Find Us On Social Media :

AS dan Tiongkok akan Dominasi Internet di Masa Depan, Pilih Mana?

By Adam Rizal, Minggu, 23 September 2018 | 12:00 WIB

AS vs Tiongkok

Belakangan, Google dikabarkan mengembangkan “Project Dragonfly”, yakni versi search engine besutannya yang khusus ditambahi fitur sensor, supaya bisa sejalan dengan kemauan pemerintah China.

Beberapa hasil pencarian yang dinilai sensitif, misalnya, tidak ditampilkan di laman pertama. Ada juga beberapa topik yang hasil pencariannya tak ditampilkan sama sekali, misanya soal “protes damai”.

Harapannya, Google bisa diterima kembali di China setelah hengkang pada 2010 lalu. Kembali ke soal terbelahnya internet, Schmidt khawatir bagian internet yang dipimpin China akan mengikuti perlakuan negeri tersebut.

“Bahayanya, aneka produk dan layanan online itu bisa senada dengan kebijakan pemerintah (China), dengan sensor, kontrol, dan lain-lain,” katanya.

Schimdt menjabat sebagai CEO Google dari 2001 hingga 2011. Dia kemudian didapuk sebagai executive chairman Google, lalu di Alphabet -perusahaan induk Google - hingga awal tahun ini.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mantan Bos Google Ramalkan Internet Bakal “Terbelah Dua”.