Pada Mei 2015, Daniel Zhang menggantikan Jonathan Lu sebagai CEO Alibaba Group yang gagal memimpin perusahaan lantaran pendapatan Alibaba turun sebesar 49 persen pada awal 2015.
Jack Ma menyanjung Zhang yang memiliki kepercayaan dari seluruh tim manajemen dan tidak ada orang yang lebih baik untuk memimpin Alibaba Group. "Sejak Zhang sebagai chief executive, pertumbuhan Alibaba sangat konsisten selama 13 kuartal berturut-turut," ungkap Ma dalam sebuah surat kepada staf.
Baca Juga : Kisah Pendiri Whatsapp yang Kini Makan Gaji Buta dari Facebook
Zhang mempelopori strategi seluler perusahaan pertama untuk platform e-commerce, mengawasi akuisisi perusahaan bernilai jutaan dolar seperti Youku Tudou, dan sekarang berfokus pada perluasan strategi Ritel Baru perusahaan yang menggabungkan online dan belanja offline untuk memberi konsumen pengalaman tanpa batas sambil membantu bisnis usaha kecil dan menengah.
Di bawah kepemimpinannya, Alibaba kini memiliki kapitalisasi pasar USD420,9 miliar dan merupakan perusahaan paling berharga di Asia.
"Pemikiran analisisnya sulit ditandingi, ia sangat memegang teguh misi dan visi kami, ia merengkuh tanggung jawabnya dengan penuh semangat, dan ia memiliki keberanian untuk berinovasi serta menguji model-model bisnis yang kreatif," ungkapnya seperti dirangkum dari berbagai sumber.
"Atas kerja kerasnya, ia pantas disebut sebagai CEO nomor 1 tahun 2018 oleh media bisnis di Tiongkok. Ia dan timnya telah mendapat kepercayaan dan dukungan dari para pelanggan, karyawan, dan pemegang saham."
Alibaba adalah perusahaan yang berbasis di Hangzhou, Tiongkok yang merupakan kota kelahiran Jack Ma.
Alibaba berdiri pada 1999 sebagai bisnis e-commerce dengan modal awal 60 ribu dolar AS, dan dalam waktu kurang dari dua dekade telah berkembang menjadi perusahaan teknologi raksasa senilai 420 miliar dolar AS.