UTM digunakan untuk para pengguna dan pemangku kepentingan mengatur lalu lintas udara, dimana drone akan ada didalamnya.
Selain itu, Urban Air Mobility (UAM) atau drone besar yang dapat membawa manusia dan barang serta diperuntukan di perkotaan, sudah mulai dilakukan uji coba seperti yang beberapa waktu lalu dilakukan di Indonesia yakni drone passenger EVTOL Ehang.
Sertifikat pilot drone untuk UAM ini juga mulai dirancang oleh beberapa pihak untuk drone besar ini bisa mengudara.
Didominasi untuk Kegiatan Survei dan Pemetaan
Perkembangan pemanfaatan drone di Indonesia pun di prediksi akan terus berkembang.
Gilang Wirata Pratama, Chief Marketing Officer Terra Drone Indonesia. menyatakan bahwa survei dan pemetaan masih mendominasi untuk aplikasi drone di Indonesia.
Dari sisi sektor, akan lebih banyak pengaplikasian drone di agrikultur seperti untuk pemupukan dan penyemprotan, hal tersebut terlihat karena tahun 2023 drone spraying cukup masif digunakan oleh perusahaan hingga pemerintahan.
“Di bidang survei untuk pertanahan juga akan terus berlanjut terutama dalam pekerjaan PTSL. Ke depannya diprediksi bukan hanya untuk kebutuhan sertifikasi tanah, namun drone juga akan dimanfaatkan untuk pemodelan kota,” tutur Gilang.
Di sektor migas, yang tahun-tahun lalu digunakan hanya untuk inspeksi dan pengambilan data saja, kedepannya drone akan digunakan untuk manajemen pemeliharaan dimana data yang diambil dari objek di migas lebih spesifik mulai dari dimensi, posisi, fungsi hingga eksplorasi migas.
“Melihat kebutuhan dari sisi industri yang memang terus bertambah, serta diiringi para produsen drone yang berlomba-lomba membuat inovasi dari segi produk hardware dan software, drone diprediksi akan berkembang dan banyak diminati di pasar Indonesia dan global di tahun 2024 ini,” pungkas Gilang.
Baca Juga: DJI FlyCart 30, Drone yang Bisa Dipakai Buat Pengiriman Barang