Menggelar Metrodata Solution Day ("MSD") 2024 di Jakarta, PT Metrodata Electronics Tbk ("Metrodata") memperlihatkan kesiapannya dalam mendukung adopsi artificial intelligence (AI) di Indonesia.
Di ajang tahunan yang mengusung tema "AI Reimagined: Transforming the Future of Work", Metrodata menyoroti pentingnya teknologi AI dalam meningkatkan efisiensi dan inovasi di dunia bisnis.
“Di MSD, kami menawarkan berbagai wawasan adopsi teknologi AI yang dirancang untuk membantu bisnis berinovasi dan berkembang di era digital ini,” kata Susanto Djaja, Presiden Direktur PT Metrodata Electronics Tbk.
Susanto menjelaskan bahwa Metrodata telah menyiapkan lebih dari 120 tenaga konsultan AI yang bernaung di pilar Data & AI. Pilar ini merupakan salah satu dari Solusi 8 Pilar yang disiapkan Metrodata untuk membantu transformasi digital berbagai organisasi dan perusahaan di tanah air.
Menurut Susanto, Metrodata juga telah menyelesaikan proyek AI untuk lebih dari 100 use case di berbagai industri. Hal ini menjadi penting bagi Indonesia di mana penggunaan AI masih berada pada tahap awal adopsi.
Lebih dari 100 use case sudah diterapkan di berbagai industri. Di antaranya, menurut Susanto, sektor banking dan multifinance; consumer goods; telekomunikasi; otomotif; sektor publik; fashion; perkebunan; periklanan; dan alat berat.
Ia juga memberikan beberapa contoh penerapan AI di berbagai sektor industri tersebut. Misalnya di sektor perbankan, penggunaan AI umumnya di area rekomendasi produk, skor kredit, dan deteksi fraud.
“Contoh industri lainnya, misalnya dairy (susu) yang mempunyai banyak jenis produk. Ada fast moving item yang tidak boleh kekurangan stok, ada item yang slow moving dan diharapkan tidak terjadi kelebihan stok,” jelas Susanto.
Contoh use case lainnya adalah deteksi objek menggunakan computer vision di industri otomotif dan air mineral, yang dapat meningkatkan akurasi hingga 97%.
Metrodata juga membantu implementasi AI generatif di sektor telekomunikasi, berupa conversational agent terkait layanan human resources (HR).
“Dalam dunia yang terus berkembang, kita perlu beradaptasi dan merangkul perubahan untuk tetap relevan dan bertahan di pasar. AI bukanlah sesuatu yang harus dihindari, tetapi justru menjadi bagian integral dari strategi bisnis kita,” jelas Susanto.
Ajang Metrodata Solution Day juga menampilkan para mitra Metrodata, seperti Red Hat, Confluent, Google Cloud, AWS, Microsoft, dan Anaplan.
Kemitraan Sebagai Kunci Sukses Proyek AI
Vony Tjiu, Country Manager, Indonesia, Red Hat memaparkan dukungan yang disiapkan Red Hat bagi perusahaan yang ingin mengadopsi AI.
Vony menjelaskan bahwa Red Hat menyediakan infrastruktur yang fleksibel dan terbuka untuk mendukung pengembangan dan aplikasi AI/ML.
“Infrastruktur Red Hat dapat dijalankan di berbagai lingkungan seperti on-premises, public, hybrid, dan edge, tanpa terikat pada vendor tertentu,” ujarnya.
Red Hat juga menawarkan beberapa produk untuk mendukung aplikasi AI, seperti RHEL AI untuk menjalankan model AI di server/VM dan OpenShift AI untuk mengintegrasikan AI/ML Ops dengan DevOps.
Selanjutnya Vony juga menyinggung pandangan yang baru-baru ini disampaikan Red Hat, yaitu tentang open AI. Berangkat dari pandangan tersebut, Red Hat dan IBM meluncurkan proyek InstructLab yang membuat model AI IBM Granite menjadi open source. Proyek ini memungkinkan pengguna untuk mendownload dan melatih model AI di data center mereka sendiri, yang memberikan fleksibilitas dan keamanan bagi perusahaan yang tidak ingin menyimpan data di public cloud.
Selain itu tentunya Red Hat juga menggalang kemitraan dengan berbagai perusahaan, Salah satunya Metrodata sebagai mitra system integrator.
“Bagi Red Hat, berkolaborasi melalui ekosistem mitra kami yang kuat merupakan kunci untuk mewujudkan kesuksesan proyek-proyek AI dengan memanfaatkan open source. Kolaborasi kami dengan Metrodata akan memudahkan perusahaan-perusahaan di Indonesia memanfaatkan potensi AI,” tegas Vony Tjiu.
Peran Data Streaming untuk Kesuksesan AI
Sementara itu, penyedia platform data streaming, Confluent membahas pentingnya data sebagai fondasi AI.
Rully Moulany, Area Vice President, Asia, Confluent menjelaskan, meskipun hype tentang AI sangat besar, adopsinya belum sebanding dengan ekspektasi di pasar. AI memerlukan data yang kaya, akurat, dan real-time untuk berfungsi secara efektif.
Namun persoalannya, menurut Rully, data sering kali terkunci dalam berbagai aplikasi yang berbeda. Oleh karena itu tantangannya adalah bagaimana menarik berbagai data tersebut secara bersamaan sehingga bisa memberikan konteks dan relevansi yang tinggi ketika digunakan untuk AI.
Di sinilah peran platform data streaming, sebagai solusi yang memungkinkan pertukaran data secara real-time sehingga memberikan hasil yang relevan. “Hal ini membuat data streaming platform menjadi sesuatu yang komponen mendasar di era AI, terutama Gen AI,” ujar Rully.
Rully juga menyebut, AI tidak dapat memenuhi janji dan potensinya jika datanya tidak akurat, kontekstual, kaya, dan real-time, menjadikan platform data streaming sebagai bagian fundamental dalam penerapan AI.
“Aplikasi AI modern membutuhkan data dari berbagai sumber untuk disatukan dengan mulus demi mendapatkan wawasan yang dapat ditindaklanjuti yang mendorong inovasi dan efisiensi operasional. Platform data streaming Confluent membantu memenuhi kebutuhan ini dengan menyediakan aliran data real-time yang kontekstual, dapat dipercaya dan dalam format yang tepat untuk digunakan dalam aplikasi AI,” ucapnya.
Rully menyampaikan kebanggaannya dapat bermitra dengan Metrodata untuk membantu mewujudkan masa depan AI dan membuka potensi penuh dari AI untuk bisnis di Indonesia.
Penawaran Para Mitra
"Melalui MSD, Microsoft dan Metrodata berupaya membantu organisasi untuk merumuskan visi dan rencana penerapan AI, dengan merealisasikan empat peluang transformasi AI. Mulai dari memperkaya pengalaman karyawan, merevolusi hubungan pelanggan, menata ulang proses bisnis, hingga menyederhanakan kurva untuk berinovasi. Semua ini kami hadirkan melalui inisiatif Mitra Integrasi Informatika - Artificial Intelligence (MIAI) yang telah MII luncurkan sejak Maret lalu,” ujar Gerald Leo, Partner Development Director Microsoft ASEAN.
“Momen yang ditunggu-tunggu telah tiba untuk AI generatif dalam perusahaan, dan kami melihat semakin banyak pelanggan yang bergerak dari tahap eksperimen ke produksi hingga produksi skala besar. Bersama dengan para pemimpin industri seperti Metrodata, Google Cloud bekerja dengan organisasi dari berbagai ukuran untuk membantu mereka berinovasi dengan kekuatan AI, secara aman dan bertanggung jawab, sehingga mereka dapat membuka peluang untuk pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.” Fanly Tanto, Country Director, Indonesia, Google Cloud.
“Analitik prediktif, serta AI generatif, membuka cakrawala baru untuk inovasi bisnis, mulai dari mengotomatisasi tugas-tugas rutin hingga menciptakan antarmuka percakapan. Di Anaplan, kami telah berada di garis depan evolusi teknologi ini, memungkinkan perusahaan untuk sepenuhnya memaksimalkan nilai data mereka.” Magdalena Hendrata, Area Vice President, Asia, Anaplan.