Find Us On Social Media :

CrowdStrike Ungkap Bahaya dan Potensi AI Generatif Bagi Keamanan Siber

By Liana Threestayanti, Rabu, 20 Maret 2024 | 13:00 WIB

Bak pedang bermata dua, teknologi artificial intelligence (AI) dapat membawa manfaat dan mudarat. Salah satu penggunaan AI yang merugikan adalah perannya dalam aktivitas penipuan konsumen yang dilakukan para penjahat siber.

Langkah-langkah Antisipasi Ancaman Siber Gen AI

CrowdStrike menyarankan sejumlah langkah yang dapat dilakukan organisasi dan perusahaan untuk mengantisipasi ancaman siber yang lebih canggih akibat penggunaan AI generatif.

1. Bersikap kritis

Dalam menggunakan AI generatif, sikap kritis dibutuhkan terutama dalam  memperoleh, melatih, maupun mengatur teknologi tersebut. Tim keamanan yang menggunakan AI generatif juga harus menyadari risiko dan mematuhi prinsip-prinsip utama akurasi, privasi, dan keamanan guna memastikan pemakaian etis dan bertanggung jawab.

2. Waspadai informasi yang tidak akurat

Ketika memakai AI generatif, organisasi harus waspada terhadap informasi yang tidak akurat, terutama informasi mengenai keamanan yang dapat memberikan risiko berbahaya. Oleh karena itu, adalah penting untuk memahami sumber data dan memahami bahwa jawaban dari AI generatif dapat diaudit. 

3. Pahami data yang dibagikan ke pihak ketiga

Dari sudut pandang privasi, pengguna juga harus memahami data apa yang dibagikan ke pihak ketiga dan data apa yang mereka bawa melalui model bahasa yang digunakan. 

4. Pertimbangkan risiko internal dan eksternal

Dalam hal keamanan siber, organisasi dan perusahaan perlu mempertimbangkan risiko internal dan eksternal akibat eksposur data yang tidak sah, serangan dari pihak lain, prompt injection, atau kebocoran prompt.

Di luar itu, CrowdStrike menekankan pentingnya peran manusia dalam pendekatan keamanan. “Terutama dalam penggunaan AI generatif, kemampuan manusia dalam memberikan konteks dan memvalidasi kebenaran menjadi krusial,” jelas Scott Jarkoff.

AI Generatif untuk Keamanan Siber