Find Us On Social Media :

Prediksi 2024, Cloudera Sebut Kemampuan Antirapuh Bagi Perusahaan

By Liana Threestayanti, Kamis, 7 Desember 2023 | 14:37 WIB

Menjelang tahun 2024, Cloudera mengingatkan berbagai organisasi dan perusahaan untuk memiliki kemampuan antifragile alias antirapuh. Apa saja? (Foto ki-ka: Fajar Muharandy, Principal Solution Engineer, Cloudera, dan Remus Lim, Vice President, APAC & Japan, Cloudera)

Menurutnya, monetisasi data jangan hanya dilihat sebagai langkah yang memberikan dampak langsung pada pendapatan, tapi juga cara pemanfaatan data untuk mendorong pengambilan keputusan bisnis yang penting dan untuk meraih inovasi. 

Untuk ini, Cloudera menyarankan perusahaan-perusahaan untuk memastikan integritas data, yaitu akurat, lengkap dan konsisten. Salah satu caranya adalah memperhatikan data lineage (asal usul data), yaitu asal usul data, perubahan dan tujuan akhirnya dalam siklus hidup data tersebut.

Selain itu, di saat semakin banyak organisasi menyimpan data di on-premise dan di cloud, Cloudera menyoroti manfaat platform manajemen data dengan arsitektur modern yang dapat mempercepat waktu untuk mendapatkan insight dan menyediakan akses ke data dan analitik di semua lini bisnis. 

Mengoperasionalkan AI 

Remus Lim mengatakan, AI dapat digunakan untuk mendorong penghematan biaya dan efisiensi operasional dengan mengotomatisasikan tugas-tugas yang berulang, membosankan dan memakan waktu. 

“Namun AI juga bisa digunakan untuk membuka peluang inovasi dan pendekatan kreatif terhadap tantangan bisnis. Platform AI tidak bekerja sendiri – seluruh arsitektur data bisnis tersebut harus diintegrasikan untuk memberikan akses cepat dan mudah ke data yang tersedia. Kualitas model AI/ML sama dengan data yang diberikan kepada mereka - ini membutuhkan keamanan yang konsisten dan kontrol tata kelola di seluruh organisasi,” tuturnya.

Untuk itu, ia menyarankan perusahaan-perusahaan yang ingin memanfaatkan model AI/ML harus memastikan bahwa mereka menjalankan strategi AI/ML dan platform data yang benar, termasuk rangkaian teknologi keamanan dan tata kelola yang terintegrasi, serta bisa menyediakan konteks data yang konsisten di seluruh organisasi tersebut, terlepas di mana data tersebut disimpan. Platform seperti ini memungkinkan berbagai organisasi untuk memiliki visibilitas dan kendali penuh atas data mereka di mana pun lokasinya. 

Resiliensi Tanpa Korbankan Inovasi

Saat organisasi bersiap menghadapi masa depan ekonomi yang tidak pasti, mereka harus menjaga langkah-langkah tersebut tidak mengorbankan inovasi atau pertumbuhan. Misalnya, untuk sukses meraih manfaat AI, dibutuhkan strategi AI yang hati-hati dan penuh pertimbangan. 

“Ketergesaan untuk menjalankan AI harus sejalan dengan strategi bisnis organisasi, alih-alih langsung ikut-ikutan saja. Kemungkinan besar sebuah organisasi tidak akan mendapatkan banyak keuntungan jika hanya menggelar satu kasus penggunaan AI secara sembarangan dan berbeda,” kata Remus Lim.

Cloudera juga mengingatkan perusahaan-perusahaan untuk berkomitmen dalam membangun fondasi AI yang kuat secepatnya. “Sangat penting bagi satu organisasi untuk memastikan bahwa teknologi, manusia dan prosesnya saling mendukung dan bekerja secara selaras,” imbuh Remus. Melakukan hal ini memungkinkan berbagai organisasi untuk membangun dan melatih penerapan AI-nya pada data yang tepercaya, mendorong inovasi dan pertumbuhan bahkan di waktu yang tidak pasti.

Sementara itu, bagi OCBC Indonesia, penerapan teknologi data modern dan meluncurkan proyek-proyek AI generatif merupakan salah satu tonggak penting bagi perusahaan untuk tetap menjadi yang terdepan di industri. OCBC Indonesia juga percaya bahwa mengadopsi teknologi akan memberikan nilai tambah bagi pengalaman nasabah sebagai tujuan strategis. 

Baca juga: Gandeng Pinecone, Cloudera Permudah Pembuatan Aplikasi AI Generatif