Seiring dengan banyaknya media daring yang bermunculan, lahir berbagai macam aplikasi pengelola konten yang disebut dengan CMS (Content Management System).
Aplikasi CMS yang cukup populer di antaranya adalah WordPress, Joomla, Drupal, Movable Type, dan Blogspot. Dari nama-nama yang disebutkan itu, WordPress menang telak dari sisi persentase pangsa pasar. Per 12 November 2017, WordPress menguasai 59,8% pangsa pasar, jauh di atas Joomla dan Drupal di peringkat kedua dan ketiga dengan 6,6% dan 4,7%.
Mengapa WordPress begitu disukai sehingga bisa memenangkan persaingan dengan CMS lain begitu telaknya? Berikut beberapa alasannya.
1. Open Source
Sifat open source WordPress sejatinya bukanlah hal yang sangat istimewa karena hampir semua CMS yang tersedia juga hadir dengan lisensi open source. Namun tentu saja alasan pertama ini mendasari beberapa alasan-alasan berikutnya karena tanpa adanya kode sumber yang bisa diakses, tidak akan ada berbagai fitur tambahan yang bisa dibangun sesuai dengan kebutuhan.
Sisi lain yang seringkali datang bersamaan dengan open source adalah gratis. WordPress juga bisa diperoleh dengan gratis. Walaupun harus dipahami bahwa gratis di sini tidak selalu berarti pengguna sama sekali tidak mengeluarkan uang karena kadang ada biaya-biaya tertentu di sana sini, misalnya biaya bandwidth yang dibutuhkan untuk mengunduh WordPress.
2. Mudah Digunakan
WordPress merupakan CMS yang memiliki antarmuka yang intuitif. Saat pertama kali menggunakannya pun, pengguna dengan intuisinya bisa dengan mudah meraba apa fungsi dari setiap kontrol yang tersedia pada WordPress. Itu berarti, jika pengguna memang berniat untuk fokus hanya pada konten, dalam hitungan menit dia sudah bisa menerbitkan kontennya menggunakan WordPress.
Jika sudah bicara soal optimasi web, memang pengguna harus mempelajarinya lebih lanjut. Namun dengan menggunakan WordPress, dijamin hal-hal di luar konten tidak akan terlalu memusingkan penggunanya.
3. Optimasi untuk Penggunaan Mobile
Dewasa ini, pengunjung yang datang ke suatu situs kebanyakan datang dari pengguna ponsel atau komputer tablet alias pengguna mobile. Tentu saja porsi terbesar dari “pelanggan” ini tidak bisa diabaikan, justru harus diutamakan.
Dengan menggunakan WordPress, pengguna tak perlu lagi khawatir apakah situs atau blognya bisa dibuka dengan mudah melalui perangkat mobile. WordPress sudah dioptimasi untuk itu.
4. Tersedia Banyak Theme
Konten adalah raja, istilah itu pasti sering didengar oleh para pembuat atau pengisi konten. Hal tersebut menunjukkan bahwa konten merupakan hal terpenting dalam sebuah media, tak terkecuali media daring. Namun tidak ada salahnya kalau selain konten yang bagus, sebuah situs memiliki desain yang menarik sehingga orang lebih betah lagi untuk membaca isinya.
Desain standar yang dimiliki oleh WordPress sudah cukup baik, tetapi bila pengguna ingin lebih mempercantik desain media daringnya, tersedia begitu banyak theme atau tema desain yang bisa digunakan. Proses penggantian tema desain ini seolah seperti proses berganti pakaian saja.
Begitu banyaknya tema desain yang tersedia ini tentu tidak mudah dicapai apabila WordPress tidak bersifat open source. Bahkan pengguna juga bisa membuat sendiri tema desain WordPress tersebut.
5. Dukungan Multimedia
Selain dapat dipercantik tampilannya dengan tema desain, WordPress juga bisa diperkaya dengan multimedia seperti gambar, audio, dan video. WordPress menyediakan fitur Media Library yang dapat menangani berbagai format berkas multimedia dengan baik.
Bahkan untuk menyisipkan video YouTube ke dalam konten, pengguna tinggal menyalin URL video YouTube ke dalam penyunting teks. WordPress akan otomatis menautkan video YouTube bersangkutan ke dalam tulisan.
6. Tersedia Banyak Plugin
WordPress merupakan platform pengelola konten media daring yang bersifat umum. Apabila ada penggunanya yang memiliki kebutuhan khusus, belum tentu WordPress menyediakan fasilitasnya.
Contoh paling mudah adalah toko online. Tentu saja fasilitas toko online tidak tersedia pada WordPress standar. Dibutuhkan sebuah penambahan fungsi yang dapat membuat WordPress menampilkan bentuk seperti toko alih-alih sekadar berisi artikel biasa.
Untungnya tersedia plugin e-commerce yang bisa memperluas fungsi WordPress sehingga pengguna bisa membangun toko online menggunakan WordPress. Sama seperti halnya tema desain, plugin juga tidak dapat dibuat seandainya WordPress tidak open source.
7. Siap SEO
SEO (Search Engine Optimization) merupakan teknik yang memungkinkan sebuah media daring ditemukan di halaman awal (bila perlu halaman pertama, paling atas pula). Salah satu faktor yang cukup penting agar sebuah situs memiliki SEO yang baik adalah struktur web yang mengikuti pola tertentu.
WordPress telah disiapkan agar memiliki standar SEO yang baik. Bahkan Matt Cutts, salah seorang teknisi senior Google yang mengurusi masalah SEO (sekarang beliau sudah pindah, bekerja di United States Digital Services) juga mengakui bahwa dengan menggunakan WordPress, pengguna secara otomatis telah membereskan berbagai masalah SEO.
8. Update Berkala
Pengembang WordPress adalah pengembang yang aktif dan sering memberikan update terhadap WordPress. Update tersebut umumnya dilakukan untuk menambal lubang keamanan, memperbaiki bug, menambah fitur baru, dan lain-lain.
Hal ini tentu menambah rasa aman dan nyaman pengguna. Pengguna merasa terjamin karena terus didukung oleh pengembangnya.
9. Memiliki Komunitas Yang Luas
Selain dukungan yang berasal dari pengembang, WordPress juga memiliki komunitas pengguna yang luas. Komunitas ini juga dalam kasus tertentu bisa memberikan dukungan teknis serta sering berbagi tip dan trik. Ada kalanya, pengguna yang menghadapi masalah-masalah tertentu pada WordPress malahan berhasil mendapatkan solusi ketika memaparkan masalahnya ke forum komunitas ini.
10. Instalasi Mudah
Di manapun pengguna hendak melakukan instalasi WordPress, entah di komputer pribadi maupun di server hosting, WordPress menyediakan cara instalasi yang mudah. Bahkan pada berbagai server hosting tersedia aplikasi khusus untuk melakukan instalasi CMS dan bisa dipastikan pasti ada WordPress di sana. (Yahya Kurniawan)