Find Us On Social Media :

Menjawab Tantangan Pengelolaan Aplikasi di Era Transformasi Digital

By Rafki Fachrizal, Rabu, 13 Desember 2023 | 22:20 WIB

Acara InfoKomputer Deep Dive bertajuk “Get Ready for 2024: Building Agile, Modern, and Reliable Digital Services”.

Saat ini, aplikasi menjadi bagian penting dalam mendukung transformasi digital di perusahaan atau organisasi.

Aplikasi mampu menggantikan banyak prosedur manual dengan fitur yang terotomatisasi, memungkinkan perusahaan untuk melakukan segala kebutuhannya dengan lebih cepat dan efisien.

Mulai dari manajemen inventaris hingga administrasi keuangan, aplikasi dapat mengoptimalkan setiap aspek operasional di perusahaan.

Berbicara mengenai aplikasi di perusahaan, menurut data Productive, rata-rata sebuah perusahaan memiliki sekitar 300 aplikasi yang dikelola untuk mendukung operasional bisnisnya.

Ketika menjalankan aplikasi yang banyak tersebut, tentunya perusahaan mengalami tantangan tersendiri dalam mengelolanya.

“Mengutip dari hasil survei McKinsey, disebutkan bahwa 70 persen responden setuju bahwa salah satu tantangan dalam mengimplementasikan transformasi digital adalah bagaimana mengelola aplikasi supaya bisa berjalan dengan baik dan terhindar dari masalah downtime,” jelas Wisnu Nugroho, Managing Editor InfoKomputer, dalam acara InfoKomputer Deep Dive yang digelar beberapa waktu lalu.

Untuk menjawab tantangan tersebut, tentunya perusahaan memerlukan solusi yang mumpuni untuk membantu mengelola seluruh aplikasi yang dimiliki.

Salah satu solusi yang dibahas dalam ajang InfoKomputer Deep Dive tersebut yakni IBM Instana.

Ini merupakan solusi observability yang menyediakan visibilitas menyeluruh dan real-time untuk mempermudah perusahaan mengelola aplikasi dan infrastruktur TI (teknologi informasi).

Solusi ini dapat membantu perusahaan untuk mencegah insiden, meningkatkan kinerja aplikasi, dan meningkatkan efisiensi operasi TI.

Hansen Panjaitan, Senior Software Engineer and Consultant, PT Multipolar Technology Tbk, menjelaskan “Instana sebenarnya bagian dari solusi IBM AIOps Solutions. Instana ini ada pada bagian atau komponen observability, utamanya dari observability aplikasi. Jadi bukan cuma hanya sekadar monitoring aplikasi saja, melihat atau memantau, tapi juga ada otomatisasi di sana sehingga aplikasi bisa berjalan secara autopilot.”

Selain kemampuannya dalam pemantauan aplikasi, IBM Instana juga dapat melakukan intelligent action.

“Kita punya ini (IBM Instana), tidak cuma sekadar melihat, mengerti, tapi juga ada guided troubleshooting,” cetus Hansen.

Adanya kemampuan ini tentunya akan mempercepat tim IT di perusahaan dalam mencari sumber masalah pada aplikasi jika suatu saat terjadi insiden.

“Jadi misalnya terjadi suatu insiden pada aplikasi, itu biasanya seringkali yang kita lakukan adalah kumpulkan semua tim IT, suruh semua tim IT tarik log, tarik semua data-data yang bisa ditarik begitu, kemudian kita lakukan secara runut, kita runut kejadian-kejadiannya. Ini ada kejadian per masing-masing komponen dan ini biasanya lama sekali, itu bahkan bisa satu harian, dua harian gitu ya. Akhirnya baru bisa ketahuan, oh sebenarnya root cause-nya itu ada di sini, gitu,” papar Hensen.

“Nah Instana itu bisa secara otomatis, karena Instana juga punya machine learning ya, machine learning engine di dalamnya, itu akan secara otomatis mengambil semua event, mengambil semua data dari semua komponen dan kemudian merunutkannya. Jadi kita bisa lihat secara kronologis ini apa yang terjadi, follow up to incident event. Nah ini akan membantu kita untuk melakukan analisa root cause,” tambahnya.

IBM Storage Fusion, Fondasi Memodernisasi Aplikasi

Di sesi yang berbeda, Zulkifli, Presales and Solution Specialist, PT Multipolar Technology Tbk, menuturkan bahwa dalam transformasi digital di perusahaan terdapat dua hal penting diperhatikan.

“Yang pertama adalah aplikasi modernisasi, ini adalah upaya untuk mencapai pengembangan aplikasi secara cepat dan juga agile. Yang kedua, transformasi digital itu membutuhkan modernisasi infrastruktur. Yang mana modernisasi infrastruktur itu sendiri adalah upaya dalam mencapai atau mempercepat kemampuan dari aplikasi modernisasi itu,” ungkap Zulkifli.

Lebih lanjut, Zulkifli mengatakan bahwa IBM memiliki solusi IBM Storage Fusion yang bisa menjadi fondasi untuk memodernisasi aplikasi di perusahaan.

“Dalam rangka mencapai cloud native application, tentunya concern-nya bukan hanya modernisasi aplikasi saja, namun bagaimana data yang dihasilkan dan juga yang disimpan oleh aplikasi tersebut, cetus Zulkifli.

“Dalam hal ini, misalnya kalau di Red Hat OpenShift. Nah concern-concern inilah yang bisa dipenuhi dengan penggabungan solusi IBM Storage Fusion dan juga Red Hat OpenShift. Sebagai catatan, IBM Storage Fusion itu sendiri bukan solusi yang menggantikan Red Hat OpenShift, namun solusi pelengkap dalam arti dia melengkapi kemampuan-kemampuan yang belum ada di Red Hat OpenShift. Misalnya, consistent application data service, yaitu menyediakan layanan data untuk aplikasi secara konsisten,” papar Zulkifli.

Dalam presentasinya, Zulkifli juga menyatakan bahwa terdapat lima pilar yang menjadi dasar atau built-in di IBM Storage Fusion. Di antaranya Persistent, Resilience, Security, Mobility, dan Cataloging.

“Dengan kapabilitas tersebut, IBM Storage Fusion tidak hanya menyediakan solusi untuk platform modernisasi saja dan aplikasi modernisasi saja, namun juga database, logging, dan monitoring, AI (artificial intelligence), machine learning, dan data analytic pipeline,” tukasnya.

IBM API Connect Bantu Permudah Kelola API

Salah satu komponen penting di dunia digital saat ini adalah API (Application Programming Interface).

Dengan API, sebuah aplikasi lebih mudah terhubung dengan aplikasi lain sehingga bisa berbagi fungsi dan data.

Teknologi API juga membuka kesempatan bagi perusahaan untuk terhubung ke ekosistem digital.

Dengan membuka API ke pihak ketiga, perusahaan bisa mendapatkan manfaat yang beragam, mulai dari meningkatkan layanan sampai mendapatkan model bisnis baru.

Karena perannya yang semakin krusial, API pun harus dikelola secara baik dan benar. IBM sendiri menawarkan solusi terkait API yang bernama IBM API Connect.

“Solusi IBM API Connect ini kita bisa melakukan API creation dengan low-code capability, me-manage API yang kita miliki, mem-publish, dan juga me-reuse across environment, menerapkan life cycle yang konsisten, kemudian juga membuat API ini secure,” terang Glen Christian, Customer Success Manager Architect, IBM.

Secara singkat, IBM API Connect merupakan solusi komprehensif untuk mengelola API lifecycle. Manfaat yang ditawarkan pun banyak, mulai dari meningkatkan keamanan, kecepatan, serta efisiensi.

IBM Instana, IBM Storage Fusion, dan IBM API Connect merupakan deretan solusi yang dipaparkan dalam acara InfoKomputer Deep Dive bertajuk “Get Ready for 2024: Building Agile, Modern, and Reliable Digital Services”.

Acara tersebut digelar pada tanggal 5 Desember 2023 lalu di Hotel Shangri-La Jakarta, dan didukung oleh PT Multipolar Technology Tbk.

Baca Juga: IBM Instana, Andalkan Observability untuk Jaga Performa Aplikasi