Find Us On Social Media :

Begini Cara IBM Power Dukung Modernisasi Aplikasi yang Lebih Efisien

By Liana Threestayanti, Senin, 30 September 2024 | 19:30 WIB

Di era transformasi digital yang semakin cepat, modernisasi aplikasi adalah salah kunci bagi perusahaan untuk bersaing dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Salah satu solusi yang dapat mendukung proses ini adalah teknologi IBM Power. (Foto: Naldi Attamimi, Partner Technical Specialist for IBM Power, IBM Indonesia)

Gabungkan Kekuatan Red Hat OpenShift & IBM Power

Berdasarkan survei IDC dan Forrester, pengguna Red Hat OpenShift mendapatkan pengembalian investasi (ROI) sebesar 168% dalam 3 tahun dibandingkan saat masih menggunakan aplikasi monolitik. 

“Mengapa? Salah satu faktornya adalah siklus pengembangan yang lebih singkat karena bisa dijalankan secara paralel. Aplikasi, produk, layanan yang dihasilkan bisa lebih cepat dibanding kalau misalnya harus menunggu pembuatan aplikasi yang panjang atau yang dilakukan secara parsial,” jelas Naldi Attamimi.

Dari perspektif IBM, menurut Naldi, penggunaan IBM Power bersama Red Hat OpenShift menghasilkan pengurangan biaya hardware hingga 44%, peningkatan kinerja workload 2-10 kali lebih cepat, serta pengurangan biaya lisensi karena kebutuhan node atau infrastruktur yang lebih sedikit dibandingkan misalnya dengan platform x86.

Bagaimana IBM Power dapat memberikan kinerja, efisiensi, dan biaya yang lebih baik dalam menjalankan Red Hat OpenShift? Ada beberapa hal yang disampaikan oleh Naldi Attamimi di acara InfoKomputer Innovate.

Pertama adalah kinerja prosesor. IBM Power ditenagai oleh prosesor Power yang memiliki keunggulan hyper-threading hingga 8 lajur sehingga memberikan throughput yang lebih tinggi untuk komputasi OpenShift, dan pada gilirannya meningkatkan performa hingga 4 kali lipat.

Node di server IBM Power juga dirancang untuk memaksimalkan efisiensi sumber daya, termasuk CPU, memori, dan I/O. Node ini dapat menangani beban kerja berat dengan lebih sedikit perangkat keras dibandingkan platform lain seperti x86, sehingga mengurangi biaya dan konsumsi energi.

“Dan ini mungkin salah satu poin yang kurang atau belum terlalu dieksplorasi, belum terlalu dilihat oleh banyak perusahaan di Indonesia, yaitu carbon footprint,” kata Naldi.   

Selain itu, IBM Power juga membekal bandwidth besar dan dukungan virtualisasi bawaan (PowerVM), yang mengurangi latensi dan meningkatkan throughput, serta memungkinkan aplikasi berjalan lebih optimal dalam satu server.

Naldi juga mengungkapkan bahwa server Power menjamin utilisasi hingga 80% karena efisiensi virtualisasi pada level firmware. Dengan cara ini, overhead atau beban tambahan yang terjadi saat menjalankan virtualisasi menjadi lebih kecil dibandingkan ketika virtualisasi berjalan di lapisan perangkat lunak.

Uji Benchmark Buktikan Efisiensi, Performa, dan Ketersediaan Tinggi

Selanjutnya Naldi juga membeberkan tes benchmark yang  menunjukkan bahwa mesin Power menghasilkan TPS (Transaction per Second) yang lebih tinggi dengan jumlah core lebih sedikit dibandingkan platform lainnya.