"Pengadopsian OpenShift telah mendorong pergeseran di Gudang Garam untuk meningkatkan kelincahan, fleksibilitas, produktivitas, dan efisiensi dalam pengembangan aplikasi guna mendukung kebutuhan bisnis, memfasilitasi koordinasi yang lancar, dan mempercepat waktu ke pasar. Pilihan strategis ini meletakkan fondasi untuk perubahan transformatif digital, meningkatkan proses pengembangan aplikasi, ketahanan, efisiensi operasional, dan produktivitas pengembang yang mendorong kami menuju pertumbuhan dan daya saing yang berkelanjutan di industri masing-masing,” jelas Mahendra Ekaputra, Head of Business Solutions, Infrastructure Services, Gudang Garam.
Mengusung tema “Unlock What's Next,” Red Hat APAC Innovation Awards 2024 memberikan penghargaan kepada 31 pemenang dari 11 negara.
Ada lima kategori utama dalam penghargaan ini, yaitu Digital Transformation, Hybrid Cloud Infrastructure, Cloud-Native Development, Automation, dan Resilience.
Kelima kategori ini, menurut Red Hat mencerminkan area-area yang dapat memberdayakan perusahaan dalam mengatasi tantangan bisnis yang dihadapi saat ini.
Penentuan area itu tak lepas dari temuan Red Hat dalam Red Hat 2024 Global Tech Trends, bahwa prioritas utama pendanaan bagi bisnis di seluruh wilayah APAC adalah membangun aplikasi cloud-native, meningkatkan pengalaman pengguna digital, dan mempercepat pengiriman aplikasi/layanan.
“Open source tetap menjadi kunci untuk membantu perusahaan menemukan apa yang akan datang selanjutnya dan membuka jalan menuju kesuksesan dengan tools dan keahlian yang tepat,” tutup Marjet Andriesse, Senior Vice President dan General Manager, APJC, Red Hat.
Baca juga: Super Apps Wondr by BNI, Bukti Kerja Kolaboratif Talenta Digital Lokal
Baca juga: Ini Alasan Red Hat Sarankan Pendekatan Hybrid untuk Pengembangan AI