Bagi sektor perbankan, AI bukan teknologi yang benar-benar baru, tapi menurut Billie, sekarang pembicaraan tentang AI lebih cenderung terfokus pada teknologi AI yang lebih maju, seperti AI generatif.
Terlepas dari hal itu, Billie menegaskan bahwa pada akhirnya, implementasi AI haruslah sesuai dengan kebutuhan bisnis, seperti optimalisasi biaya. Dan organisasi, termasuk bank, terus mencari kasus penggunaan AI yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan.
Untuk penggunaan artificial intelligence (AI), khususnya melalui fitur seperti Tableau Pulse, menurut Billie akan memungkinkan pelacakan dan pemantauan secara real-time dengan kemampuan akses melalui perangkat mobile.
Billie menambahkan bahwa fitur ini memungkinkan mereka untuk bertanya dan mendapatkan jawaban dalam bentuk visualisasi, terutama untuk pertanyaan-pertanyaan yang sederhana terkait kinerja penjualan, seperti penjualan tertinggi dan terendah. Meskipun belum sampai pada pertanyaan yang kompleks atau format bebas, namun fitur ini diharapkan BNI dapat membantu dalam sistem manajemen kinerja.
“Kita sedang mengeksplorasi dan melakukan piloting. Dan mudah-mudahan bisa kita cari use case-nya. Tapi pastinya lebih untuk performance management system,” ujar Billie Setiawan.
Memilih Cermat Use Case AI
Mengenai kapabilitas artificial intelligence (AI) yang ditawarkan Tableau, baik melalui Tableau Pulse maupun Einstein Copilot for Tableau, Kurnia menjawab bahwa pihaknya masih mengeksplorasi penggunaan kecerdasan buatan secara umum, termasuk yang ada di Tableau.
Menurutnya, penggunaan data AI menarik perhatian Bank Mandiri terutama dalam hal percepatan atau peningkatan time-to-market terkait wawasan yang dihasilkan dari AI tersebut. Selain itu, bank juga tertarik pada kemungkinan menyisipkan sebagian wawasan tersebut ke dalam proses bisnis yang dapat mendapat manfaat dari keberadaan AI tersebut.
Kurnia juga menjelaskan bahwa Bank Mandiri mengakui bahwa AI bukan sekadar tren semata, dan telah menggunakannya untuk berbagai keperluan seperti pemodelan, skoring, dan sebagainya.
“Perhatian Bank saat ini terfokus pada mengidentifikasi masalah bisnis atau pilar-pilar tertentu di mana penggunaan AI dapat memberikan dampak yang paling berharga,” ucapnya. Pasalnya, menurut Kurnia, sumber daya perusahaan terbatas, sehingga Bank Mandiri perlu memilih dengan cermat di mana AI dapat memberikan dampak yang signifikan.
Baca juga: CEO Tableau Ungkap Strategi Tingkatkan Visual Analytics dengan AI
Baca juga: Unjuk Kekuatan AI untuk Analisis Data, Ini 3 Inovasi Terbaru Salesforce