Platform ketenagakerjaan Jobstreet by SEEK baru saja merilis laporan terbarunya yang bertajuk “Rekrutmen, Kompensasi, dan Manfaat 2024”.
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa pasar kerja Indonesia memiliki momentum yang positif memasuki tahun 2024 dengan mengungkap antisipasi peningkatan aktivitas perekrutan, stabilitas tenaga kerja yang lebih baik, dan praktik-praktik di tempat kerja yang terus berkembang.
Laporan itu dibuat seiring dengan terus berkembangnya dinamika ketenagakerjaan, yang dibentuk oleh kemajuan digital, pergeseran sosio-ekonomi, dan pengaruh global, maka menjadi penting untuk memahami pola-pola spesifik yang membentuk praktik perekrutan saat ini.
Survei yang dilakukan pada September 2023 terhadap 1.180 praktisi rekrutmen (talent acquisition) di Indonesia dari berbagai sektor utama seperti Manufaktur, IT & Telekomunikasi, dan Ritel & Perdagangan, memberikan wawasan mengenai lanskap rekrutmen saat ini dan proyeksi perkembangannya untuk 2024.
Sawitri, Country Marketing Manager - Indonesia, Jobstreet by SEEK, menyampaikan, “Laporan eksklusif ini merupakan bentuk komitmen kami dalam membantu perusahaan mencapai kesuksesan bisnisnya di tengah dinamika pasar tenaga kerja Indonesia. Laporan ini disusun sebagai panduan bagi perusahaan dalam mengambil strategi rekrutmen yang tepat dan menyusun kompensasi manfaat yang kompetitif. Dengan memahami tren terbaru, tolok ukur, dan praktik terbaik rekrutmen, perusahaan dapat menarik kandidat terbaik serta mempertahankan pegawai terbaiknya.”
Laporan ini menunjukkan tren peningkatan momentum rekrutmen di mana 97% perusahaan melakukan rekrutmen pada tahun 2023, meningkat 5% dibandingkan pada tahun 2022.
Peningkatan terbesar terlihat pada rekrutmen pegawai tetap paruh-waktu yang melonjak dari 7% pada tahun 2022 menjadi 52%.
Peningkatan yang cukup tinggi juga terlihat pada pegawai purnawaktu baik pegawai tetap maupun pegawai kontrak.
Wisnu Dharmawan, Sales Director - Indonesia, Jobstreet by SEEK, mengatakan, “Banyak perusahaan melihat tahun 2024 sebagai periode yang tepat untuk merekrut, memberikan peluang baik bagi mereka yang sedang mencari tenaga profesional yang ahli. Permintaan untuk pegawai tetap dan pegawai kontrak beragam berdasarkan fungsi bisnis, baik untuk purnawaktu maupun paruh waktu, sesuai dengan kebutuhan dan strategi bisnis masing-masing perusahaan. Sehingga, perusahaan harus memberikan kompensasi dan manfaat yang tepat untuk menarik kandidat baru dan mempertahankan pegawai terbaiknya.”
Wisnu melanjutkan, kompensasi pegawai tetap menjadi faktor penting dalam keputusan perekrutan.
“Kenaikan gaji rata-rata pegawai naik menjadi 7,57% pada tahun 2023, melampaui angka tahun 2022 sebesar 7% dan melebihi inflasi nasional sebesar 5,51%. Selain itu, 67% perusahaan memberikan promosi jabatan pada tahun 2023, angka ini mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2022 dengan angka 52%. Asuransi kesehatan, dukungan kesehatan mental, dan pemeriksaan kesehatan tetap menjadi landasan manfaat pegawai, baik yang saat ini ditawarkan maupun yang direncanakan ke depan oleh para perusahaan,” papar Wisnu.
Cuti dan tunjangan juga menjadi faktor pertimbangan saat perekrutan. Opsi cuti khusus seperti cuti menikah dan cuti berduka mengalami peningkatan sebesar 5% pada tahun 2023.
Perusahaan secara aktif mempertimbangkan untuk memperkenalkan opsi cuti baru seperti cuti merawat keluarga dan cuti studi/ujian.
Dengan adanya cuti lebih awal pada Hari Raya, makanan ringan/minuman di kantor, dan lokasi kerja yang fleksibel, maka manfaat work-life balance pun akan menjadi pertimbangan penting.
Perusahaan juga diharapkan untuk dapat lebih fleksibel guna mengikuti tren manfaat work-life balance.
Meskipun 61% perusahaan pada tahun 2023 mewajibkan kerja di kantor setiap hari, perusahaan diharapkan dapat lebih fleksibel di kemudian hari.
Hal ini diperkuat dengan semakin banyak perusahaan yang menerapkan pola kerja hybrid. Kerja jarak jauh akan menjadi bagian penting budaya perusahaan.
Penyediaan laptop dan fasilitas rapat virtual menjadi bentuk dukungan perusahaan untuk kerja jarak jauh yang populer.
Sementara itu, dukungan lain seperti tunjangan internet dan adanya staf SDM khusus untuk menangani pegawai jarak jauh akan menjadi tren di masa mendatang.
Pada tahun 2023, Admin dan HR merupakan fungsi pekerjaan yang terpopuler yang direkrut oleh 40% perusahaan, disusul oleh Akunting oleh 34% perusahaan; sedangkan Teknik naik ke posisi kelima dengan 20% perusahaan yang merekrut, melampaui Teknologi Informasi (15%) dibandingkan dengan tahun 2022.
Pergeseran ini menggarisbawahi adanya perubahan prioritas dalam rekrutmen, menyoroti pentingnya berbagai keahlian dalam lanskap bisnis saat ini.
“Peningkatan keterampilan (upskilling) kini menjadi lebih penting. Semakin banyak perusahaan yang memprioritaskan pengembangan pegawainya melalui program apprenticeship/mentoring serta pelatihan/pembelajaran mandiri; keduanya meningkat +7% pada tahun 2023. Pengembangan karir tetap menjadi prioritas utama untuk membantu pegawai mengimbangi tuntutan industri yang terus berkembang. Pengembangan SDM akan menjadi krusial bagi perusahaan untuk menjaga daya saingnya,” pungkas Wisnu.
Baca Juga: Platform Jobstreet by SEEK Diperbarui, Kini Dibekali Teknologi AI
Baca Juga: Awas Jadi Korban! Ini Ciri-ciri Penipuan Lowongan Kerja Online