Find Us On Social Media :

CEO Tableau Ungkap Strategi Tingkatkan Visual Analytics dengan AI

By Liana Threestayanti, Jumat, 24 Mei 2024 | 14:00 WIB

Perkembangan pesat dalam teknologi kecerdasan buatan (AI) telah mengubah lanskap teknologi global secara drastis, termasuk dalam bidang analisa dan visualisasi data. Tableau, sebagai salah satu penyedia platform visual analytics, tidak luput dari upaya memahami dan merespons tren ini. (Foto: CEO Tableau, Ryan Aytay)

Sebagai informasi, Salesforce merumuskan lima langkah kunci untuk membangun AI Enterprise, yaitu membangun kemampuan customer 360; menyatukan, menyeragamkan, dan harmonisasi data; kolaborasi menggunakan tool AI; kemampuan analitik dengan AI; dan menerapkan AI yang tepercaya dan Copilot. Dalam konteks ini, peran Tableau adalah menyediakan kemampuan analitik dan visualisasi data berbasis AI.

Upaya Membangun Talenta

Menjawab pertanyaan InfoKomputer tentang dampak teknologi artificial intelligence terhadap peran dan keterampilan di bidang data analytics, Ryan Aytay menyebut ada dua hal yang terlibat: keterampilan (skill) dan pekerjaan.

Terkait skill, ia menyampaikan bahwa Tableau memiliki program untuk meningkatkan keterampilan di bidang data dengan target 10 juta tenaga terampil pada tahun 2027. Dan saat ini Tableau sudah berhasil menutup kesenjangan keterampilan data dari 3,2 sampai 3,3 juta orang.

Upaya menciptakan sumber daya manusia yang terampil di bidang analitik data juga dilakukan melalui kurikulum sekolah, dan memberikan akses ke produk serta solusi Tableau kepada lembaga-lembaga nirlaba.

Tableau juga mempunyai cara unik untuk menarik minat terhadap bidang visualisasi data, yaitu menyediakan Tableau Public, sebuah platform gratis yang dapat diakses oleh siapa saja, dengan lebih dari 9,5 juta visualisasi data mengenai beragam topik. 

“Pilih topik yang ingin Anda ketahui dan ketikkan apa saja (pada Tableau Public), Anda akan melihat visualisasi yang bercerita menggunakan data untuk memberikan dampak, misalnya visualisasi tentang apa terjadi dengan garis pantai kita, plastik di perairan, dan tentang apa saja,” jelasnya. 

Aytay menekankan bahwa Tableau Public adalah cara perusahaan melayani tujuan pendidikan, institusi, dan nirlaba, membangun keterampilan dan pengetahuan data serta AI, dalam masyarakat secara lebih luas. 

Di sisi pekerjaan, Aytay menyoroti peran AI dalam mempercepat cara kita bekerja dan memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik serta lebih cepat. Iia menegaskan bahwa AI membantu mempercepat apa yang sedang dilakukan seseorang tanpa menggantikan mereka, dan bahwa AI memiliki peran yang signifikan dalam visualisasi data, pembuatan wawasan, dan persiapan data.

Tiga Fokus untuk Asia Tenggara

Berbicara tentang pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia, CEO Tableau Ryan Aytay mengarisbawahi pentingnya residensi data dan lokalisasi. Inilah yang menjadi alasan Tableau untuk menghadirkan pusat data di Indonesia.

Sumber daya manusia yang besar juga dilihatnya sebagai peluang ketika keterampilan para pekerja di berbagai organisasi ditingkatkan, khususnya keterampilan terkait data. 

“(Peningkatan keterampilan) ini merupakan sebuah peluang besar, terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan lebih cepat,” tandasnya. 

Adapun tiga fokus utama Tableau di pasar Asia Tenggara adalah menyediakan teknologi canggih, melatih para  mitra, terutama di sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), dan memberdayakan komunitas, sebagai satu bentuk customer engagement secara tidak langsung dan tak berbayar.

Sebagai informasi, komunitas Tableau di kawasan ini tumbuh sebesar 48%, dengan Indonesia sebagai pasar pertumbuhan utama. Kelompok pengguna (user group) Tableau aktif di kota-kota seperti Jakarta, Kuala Lumpur, Bangkok, dan Singapura, dengan lebih dari 600 anggota. Selain itu, sekitar 130.000 pengguna telah menerima pelatihan keterampilan data di bawah chapter ASEAN.

Kehadiran komunitas yang solid ini dinilai Ryan Aytay sebagai salah satu fitur pembeda Tableau dari para kompetitornya. Menurutnya, dukungan komunitas global ini menjadi bukti kekuatan dan daya tarik Tableau.

Baca juga: Salesforce Memperkenalkan Inovasi AI dan Data Tepercaya untuk Bisnis