Ketua umum KORIKA, Prof. Hammam Riza, menyambut antusias kolaborasi dalam AI Policy & Skilling Lab sebagai tonggak penting dalam memajukan ekosistem kecerdasan artifisial di Indonesia.
“KORIKA mengapresiasi kerja sama dengan Google Indonesia dan CfDS Fisipol UGM dalam penyediaan pelatihan AI untuk ASN Indonesia, dan kami percaya bahwa kerja sama ini akan menjadi langkah penting dalam meningkatkan keterampilan serta kompetensi ASN di bidang AI. Melalui kerja sama ini, kami akan menyediakan expert speakers dari kalangan praktisi AI yang berpengalaman untuk memberikan pelatihan, dengan harapan bahwa ASN Indonesia dapat lebih memahami dan memanfaatkan AI untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan publik,” ujarnya.
Program AI Policy & Skilling Lab akan mengangkat beberapa topik vital yang mencakup berbagai sektor di Indonesia.
Topik-topik tersebut meliputi dasar-dasar dan etika penggunaan AI, masa depan AI, juga pemanfaatan AI dalam keamanan siber, optimalisasi UMKM dan perekonomian nasional, pendidikan, keberlanjutan dan tanggap bencana, privasi, hak cipta, serta pemerintahan dan layanan publik.
Sekretaris Eksekutif CfDS Fisipol UGM, Syaifa Tania, menerangkan bahwa pemilihan topik-topik tersebut didasari oleh indikasi kebutuhan-kebutuhan mendesak dari beragam sektor terkait.
“Kami melihat signifikansi sinergi antara dunia industri, pemerintah, dan lembaga pendidikan tinggi dalam mendorong adopsi teknologi kecerdasan artifisial yang bertanggungjawab,” pungkasnya.
Menuju masa depan digital, program AI Policy & Skilling Lab diharapkan dapat menjadi pendorong perubahan positif di Indonesia.
Dengan memperluas pemahaman para pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan terkait AI, diharapkan dapat terbentuk dasar kebijakan yang responsif dan berkelanjutan.
Baca Juga: Baru Saja Diluncurkan Google, Apa Itu Gemini AI? Ini Penjelasannya
Baca Juga: BRIN, KORIKA, GDP Ventures & AISG Kolaborasi Buat LLM Bahasa Indonesia