Find Us On Social Media :

Pendanaan dari Pinjaman Online Naikkan Omzet Bisnis Para Pelaku UMKM

By Rafki Fachrizal, Selasa, 21 November 2023 | 20:15 WIB

Ilustrasi UMKM.

Adik mengisahkan jatuh bangun dalam merintis usaha barbershop yang sudah dijalankan selama 16 tahun sejak 2007.

Terlebih ketika pandemi Covid-19, usahanya harus kehilangan pelanggan dan hampir ditutup karena adanya pembatasan sosial demi mencegah penyebaran virus.

“Ketika pandemi usaha sempat kolaps. Ada sedikit pembiayaan yang saya dapatkan dari sumber yang lain tetapi hanya bisa untuk menutup biaya sewa dan operasional. Tahun 2022 barulah saya mengenal Kredito. Sedikit-sedikit bisa membantu untuk membeli peralatan seperti mesin cukur, gunting dan lainnya. Jadi alokasinya lebih kepada fasilitas untuk menunjang kinerja usaha. Karena kalau sampai mesinnya rusak, maka akan berdampak pada bisnis yang makin menurun,” ungkap Adik.

Adik menjelaskan, pendanaan yang didapatkan dari Kredito membantu usahanya, terutama untuk meng-cover berbagai kebutuhan di tengah ketatnya persaingan bisnis barbershop, seperti misalnya saat memberikan promo-promo menarik sebagai salah satu strategi untuk mempertahankan dan memikat lebih banyak pelanggan.

Dengan pendanaan dari pinjaman online, pendapatan hariannya berhasil naik di atas 40% menjadi Rp1 - 2 juta dari yang dari yang sebelumnya hanya sekitar Rp600 - 700 ribu.

Daniel Soelistyo, Direktur Kredito mengatakan Kredito telah menyalurkan pendanaan sebesar kurang lebih Rp170 miliar kepada UMKM.

Saat ini pihaknya juga terus melakukan riset serta pengembangan produk dan model bisnis untuk memfasilitasi kebutuhan finansial UMKM dengan menawarkan kemudahan akses melalui teknologi dan meningkatkan peluang pendanaan dengan program kredit yang sesuai dengan kebutuhan UMKM di Indonesia.

“Kredito berupaya meningkatkan inklusi keuangan di kalangan UMKM melalui penyediaan produk-produk pendanaan, salah satunya melalui kerja sama dengan e-commerce guna memperluas jangkauan akses pendanaan berbasis teknologi bagi UMKM. Selain itu, Kredito juga senantiasa melakukan berbagai program Literasi Keuangan untuk mendukung pemahaman UMKM dan masyarakat luas tentang manfaat pendanaan digital oleh Fintech,” pungkas Daniel.

Seperti diketahui, industri Fintech P2P Lending yang diwadahi Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) tengah gencar menyalurkan pendanaan kepada masyarakat unbanked dan underserved.

Hal ini sesuai dengan target yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam roadmap fintech lending, penyaluran pendanaan ke sektor produktif dan UMKM sebesar 30% - 40% periode 2023 - 2024.

Data OJK mencatat, sampai September, Outstanding pembiayaan yang disalurkan fintech P2P lending tumbuh 14,28% yoy menjadi Rp 55,70 triliun.

Pertumbuhan tersebut juga diikuti dengan kualitas risiko pembiayaan yang terjaga dengan Tingkat Wanprestasi (TWP 90) 2,82%.

Dari jumlah tersebut, porsi yang disalurkan kepada UMKM mencapai 36,57%. Penyaluran pembiayaan fintech P2P lending kepada UMKM tersebut menunjukkan besarnya potensi kebutuhan pembiayaan dari UMKM nasional.

Baca Juga: Riset: Ini Aplikasi Pinjol Paling Diminati Masyarakat Indonesia