Ketika mereka melihat ada jajak pendapat Twitter, mereka akan mengerahkan akun-akun yang diternakkan ini untuk melalukan pilihan pada target.
"Masa kritikal untuk menyerang adalah menjelang voting berakhir. Robot ini akan dikerahkan dengan sisa kekuatan yang ada untuk memenangkan voting," pungkasnya.
Ismail mengatakan kubu yang tidak siap mengantisipasi serangan bot dan hanya mengandalkan user natural akan kalah dalam perolehan suara karena user natural tak bisa ngejar dalam waktu beberapa menit.
"Mengikuti keluangan waktu user. Tapi kalau pakai robot, bisa sangat cepat" tandasnya