Find Us On Social Media :

AI Generatif Makin Populer, Ini Contoh Implementasinya di Tiket.com

By Rafki Fachrizal, Kamis, 29 Agustus 2024 | 11:45 WIB

Irvan Bastian Arief, VP of Data Science di Tiket.com saat menjelaskan implementasi AI generatif di Tiket.com dalam acara ‘InfoKomputer Innovate: Membangun GenAI Sesuai Kebutuhan Industri’.

Di era digital saat ini, teknologi AI (artificial intelligence) semakin menjadi tulang punggung inovasi dan efisiensi di perusahaan/organisasi.

Salah satu tren terbaru yang menarik perhatian adalah adopsi AI generatif, salah satu cabang dari AI yang mampu menciptakan konten baru yang kreatif dan relevan berdasarkan data yang ada.

AI generatif sendiri menawarkan peluang besar bagi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi, inovasi, dan pengalaman pelanggan.

Menurut penelitian yang dilakukan McKinsey, sepertiga perusahaan saat ini sudah menggunakan AI generatif secara rutin dalam setidaknya satu fungsi bisnis.

Sementara, Gartner memproyeksikan lebih dari 80% perusahaan bakal menggunakan aplikasi AI generatif atau menggunakan API (application programming interface) AI generatif pada tahun 2026.

Di tanah air sendiri, sudah mulai banyak perusahaan yang mengimplementasikan AI generatif dalam mendukung bisnisnya. Salah satunya adalah Tiket.com.

Sebagai salah satu perusahaan OTA (online travel agent) terkemuka, Tiket.com menyediakan beragam layanan mulai dari pembelian tiket pesawat, bus, kapal feri, kereta api, konser, atraksi, transportasi bandara, dan lainnya.

Pengguna beragam layanan Tiket.com tersebut pun tidak sedikit. Tercatat, kini Tiket.com telah memiliki 30 juta pelanggan.

Terkait AI, dalam acara InfoKomputer Innovate bertajuk ‘Membangun GenAI Sesuai Kebutuhan Industri’ yang baru-baru ini diadakan, Irvan Bastian Arief, VP of Data Science di Tiket.com mengatakan bahwa Tiket.com sudah memanfaatkan AI generatif sejak beberapa tahun lalu.

“Tiket.com itu sudah pakai AI, (termasuk) AI generatif itu sudah beberapa tahun yang lalu. Sudah lima tahun ada gitu. Jadi kita sudah mulai even before Covid-19. Kita improve terus, one by one. Ada AI generatif dan lain-lain,” jelas Irvan.

Salah satu penerapan AI generatif di Tiket.com yakni untuk menyeleksi foto-foto hotel mitra. Foto-foto tersebut nantinya yang akan ditampilkan di profil hotel sehingga dapat dilihat pelanggan untuk pertimbangan saat ingin memesan kamar hotel di Tiket.com

Saat ini, Irvan menuturkan ada lebih dari 5 juta hotel yang ada platform Tiket.com. “Tiap hotel ngasih foto itu ada yang 100, ada yang 1.000. 1.000 x 5 juta = 5 miliar. 5 miliar foto kalau orang lihat satu-satu, iya nggak mungkin ‘kan. Kalau ada foto yang tidak senonoh, ‘kan gak mungkin (ditampilkan). Atau ada foto yang salah, misalnya foto bathroom tapi jadi lobby. ‘Kan nggak mungkin ditaruh foto bathroom semua di Tiket.com. Harus ada mana yang lobby, mana yang bedroom, mana yang bathroom,” papar pria yang baru saja mendapatkan penghargaan World CIO 200 itu.

“Dengan AI generatif, dengan satu klik semuanya udah langsung rapi jadi satu. Yang (foto) lobby ngumpul ke lobby, yang bathroom ngumpul ke bathroom. AI generatif bisa ngelihat langsung dan langsung mengkelompokan satu-satu. Semuanya langsung automation. That's the value of AI and generative AI,” tambahnya.

AI generatif juga digunakan untuk hal lain di Tiket.com, misalnya untuk melakukan sentiment analysis.

Misalnya ada review hotel dari pelanggan yang mengatakan hospitality-nya bagus, makanannya enak, tempatnya bersih, dan sekuritinya bagus. Dari review seperti itu, AI generatif bisa memprediksi bahwa sentimennya positif.

“Kalau family room-nya kotor, air conditioner-nya nggak berfungsi, dan handuknya bau. Sentimennya AI generatif juga bisa tahu, itu negatif. Jadi semua sentimen bisa ketahuan dengan AI generatif,” cetus Irvan.

Dari review para pelanggan tersebut juga dapat melakukan summarize. Misalnya, kebersihannya nilainya berapa, fasilitasnya nilainya berapa, lokasinya nilainya berapa. Dari review yang positif dan negatif tersebut nantinya dapat diubah menjadi angka.

“Review pelanggan yang tidak berupa angka, tidak kuantitatif. kita buat jadi kuantitatif. Jadi, reviewnya sudah di-summarize. Nantinya, dapat memberikan saran ‘kalau kalian suka yang bersih, pergi ke hotel ini; kalau kalian suka yang pelayanannya bagus, pergi ke hotel ini; dan lain-lain.’ Ini semua the power of Gen AI,” ungkap pria yang pernah bekerja di Taiwan dan Australia itu.

Selain dua contoh di atas, Irvan juga mencontohkan bahwa AI generatif dimanfaatkan Tiket.com untuk membantu dalam tim coding atau pemrograman.

“AI generatif juga bantu kita dari sisi coding. Karena sekarang kita ingin coding-nya sudah di automate oleh AI generatif. Kita pun bisa tahu sebuah coding ada bug di mana, sebuah coding bisa dijelasin itu buat ngapain, itu semua bisa dilakukan dengan AI generatif,” paparnya.

Lalu, sama seperti banyak perusahaan lainnya, Tiket.com turut memakai AI generatif untuk mendukung customer service, termasuk dengan chatbot.

“Itu hal yang mungkin sudah lumrah dan sudah wajar dilakukan (perusahaan). Tapi saya ingin memberikan pandangan atau arah yang lain-lain bahwa AI generatif itu lebih dari sekedar chatbot dan customer service. Karena ada banyak value yang AI generatif bisa lakukan seperti bisa men-support orang, support karyawan, support profesional. Kita bisa melakukan banyak hal,” pungkas Irvan.

Implementasi AI generatif di Tiket.com merupakan salah satu presentasi yang dipaparkan dalam acara 'InfoKomputer Innovate: Membangun GenAI Sesuai Kebutuhan Industri'.

Acara yang digelar pada tanggal 27 Agustus 2024 lalu di Hotel Fairmont Jakarta ini didukung oleh PT Multipolar Technology Tbk dan IBM Indonesia.

Baca Juga: IBM Watsonx Bantu Dua Startup Indonesia Kembangkan Solusi Generative AI

Baca Juga: Multipolar Technology Ungkap Cara Cepat Inovasi Digital Perbankan