Find Us On Social Media :

Dorong Adopsi AI, RED AI Siapkan Konsultasi Hingga Dana Investasi

By Liana Threestayanti, Kamis, 2 November 2023 | 20:46 WIB

Red Asia Inc. meluncurkan inisiatif AI yang komprehensif berupa layanan transformasi bisnis, solusi teknologi, dan pendanaan bagi startup. (Foto dari ki-ka: Nailul Huda, Damon Hakim, Richard Ho, dan Marco Widjojo)

Berbekal pengalaman di industri pemasaran digital selama lebih dari dua dekade, grup pemasaran digital dan teknologi, Red Asia Inc. meluncurkan inisiatif artificial intelligence (AI) yang komprehensif dengan mencakupkan layanan transformasi bisnis, solusi teknologi, dan pendanaan bagi startup. 

Inisiatif yang dinamai RED AI (Ready to Evolve and Disrupt with AI) For Indonesia ini bertujuan menjembatani kesenjangan antara kebutuhan bisnis di Indonesia dan teknologi AI. Selain itu, upaya ini pun menegaskan komitmen Red Asia Inc. untuk membantu bisnis di tanah air menjadi pemenang di tingkat lokal maupun global dengan berbekal teknologi AI. 

"Inisiatif RED AI For Indonesia merupakan perwujudan komitmen kami untuk mendorong inovasi dan transformasi digital dalam lanskap bisnis di Indonesia agar bisa bersaing bahkan di tingkat global," tegas Managing Partner Red Asia Inc. Damon Hakim. 

Damon menyatakan kesiapan Red Asia Inc. untuk memimpin transformasi AI dengan berbekal pemahaman tentang pasar dan kemampuan teknologi yang dimiliki perusahaan yang telah melayani lebih dari 500 brand ternama di Asia Pasifik ini. 

Alasan Adopsi AI

Mengapa mengadopsi AI sekarang? Mengutip data World Economic Forum, Nailul Huda, Direktur Ekonomi Digital dari Center of Economic and Law Studies (CELIOS) mengatakan bahwa industri AI merupakan industri yang sangat dicari dan diterapkan di hampir semua ekosistem industri. 

“Data dari World Economic Forum menyebutkan AI merupakan satu dari lima teknologi yang akan diterapkan di sebagian perusahaan, baik yang berbasis teknologi ataupun industri manufaktur. Belanja untuk AI juga meningkat hingga 26 persen per tahun hingga tahun 2026. Hal tersebut ditunjang dengan kenaikan penetrasi internet yang masif dalam beberapa tahun terakhir. Penggunaan AI akan semakin masif. Inisiatif pihak-pihak terkait juga akan mengakselerasi peningkatan penggunaan AI sehingga akan semakin menimbulkan manfaat secara ekonomi,” tegasnya.

Damon Hakim pun memaparkan studi McKinsey yang mengungkapkan bahwa 74% pemimpin bisnis akan fokus pada generative AI. Sementara 5G dan Augmented Reality berada di urutan kedua dan ketiga. 

Selain itu, para pemimpin teknologi juga meyakini bahwa AI akan memberikan dampak terbesar terhadap bisnis dalam waktu 12-18 bulan ke depan. Dan dari sisi investasi, McKinsey memperkirakan investasi pada generative AI akan meningkat sebanyak 83% dalam waktu 6-12 bulan ke depan.

Berdasarkan analisis PwC, ada faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan adopsi AI, yaitu regulasi, kualitas SDM, investasi, kepercayaan konsumen, dan insentif pajak. “Tapi menurut kami, lima faktor ini saja tidak cukup, khususnya di negara-negara berkembang. Kita perlu satu lagi, yaitu aksesibilitas terhadap teknologi,” tandasnya. Peran inilah yang akan dimainkan oleh Red Asia Inc. melalui program RED AI For Indonesia.

Layanan dan Solusi AI

Inilah layanan dan solusi teknologi AI yang dihadirkan inisiatif RED AI melalui perusahaan-perusahaan di bawah bendera Red Asia Inc.:

SALTX.AI

SALT menghadirkan SALTX.AI yang merupakan layanan konsultasi untuk membantu perusahaan-perusahaan di Indonesia memulai transformasi AI untuk meningkatkan pertumbuhan kinerja bisnis melalui integrasi AI.  

Menerapkan prinsip panduan "Al First, Human Assisted," SALTX.AI mengusung layanan berbasis AI untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, alur pendapatan, produktivitas dan efisiensi operasional, serta mendorong proses pengambilan keputusan berdasarkan data. 

“Di era pertumbuhan teknologi, bisnis di Indonesia harus terus bertransformasi. SALTX.AI hadir untuk mendukung transformasi ini dengan teknologi AI,” ujar Marco Widjojo, CEO & Co-Founder SALT.

INSIGNIA IQ

Insignia memperkenalkan INSIGNIA IQ. Pusat Manajemen Data ini akan menghubungkan berbagai sumber data dalam berbagai format, dan memastikan kualitas data,  melalui platform tunggal berbasis Al. 

Menurut Richard Ho, Direktur Insignia, INSIGNIA IQ juga menghasilkan pengetahuan dalam bentuk narasi, mengubah kumpulan data yang kompleks menjadi cerita yang mudah dipahami. Yang menarik, solusi ini dirancang untuk pengguna dengan beragam tingkat keahlian dan memastikan insight berbasis data dapat diakses untuk kemudian ditindaklanjuti, dan bersifat universal. 

“Melalui Insignia IQ, perusahaan dapat meningkatkan pemanfaatan dan penggunaan data, mengubah data yang kompleks menjadi wawasan yang mudah dimengerti untuk digunakan oleh semua orang,” ujar Richard Ho.

RED-AINSTEIN

RED-AINSTEIN merupakan Asisten AI yang terus-menerus mempelajari data, dengan memadukan kecerdasan AI dan kreativitas tim Redcomm guna meningkatkan efektivitas pemasaran digital bagi para kliennya. Redcomm sendiri merupakan perusahaan di bidang pemasaran digital.  

ASK-DEA

Diprakarsai oleh Redcomm, ASK-DEA adalah asisten pemasaran digital berbasis AI yang bekerja secara self-service untuk UKM dan startup. Bertindak seperti agensi pemasaran digital, ASK-DEA dapat menghasilkan ide dan strategi awal untuk pemasaran digital yang bisa dikostumisasi sesuai dengan kebutuhan brand yang masih dalam tahap awal. 

Untuk mendukung pertumbuhan UKM di Indonesia, RED AI For Indonesia akan memberikan akses ASK DEA ke 100 UKM di Indonesia sehingga pelaku UKM dapat merasakan bagaimana AI dapat mengoptimalkan kampanye pemasarannya. 

RED AI-VENTURES

RED AI-VENTURES adalah dana program akselerasi khusus yang dirancang eksklusif untuk sektor Al yang sedang berkembang di Indonesia. Selain dana investasi, program ini juga akan memberikan akses ke jaringan strategis yang luas, dukungan operasional langsung, dan bimbingan kepada startup yang terpilih. 

Di tahap awal ini, RED AI-Ventures akan menargetkan 5-10 startup. Para pendiri startup dapat mendaftarkan startup-nya di ventures@redasiainc.com. 

Baca juga: Startup AI AIZEN Tawarkan Solusi Pembiayaan Beli Kendaraan Listrik

Baca juga: Alibaba dkk Batal Borong Chip AI Nvidia Senilai Rp80 Triliun