Find Us On Social Media :

Akuisisi Perusahaan Berbasis Teknologi di Sepanjang Tahun 2017

By Dayu Akbar, Jumat, 11 Mei 2018 | 08:00 WIB

Banyak pertimbangan maupun alasan bagi suatu perusahaan untuk mengakuisisi perusahaan lain. Namun secara garis besar, akuisisi dilakukan sebagai salah satu strategi guna menghadapi persaingan yang makin ketat. Hal ini pula yang mendasari perusahaan-perusahaan besar berbasis teknologi melakukan strategi akuisisi. Perkembangan dan perubahan yang makin cepat tidak hanya mesti diimbangi dengan strategi jitu, tetapi juga kejelian melihat peluang yang terkadang tidak dilihat oleh pesaingnya.

Apple – RealFace

Pada bulan Februari 2017, Apple telah membeli perusahaan startup asal Israel, RealFace, yang bergerak di bidang keamanan cyber dan machine learning di bidang teknologi pengenal wajah. Di antara hasil pengembangan RealFace adalah aplikasi Pickeez berbasis teknologi image recognition yang secara otomatis memilih foto terbaik dari berbagai layanan media sosial.

RealFace yang berbasis di Tel Aviv dan didirikan pada 2014 itu diakuisisi Apple dengan mahar lebih kurang 2 juta dolar AS. Saat itu, Apple memang hendak membenamkan teknologi pengenalan wajah pada iPhone generasi berikutnya. Ini terbukti dengan disematkannya teknologi tersebut pada iPhone teranyar mereka yaitu iPhone X.

Samsung – Harman

Bulan November 2016, Samsung mengumumkan akan mengakuisisi Harman International Industries, produsen perangkat audio visual otomotif yang juga merupakan perusahaan induk dari merek Harman Kardon, Infinity, JBL, Lexicon, dan Mark Levinson. Belum lagi termasuk memegang lisensi merek Bowers & Wilkins dan Bang & Olufsen.

Setelah melalui tahapan panjang, akhirnya proses akuisisi rampung pada Maret 2017 dengan nilai mahar sebesar US$ 8 miliar atau sekitar Rp 107 triliun. Ini merupakan akuisis terbesar yang pernah dilakukan Samsung dan merupakan salah satu langkah guna masuk lebih jauh ke dalam industri sistem otomotif, hiburan, serta solusi Internet of Things yang dimiliki Harman.

Apple – SensoMotoric Instruments

Ingin fokus kembangkan teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR), Apple mengakuisisi SensoMotoric Instruments (SMI), perusahaan teknologi asal Jerman yang bergerak di bidang pengembangan eye tracking. Apple sendiri tidak memberikan informasi secara rinci mengenai proses akuisisi beserta total uang yang digelontorkannya. Nantinya, Apple akan lebih fokus untuk menggarap software, sementara SensoMotoric Instruments bakal lebih banyak mengembangkan hardware. Selain itu, bisa jadi Apple tidak ingin ketinggalan dengan pesain terdekatnya, Google, yang sebelumnya telah mengakuisisi startup eye tracking Eyefluence pada tahun 2016.