Find Us On Social Media :

Batasi Penggunaan Internet, Rusia Suruh Apple Hapus 25 Aplikasi VPN

By Rafki Fachrizal, Selasa, 9 Juli 2024 | 17:15 WIB

Ilustrasi App Store

Apple dikabarkan telah menghapus banyak aplikasi VPN dari App Store-nya di Rusia atas permintaan badan pengawas komunikasi pemerintah di negara tersebut.

Minggu lalu, kantor berita Rusia Interfax melaporkan bahwa Apple telah menghapus 25 aplikasi VPN dari App Store di Rusia setelah Roskomnadzor, badan pemerintah yang mengatur internet - termasuk apa yang bisa diakses oleh masyarakat di Rusia - meminta penghapusan tersebut.

Internet di Rusia diketahui memang dikontrol dan disensor dengan ketat, sehingga masyarakat di sana sering kali mengandalkan VPN ketika mengakses internet untuk menghindari pembatasan dan mengakses konten yang diblokir.

Pada hari Senin (8/7/2024), dua layanan VPN - Le VPN dan Red Shield VPN - mengatakan kepada TechCrunch bahwa mereka telah menerima surat dari Apple yang memberitahukan mereka tentang keputusan perusahaan untuk menghapus aplikasi mereka dari App Store.

"Kami menulis untuk memberi tahu Anda bahwa aplikasi Anda, sesuai permintaan dari Roskomnadzor akan dihapus dari App Store Rusia karena menyertakan konten yang ilegal di Rusia, yang tidak sesuai dengan Pedoman Peninjauan Aplikasi," demikian bunyi surat yang dikirim ke Red Shield VPN oleh Apple.

Sumber lain, yang mengaku mengenal beberapa developer aplikasi yang VPN dilarang, memberikan salinan surat yang sama kepada TechCrunch.

Surat tersebut pada dasarnya menyatakan bahwa aplikasi VPN yang dimaksud melanggar hukum Rusia.

"Aplikasi harus mematuhi semua persyaratan hukum di lokasi mana pun di mana Anda menyediakannya (jika Anda tidak yakin, tanyakan pada pengacara)," demikian bunyi surat tersebut.

"Kami tahu hal ini rumit, tetapi Anda bertanggung jawab untuk memahami dan memastikan aplikasi Anda mematuhi semua hukum setempat, bukan hanya pedoman di bawah ini,” sambung isi surat itu.

Surat tersebut tidak memberikan alasan spesifik untuk penghapusan aplikasi, tetapi permintaan penghapusan dari Roskomnadzor disahkan oleh sebuah pasal tertentu dalam undang-undang federal Rusia.

Ini merupakan tindakan keras terbaru terhadap aplikasi VPN sejak pemerintah memperkenalkan larangan iklan VPN menjelang pemilihan umum di bulan Maret lalu.

CEO dan Founder Red Shield VPN, Vladislav Zdolnikov, mengatakan dalam sebuah email bahwa Red Shield VPN, serta aplikasi VPN lainnya yang telah dihapus, seperti HideMyName dan Le VPN, "dikembangkan dan dikelola oleh orang-orang yang memiliki pemahaman mendalam tentang mekanisme penyensoran internet Rusia."

"Kami tahu bagaimana cara menghindari pembatasan ini dan terus meningkatkan layanan kami. Meskipun ada upaya bertahun-tahun untuk memblokir layanan kami, layanan kami tetap dapat diakses oleh pengguna," tulis Zdolnikov. "Ternyata Apple melakukan hal ini untuk pihak berwenang Rusia dan dengan kualitas yang lebih baik."

Konstantin Votinov, pendiri Le VPN, mengatakan kepada TechCrunch bahwa perusahaan menerima pesan dari Apple pada 4 Juli 2024, memberitahukan tentang penghapusan aplikasinya tersebut.

Dalam kasus Le VPN, menurut Votinov, Roskomnadzor menandai deskripsi aplikasi di App Store sebagai "konten yang melanggar."

"Kami menerima pemberitahuan dari [Roskomnadzor] melalui Apple setelah aplikasi kami telah dihapus, tanpa memberi kami kesempatan untuk mengatasi masalah ini. Ini tampaknya merupakan bagian dari tindakan keras yang lebih luas yang memengaruhi setidaknya 25 penyedia VPN di Rusia," kata Votinov.

Apple tidak menanggapi permintaan komentar yang dikirim oleh TechCrunch. Kedutaan Besar Rusia di Washington, D.C. juga tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait hal ini.

Baca Juga: Resmi Masuk Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasi Apple iPad Air 2024

Baca Juga: Tak Selamanya Gratis, Apple Bakal Pungut Biaya Penggunaan Fitur AI