Find Us On Social Media :

Akuisisi Perusahaan Berbasis Teknologi di Sepanjang Tahun 2017

By Dayu Akbar, Jumat, 11 Mei 2018 | 08:00 WIB

Facebook – Fayteq

Kabar Facebook mengakuisisi Fayteq pertama kali bocor saat media Jerman memberitakan kabar ini di bulan Agustus 2017 lalu. Meski telah melakukan konfirmasi kebenaran akuisisi ini, tapi entah mengapa, Facebook terkesan merahasiakan nilai akuisisi yang ditawarkan ke Fayteq.

Fayteq yang bermarkas di Jerman merupakan perusahaan rintisan yang hanya memiliki 10 karyawan. Sebelumnya, Fayteq telah mengembangkan perangkat lunak plugin untuk aplikasi video editing, Adobe After Effects, yang berfungsi melacak obyek dalam video dan memanipulasinya dengan menambah atau mengurangi obyek yang ada di suatu video. Banyak pengamat yang memperkirakan bahwa Facebook bakal membenamkan teknologi yang dimiliki Fayteq untuk menambahkan fitur efek live video ke Facebook Live.

Western Digital - Tegile Systems

Bisa dibilang 2017 merupakan tahun yang sibuk bagi Western Digital (WD) dengan kembali membuat keputusan mengakuisisi salah satu perusahaan penyimpanan flash dan memori yaitu Tegile Systems (Tegile). Padahal sebelumnya di bulan yang sama yaitu September, WD telah mengakuisisi Sandisk dan juga Upthere yang merupakan perusahaan penyedia layanan cloud.

Upaya ini dilakukan WD dalam rangka memperkuat posisi kepemimpinan mereka dalam penyimpanan berbasis enterprise dan cloud. Tegile sendiri merupakan perusahaan yang telah bergelut di bidang penyimpanan flash sejak 2012. Dengan arsitektur IntelliFlashTM miliknya, Tegile telah menciptakan sebuah platform penyimpanan lengkap yang menawarkan penyimpanan dengan kecepatan memori flash.

Google – HTC

Pada bulan September 2017, Alphabet, Inc yang merupakan perusahaan induk Google, mengumumkan telah mengakuisisi perusahaan teknologi asal Taiwan, HTC. HTC sendiri adalah mitra lama Google dalam memproduksi smartphone miliknya dan terakhir memproduksi Pixel. Namun Google hanya mengakuisisi sebagian divisi smartphone sehingga divisi yang tidak dicaplok Google akan terus berada di bawah naungan perusahaan HTC.

Nilai akuisisi ini mencapai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun. Akuisisi ini salah satu wujud komitmen Google terhadap bisnis smartphone dan investasi keseluruhan dalam perangkat keras mereka, seperti Google Pixel, Google Home, Google Daydream, serta Chromecast Ultra.