Dengan potensi pasar gabungan sebesar $120 miliar, BANIQL bertujuan untuk menangkap pangsa pasar yang signifikan dengan potensi menghasilkan pendapatan sebesar $1-3 miliar.
BANIQL telah mencapai tonggak penting, termasuk memperoleh paten AS yang sedang dalam proses untuk teknologinya dan menjalin kemitraan strategis dengan pemain kunci di industri, seperti salah satu perusahaan pertambangan terbesar di Indonesia dengan pengalaman luas dalam penambangan nikel serta rekayasa prekursor dan distributor ROV. Co. Ltd di Korea Selatan.
Kemitraan ini akan memberikan akses berharga bagi BANIQL ke sumber daya, keahlian, dan jaringan pasar saat perusahaan melangkah menuju komersialisasi.
"Tim kami telah bekerja tanpa henti untuk mengembangkan teknologi yang tidak hanya memenuhi permintaan nikel dan kobalt yang terus meningkat, tetapi juga memprioritaskan keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan," kata Eric Januar, COO dan Co-founder BANIQL.
"Putaran pendanaan ini adalah tonggak penting bagi kami, karena memungkinkan kami untuk mempercepat upaya kami dan memberikan dampak yang bertahan lama pada masa depan produksi baterai dan praktik penambangan yang berkelanjuta,” sambungnya.
Baca Juga: Startup Manajemen Karbon Jejakin Dapat Suntikan Dana US$2,7 Juta
Baca Juga: Ini Alasan OJK Cabut Izin Operasi Fintech P2P Lending TaniFund