Find Us On Social Media :

Ingin Sukes Bisnis Online, CEO Tribelio.com: Hindari Chicken Mindset!

By Liana Threestayanti, Senin, 6 November 2023 | 15:45 WIB

Digitalisasi bukan hanya perubahan teknologi dan platform, tapi juga evolusi pola pikir atau mindset. Di ajang Lazada Seller Conference, CEO Tribelio.com membeberkan mindset yang harus dimiliki para pebisnis online saat ini. (Foto: Denny Santoso, CEO & Founder Tribelio.com)

Digitalisasi bukan hanya perubahan teknologi dan platform, tapi juga evolusi pola pikir atau mindset. Di ajang Lazada Seller Conference, CEO Tribelio.com membeberkan mindset yang harus dimiliki para pebisnis online saat ini.  

Pandemi tak pelak telah mengubah cara berbisnis banyak orang. Para penjual yang sebelumnya mengandalkan model bisnis konvensional kini harus beralih ke ranah jualan online. 

Perubahan ini bukan sekadar pergeseran, tetapi sebuah percepatan dan akselerasi besar dalam dunia bisnis digital. Dan selain perubahan teknologi dan platform, para penjual juga perlu berevolusi dalam pola pikir mereka.

Digital expert sekaligus CEO & Founder Tribelio.com, Denny Santoso menyoroti pentingnya perubahan mindset di tengah peralihan era digital dalam acara Lazada Seller Conference: Level Up 2023. 

Dalam sesi talkshow berjudul “Siap Menang di Era Pasar Digital 2024!", Denny hadir untuk memotivasi penjual di Lazada agar bisa mengembangkan mentalitas sebagai pebisnis yang tangguh dan cerdas mengejar peluang. Denny mendorong para penjual Lazada untuk terus mencoba dan tidak terjebak dalam pola pikir yang menghambat yang ia bahasakan sebagai  “Chicken Mindset”. 

Denny juga menjelaskan perbedaan dua era bisnis, yakni era Old Economy Mindset dan New Creator Economy. Era Old Economy Mindset menekankan produk sebagai fokus utama dan hanya mengandalkan untuk membuka toko dan menunggu pembeli datang. Sementara, era New Creator Economy lebih berfokus pada cara mendapatkan perhatian dan kesadaran dari target pasar.

“Penjual yang mengandalkan model bisnis konvensional sering kali tidak mempertimbangkan strategi untuk menarik traffic pelanggan. Hal ini karena mereka yakin bahwa peran mereka hanyalah sebagai penjual yang beroperasi di bawah naungan mal atau pasar yang harus bertanggung jawab atas ramainya pengunjung,” jelas Denny Santoso. 

Sebaliknya, menurut Denny, dalam ekosistem perdagangan online, baik melalui media sosial maupun platform eCommerce, penjual harus menjadi penggerak utama dalam mendatangkan traffic pelanggan. 

“Oleh karena itu, penjual harus aktif dalam menciptakan konten, membangun jaringan sosial, dan berinteraksi dengan audiens mereka,” tandas Denny.

Inilah rangkuman tips dari Denny Santoso tentang cara membangun pola pikir sebagai penjual online di era New Creator Economy:

Hindari chicken mindset

Chicken mindset adalah pola pikir yang membuatmu tahu apa yang harus dilakukan, namun sering kali terhambat oleh berbagai alasan. Pola pikir ini adalah sikap orang yang ingin sukses tapi lebih banyak mengeluh dan selalu mencari alasan untuk tidak bertindak.

Untuk mencapai kesuksesan, menurut Denny, langkah pertama yang harus diambil adalah memulai tindakan, berani mengambil risiko dan tidak takut gagal. . Seorang pebisnis harus berani mengambil risiko dan tidak takut gagal. 

Rajin dan konsisten membuat konten

Konsistensi dalam menciptakan konten berkualitas adalah kunci sukses di era New Creator Economy. Penjual online harus konsisten dalam menciptakan konten untuk menarik calon pelanggan, sama seperti toko offline yang harus buka setiap hari. Live streaming seperti LazLive adalah salah satu cara efektif untuk mendatangkan traffic ke toko online. Penjual online dapat membagikannya di berbagai platform untuk meningkatkan visibilitas produk mereka. 

“Konten yang Anda produksi harus lebih dari sekadar iklan produk dan harga. Anda perlu menciptakan sebuah cerita yang menghubungkan pelanggan dengan produk. Di era New Creator Economy, konsisten dalam pembuatan konten adalah kunci untuk membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan,” jelas Denny.

Boost traffic dengan promosi dan iklan berbayar

Untuk meningkatkan penjualan, Denny menekankan pentingnya menggunakan berbagai strategi promosi. Bisnis online dapat menjangkau audiens yang lebih luas, dengan menggunakan iklan, e-mail, dan media sosial. 

Denny juga menyarankan untuk menetapkan target yang lebih tinggi, seperti menjangkau audiens sepuluh kali lipat dari sebelumnya. “Cobalah berbagai strategi iklan, termasuk konten video, untuk menarik perhatian. Setelah mendapatkan tanggapan positif, Anda dapat meningkatkan visibilitas video dengan fitur ads (iklan berbayar). Jangan ragu untuk menggunakan iklan agar dapat menarik lebih banyak calon pembeli,” sarannya.

Terapkan mindset TOTE (Test - Operate - Test - Exit)

Denny juga menjelaskan tentang pentingnya menerapkan mindset TOTE (Test - Operate - Test - Exit) dengan analogi yang menarik, "Bayangkan seperti menyesuaikan suhu air shower saat mandi. Jika pertama kali Anda mencoba dan airnya terlalu panas atau terlalu dingin, Anda tidak langsung menyerah, bukan? Sama halnya dengan iklan berbayar, jangan terlalu cepat merasa gagal. Cobalah dan terus berulang,” jelasnya.

Menurutnya, tanpa TOTE, kita mungkin akan merasa tidak efektif dan berpikir bahwa iklan berbayar yang kita pasang tidak memberikan hasil. “Padahal, mungkin saja Anda belum mencoba semua cara yang tepat. Jika Anda merasa gagal, ingatlah bahwa kegagalan hanya terjadi pada proses, bukan pada diri Anda. Temukan konten yang memenangkan hati target pasar Anda dan jangan menyerah terlalu cepat," kata Denny.

Penghitungan Customer Acquisition Cost dan Average Order Value

Denny Santoso juga mengajak para penjual online untuk memahami pentingnya menganalisis Customer Acquisition Cost (CAC) dan Average Order Value (AOV). Singkatnya, hitung biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan satu pelanggan, termasuk biaya iklan, endorse, dan partnership (CAC), serta dan hitung rata-rata pembelian per satu pelanggan (AOV). Perhitungan CAC dan AOV ini dilakukan untuk mengukur efektivitas kampanye.

Denny Santoso juga memberikan kiat tambahan, yaitu  membuat paket bundling produk untuk meningkatkan margin keuntungan. “'Pikirkan kira-kira apa yang mungkin dibutuhkan oleh pelanggan setelah membeli produk Anda. Tambahkan produk yang dapat meningkatkan keuntungan tanpa mengorbankan modal yang besar dan terlihat bernilai, tapi harganya murah, sehingga pelanggan melihat bahwa mereka mendapatkan lebih banyak daripada yang mereka bayar. Serta manfaatkan harga bonus komunitas dan pesan grup untuk membangun koneksi yang lebih kuat dengan pelanggan Anda," jelas Denny.

Sandra Puspita Dewi, Head of Seller Engagement Lazada Indonesia, menjelaskan bahwa Lazada tak pernah bosan menyediakan wadah bagi penjual untuk berbagi pengetahuan, terutama melalui Lazada Seller Conference. 

"Lazada akan terus berkomitmen membantu penjual mencapai kesuksesan di era digital. Kami hadir di Indonesia tak hanya sebagai platform eCommerce, tetapi juga menjadi platform bagi penjual untuk belajar, memanfaatkan sumber daya, wawasan data, dan fitur teknologi canggih yang kami miliki untuk terus bertumbuh secara berkelanjutan,” ujar Sandra.

Lazada Seller Conference: Level Up 2023 digelar pada 28 Oktober 2023 lalu dan dihadiri oleh hampir 1.000 penjual di Lazada. Acara tahunan Lazada yang dimulai sejak 2019 ini diselenggarakan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan terbaru kepada para penjual terkait dengan tren dan kiat perdagangan digital terkini, terutama jelang festival belanja online akhir tahun.

Baca juga: Dorong Bisnis Pelaku UMKM, Lazada Gelar Seller Conference 2023