CrowdStrike sendiri telah memanfaatkan AI generatif. Bahkan menurut penuturan Scott, penyedia solusi endpoint protection berbasis cloud ini telah menggunakan artificial intelligence atau kecerdasan buatan untuk keamanan siber lebih dari satu dekade.
Dengan perkembangan AI generatif saat ini, CrowdStrike pun mengembangkan Charlotte AI sebagai mesin yang mendukung portofolio kemampuan AI generatifnya di seluruh platform.
“Kami memprioritaskan privasi data, meminimalisir halusinasi, dan memastikan pengawasan manusia karena kami memahami bahwa informasi yang ditampilkan Charlotte AI kepada para analis akan memainkan peran penting dalam menginformasikan keputusan mereka,” jelas Scott Jarkoff.
Melalui Charlotte AI, pengguna dapat memperoleh actionable insight secara real time sehingga pengguna dari kalangan analis keamanan siber dapat mengambil keputusan berbasis risiko dengan lebih baik tanpa melihat tingkat keahlian mereka.
Dengan kemudahan menemukan informasi penting dengan cepat dan tepat melalui Charlotte AI, para analis dapat bekerja lebih cepat dan memanfaatkan fungsionalitas terbaru dan kecerdasan real-time dari platform CrowdStrike Falcon.
Baca juga: Bantu UKM Halau Serangan Siber Modern, CrowdStrike Rilis Falcon Go dengan AI
Baca juga: Di 2024, AI Generatif Bawa Tiga Perubahan Ini ke Dunia Kerja