Find Us On Social Media :

East Ventures: Pentingnya Pemetaan Daya Saing untuk Dorong Ekonomi Digital

By Rafki Fachrizal, Selasa, 21 Mei 2024 | 15:45 WIB

Willson Cuaca, Co-Founder dan Managing Partner East Ventures.

Selama beberapa tahun terakhir, sektor digital di Indonesia terus mencatat peningkatan.

Terlepas dari pembangunan infrastruktur yang secara giat terus dicanangkan oleh pemerintah, para pemangku kepentingan turut mengambil andil dalam menghadirkan program-program terkait literasi dan ekonomi digital untuk membangun ekonomi digital.

Upaya-upaya tersebut dipercaya menjadi fondasi untuk mendorong peningkatan sektor digital di Indonesia.

Berdasarkan laporan e-Conomy SEA Report 2023 yang dirilis oleh Google, gross merchandise value (GMV) ekonomi digital Indonesia pada tahun 2023 mencapai US$82 miliar, dan diproyeksikan akan tumbuh hingga US$109 miliar pada tahun 2025 dan mencapai US$360 miliar pada 2030.

E-commerce, layanan transportasi dan pengantaran makanan online, media online, dan jasa pariwisata online (online travel agent / OTA) menjadi kontributor ekonomi digital.

Terlepas dari proyeksi yang positif, Indonesia perlu bersiap agar dapat menggarap potensi tersebut.

Dengan jumlah provinsi yang banyak dan perbedaan geografis di Indonesia, hal ini tentu menambah tantangan dalam memastikan kesiapan digital Indonesia secara merata.

Oleh karena itu, pemetaan daya saing digital dibutuhkan untuk mengetahui kondisi perkembangan digital di setiap provinsi, sehingga kita dapat berbenah dan merancang kebijakan maupun program yang dapat mendukung kemajuan digital di Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, East Ventures secara rutin melakukan pemetaan daya saing digital di Indonesia.

Pemetaan ini dituangkan dalam bentuk laporan bernama East Ventures – Digital Competitiveness Index (EV-DCI) yang sudah dihadirkan selama empat tahun terakhir.

Willson Cuaca, Co-Founder dan Managing Partner East Ventures, menuturkan “East Ventures yakin bahwa setiap pemangku kepentingan mempunyai peran untuk menciptakan keadilan digital yang merata bagi seluruh daerah di Indonesia.”

“Pemanfaatan teknologi digital harus bersifat inklusif karena ekonomi digital merupakan hak seluruh warga Indonesia. Dengan pembangunan ekonomi digital yang berkelanjutan, kami berharap Indonesia akan melahirkan jutaan talenta digital dari berbagai provinsi, kota, maupun daerah,” jelasnya.

Melalui laporan EV-DCI, East Ventures menyajikan hasil pemetaan, kesimpulan, dan rekomendasi bagi para pemangku kebijakan untuk mewujudkan pemerataan digital.