Nutanix sebagai pemimpin di bidang komputasi enterprise cloud memperkenalkan platform Nutanix Enterprise Cloud OS yang menghadirkan skalabilitas dan pengelolaan IT yang efisien untuk mengimbangi pesatnya perkembangan bisnis.
Andreas Kagawa (Country Manager Nutanix Indonesia) mengatakan Nutanix melihat saat ini tren cloud computing terbagi tiga jenis yaitu Public Cloud, Private Cloud, dan Distributed Cloud, menyusul populernya tren IoT dan ROBO (Remote Office/Branch Office) yang membutuhkan keuntungan cloud.
"Distributed Cloud memiliki prospek yang besar di masa depan karena dunia teknologi sudah memasuki tren IoT. Dengan Distributed Cloud, perusahaan bisa menaruh server kecil di atas kapal tangker, pusat penambangan dan daerah terpencil lainnya untuk saling terhubung satu sama lain," katanya di Jakarta (11/7).
Andreas mengatakan para kepala CIO perusahaan menginginkan beban kerja jenis Elastik (naik-turun) dan Predictable (bisa diperkirakan) bisa ditangani secara mudah.
"Saat ini perusahaan dituntut untuk lebih hemat biaya melalui penggunaan skema pay-as-you-grow, sehingga tidak lagi harus memboroskan anggaran untuk OPEX/perawatan, maupun juga menginvestasikan CAPEX yang besar di awal," ucapnya.
Nutanix mampu menjawab kebutuhan CIO masa kini yaitu:
1. Bagaimana membuat aplikasi dan data portabel, bisa berpindah antar cloud dengan lebih mudah dan walaupun ditempatkan di private cloud, masih bisa menikmati keuntungan yang ditawarkan oleh public cloud
2. Bagaimana mempermudah pengelolaan dari satu tempat yang sentral, tidak harus mengirim teknisi berbeda-beda ke tempat-tempat jauh karena biaya operasionalnya akan mahal
3. Bagaimana membuat perencanaan dan pembiayaan sistem data center lebih terukur dan efisien
Kunci Sukses Tokopedia
Salah satu klien Nutanix untuk Enterprise Cloud adalah Tokopedia
Awalnya, Tokopedia menjalankan sistem IT legacy yang kompleks dengan beragam sistem enterprise lainnya, termasuk sebuah online web server yang menjalankan bisnis e-commerce mereka dan MySQL untuk pengelolaan database.
Seiring waktu dan laju pertumbuhan bisnis, sistem tradisional tersebut menjadi lebih kompleks untuk dikelola. Tokopedia pun beralih ke Nutanix pada bulan Juli 2016 untuk mengatasi tantangan tersebut.
Solusi yang diterapkan termasuk Citrix’s Virtual Desktop Infrastructure (VDI) on Nutanix, dan beragam aplikasi enterprise seperti MySQL serta Nutanix AHV Hypervisor untuk menjalankan aplikasi inti yaitu platform e-commerce Tokopedia.
Andreas mengatakan solusi Nutanix membuat ruangan lebih lega karena mampu memotong jumlah server dari awalnya 25 server menjadi 3 server Nutanix dengan konsumsi daya yang lima kali lebih hemat.
"Semudah plug and play dan hanya memakan waktu tiga hari, Tokopedia merasakan berbagai manfaat nyata dari solusi Nutanix," pungkasnya.
Sebelumnya, Nutanix mempelopori teknologi HyperConverged Infrastructure (HCI) untuk menyederhanakan sebuah data center. Bahkan, Gartner merilis Magic Quadrant untuk HCI dan menempatkan Nutanix di kuadran sebagai leader/pemimpin pada 2018
Solusi HCI Nutanix memungkinkan sebuah data center hanya memiliki rack server yang terbatas atau sekitar 2 atau 3 appliances saja sehingga menghemat tempat, daya listrik dan sistem pendinginan secara signifikan.