Find Us On Social Media :

Hello Sehat Ungkap Cara Pemanfaatan AI dalam Layanan Kesehatan Modern

By Liana Threestayanti, Senin, 30 September 2024 | 13:00 WIB

Hello Sehat menyoroti tiga hal penting terkait layanan kesehatan di masa depan: pemanfaatan teknologi AI, kolaborasi lintas industri, dan peran dokter influencer. (Foto ki-ka: Sudesh Kumar, COO, Hello Health Group; Hien Lane, EVP, Commercial & Growth Hello Health Group; Nathalie Anzalna, Country Manager Hello Sehat; dr. Grace Joselini Corlesa, MMRs., Sp.KO, Spesialis Kedokteran Olahraga; dan Charles Toomey, Executive Chairman & CEO Hello Health Group.

Hello Sehat, bagian dari Hello Health Group, salah satu platform kesehatan digital di Indonesia, menyoroti  tiga hal penting terkait layanan kesehatan di masa depan: pemanfaatan teknologi artificial intelligence (AI), kolaborasi lintas industri, dan peran dokter influencer.

Dalam hal pemanfaatan AI, Sudesh Kumar, Chief Operating Officer, Hello Health Group menegaskan pentingnya teknologi kecerdasan buatan dalam dunia kesehatan. Menurutnya, AI bukan hanya untuk chatbot atau personalisasi konten, tetapi juga mencakup personalisasi pengobatan, penemuan obat, hingga mendukung kesehatan mental.

Di acara berjudul "Digital Health – The Changing Rules of Engagement” yang diselenggarakan Hello Sehat di Jakarta beberapa waktu lalu, Sudesh juga memaparkan hasil survei Hello Sehat. Menurut survei ini, 60% responden meyakini peran AI dalam mengatasi masalah kesehatan. Sementara penggunaan AI yang paling diharapkan meliputi deteksi dini penyakit (66%), konsultasi virtual (55%), dan rekomendasi personal (54%).

Di sisi lain, survei tersebut menemukan bahwa 38% percaya pada teknologi ini dan 65% menyatakan, AI tidak akan bisa menggantikan peran dokter manusia. Hal ini, menurut Sudesh, menunjukkan bahwa untuk kondisi-kondisi kesehatan tertentu masih dibutuhkan sentuhan manusia.

Selanjutnya, Sudesh Kumar menjelaskan bagaimana Hello Sehat memanfaatkan kekuatan transformatif kecerdasan buatan (AI). Disesuaikan dengan perjalanan pengguna mulai dari proses awareness hingga konversi dan retensi, Hello Sehat menggunakan AI dalam proses produksi konten, moderasi komunitas, dan edukasi. 

Untuk mempercepat pembuatan konten, Hello Sehat memanfaatkan model AI generatif khusus. AI secara otomatis menghasilkan konten dari ribuan sumber yang valid. Konten yang dihasilkan tetap diverifikasi oleh dokter dan disunting oleh editor guna memastikan akurasi. Pendekatan ini meningkatkan efisiensi operasional dan mempercepat proses produksi.

Dalam moderasi komunitas terdiri atas 1,5 juta anggota ini, AI generatif digunakan untuk mempercepat respon. Sudesh menjelaskan, Hello Sehat mengintegrasikan AI untuk memberikan jawaban cepat berdasarkan data dari 100 ribu pustaka konten yang valid. Dokter kemudian dapat menambahkan komentar atau mengesahkan jawaban AI. Penerapan AI ini meningkatkan keterlibatan dan retensi komunitas secara signifikan.

Hello Sehat juga menggunakan chatbot AI untuk menjawab pertanyaan seputar alergi kalsium dan protein. Chatbot memberikan jawaban terperinci lengkap dengan sumber referensi, membantu pengguna mendapatkan informasi kesehatan yang cepat dan tepercaya.

“Pelajaran yang kami peroleh di sini adalah bahwa kecepatan sangat penting dalam layanan kesehatan, dan ketika masalah kecepatan teratasi, keterlibatan dan retensi pun akan meningkat,” tegas Sudesh Kumar.

Kolaborasi di Dunia Kesehatan Digital 

Hal lain yang dibahas di acara "Digital Health – The Changing Rules of Engagement,” adalah pentingnya kolaborasi dalam upaya peningkatan layanan kesehatan dengan memanfaatkan platform digital. 

Hien Lane, EVP Hello Health Group, menjelaskan bahwa orang tua modern yang sibuk semakin menginginkan konten kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan bantuan teknologi digital dan media sosial, merek kesehatan kini dapat memberikan pengalaman yang lebih personal dan relevan bagi konsumen. 

“Dengan teknologi digital seperti AI dan media sosial, brand bisa memberikan pengalaman yang lebih personal dan interaktif bagi mereka yang menjalani hidup sehat,” ujar Hien Lane.

Salah satu kolaborasi sukses yang dilakukan Hello Sehat adalah dalam kampanye kewaspadaan risiko kanker serviks yang mengarahkan perempuan Indonesia pada informasi kesehatan yang tepat sesuai usia.

Pengaruh Dokter Influencer 

Dokter influencer juga memainkan peran penting dalam menjembatani penyedia layanan kesehatan dengan masyarakat. Menurut survei APJII, terdapat 212,9 juta pengguna internet di Indonesia pada tahun 2024, dan topik kesehatan menjadi salah satu yang paling dicari oleh pengguna. 

Namun, masih ada tantangan besar berupa misinformasi, di mana 13% dari hoaks yang beredar terkait dengan topik kesehatan. Untuk itu, Hello Sehat bekerja sama dengan tenaga medis dan dokter influencer untuk memastikan informasi yang disajikan di platform mereka kredibel dan akurat.

“Kami bekerja sama dengan tenaga medis untuk memastikan bahwa informasi yang kami sediakan dapat dipercaya dan akurat, baik melalui platform kami maupun melalui media sosial dengan bermitra dengan dokter influencer,” jelas Nathalie Anzalna, Country Manager Hello Sehat. 

Sementara itu, dr. Grace Joselini Corlesa, Spesialis Kedokteran Olahraga yang juga seorang Health Influencer memaparkan tentang perkembangan influencer kesehatan di Indonesia. Dengan jutaan orang Indonesia yang beralih ke media sosial untuk mencari saran kesehatan, para influencer ini menjadi jembatan antara tenaga medis dan publik, meningkatkan kepercayaan serta akses terhadap informasi kesehatan yang kredibel. 

Baca juga: Doktor ITS Pakai AI Kembangkan Metode Pengenalan Aktivitas Manusia