Find Us On Social Media :

Awas Jadi Korban! Ini Ciri-ciri Penipuan Lowongan Kerja Online

By Rafki Fachrizal, Kamis, 16 November 2023 | 19:15 WIB

Saat ini, menemukan lowongan kerja (loker) bisa dilakukan secara mudah melalui internet.

Jika ada lowongan pekerjaan yang tertarik, kita dapat langsung mengirim surat lamaran dan CV sesuai alur yang berlaku untuk kemudian mengikuti tahap interview dan tahap lainnya jika dinyatakan lolos.

Meskipun lowongan pekerjaan kini bisa dicari dengan mudah di internet, kita tentunya juga harus berhati-hati supaya tidak terjebak dengan penipuan berkedok penawaran lowongan pekerjaan.

Berdasarkan data dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, selama empat tahun terakhir (2020 - Oktober 2023), di kawasan Asia Tenggara sendiri tercatat lebih dari 3.317 warga Indonesia yang menjadi korban penipuan lowongan kerja online dan diperkirakan jumlah ini akan terus bertambah.

Terlebih lagi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2023, tercatat bahwa 7,86 juta masyarakat Indonesia menganggur.

Hal ini tentunya sangat penting untuk diwaspadai oleh para pencari kerja dengan adanya kemungkinan muncul modus penipuan lowongan kerja baru dengan memanfaatkan keadaan saat ini.

Supaya tidak menjadi korban, inilah 10 ciri-ciri utama yang harus diwaspadai dari sebuah lowongan pekerjaan yang mungkin merupakan penipuan, sebagaimana diungkapkan Scott Stiles selaku Head of Fair Hiring dari SEEK (induk perusahaan dari JobStreet & JobsDB).

1. Panggilan telepon berulang kali

Para penipu sering kali melakukan panggilan telepon berulang kali, untuk mencoba memaksa Anda menerima tawaran dari mereka.

Mereka sering kali mengatakan bahwa Anda bisa kehilangan kesempatan kerja jika tidak merespons atau menyetujui persyaratan mereka dengan cepat.

2. Permintaan informasi yang pribadi atau sensitif

Penipu yang ingin mendapatkan informasi Anda sering kali akan langsung meminta informasi pribadi. Mereka mungkin meminta dokumen seperti bukti tempat tinggal atau buku tabungan.

Namun, perusahaan-perusahaan terkemuka biasanya tidak meminta dokumen tersebut itu sampai proses wawancara atau orientasi.