak kalah penting adalah aspek edukasi yang dapat senantiasa dibantu oleh AI untuk menjunjung tinggi aspek kemananan dan resiliensi ekosistem online,” kata Panji.